Define Measure Tahap Pengukuran 1. Perhitungan Nilai DPMO dan Nilai

V-1 Tabel 5.3. Data Kecacatan Produk Baja Beton Polos No Bulan Jenis Kecacatan Produk Kg Cacat Kuping Cerna Retak Jumlah 1 Januari 2015 72.511 59.020 37098 168.629 2 Februari 2015 87.212 78.905 41530 207.647 3 Maret 2015 109.981 83.097 51325 244.403 4 April 2015 90.655 92.979 48814 232.448 5 Mei 2015 111.788 92.702 68163 272.653 6 Juni 2015 117.619 85.541 64156 267.316 7 Juli 2015 124.589 99.670 52604 276.863 8 Agustus 2015 169.383 101.629 67753 338.765 9 September 2015 112.370 88.850 60105 261.325 10 Oktober 2015 97.179 92.320 53449 242.948 11 November 2015 148.862 116.962 88608 354.432 12 Desember 2015 152.039 114.873 70951 337.863 Total 1.498.358 1.234.766 739.280 3.205.292 Sumber: Dokumentasi Perusahaan

5.2. Pengolahan Data

Pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah menggunakan metode DMAIC dan FMEA. DMAIC Define, Measure, Analyze, Improve dan Control merupakan sebuah tahapan proses yang sangat sistematis dan mengacu pada fakta yang terjadi untuk melakukan perbaikan secara terus-menerus.

5.2.1. Define

5.2.1.1.Pemilihan Objek Penelitian PT. Growth Sumatera Industry merupakan pabrik yang memproduksi berbagai jenis produk baja, pada penelitian ini fokus penelitian hanya pada jenis baja Universitas Sumatera Utara V-1 beton polos. Tujuan dari metode DMAIC ini yaitu untuk meningkatkan kualitas produk baja beton polos dengan meminimalisasi jumlah produk cacat sampai pada tingkat terendah, dengan mengendalikan faktor-faktor yang diindikasikan sebagai penyebabnya munculnya kecacatan produk. 5.2.1.2.Mengidentifikasi Critical to Quality CTQ Critical to Quality CTQ merupakan kriteria produk yang telah ditetapkan standarnya sebagai patokan kualitas produk yang diproduksi oleh perusahaan agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Sebelum suatu produk dikategorikan sebagi produk cacat, maka kriteria-kriteria tentang kegagalan atau kecacatan itu harus didefenisikan terlebih dahulu. Dalam terminologi Six Sigma, kriteria karakteristik kualitas yang mengakibatkan kecacatan disebut Critical To Quality CTQ. Dalam penelitian ini data jenis kecacatan yang dikelompokkan dapat dilihat pada tabel 5.3. sebagai berikut: Tabel 5.4. CTQ Potensial Produk Baja Beton Polos No. Critical to Quality CTQ Keterangan 1 Cacat Kuping Permukaan baja beton polos tidak rata dan memiliki sirip di kedua ujung 2 Cerna Luka pada permukaan Baja Beton Polos yang terjadi akibat dari proses canai panas Hot Rolling 3 Retak Memiliki retakan yang dalam pada baja beton polos Universitas Sumatera Utara V-1 5.2.2. Measure Tahap Pengukuran 5.2.2.1. Perhitungan Nilai DPMO dan Nilai σ Sigma DPMO Defect Per Million Opportunity adalah ukuran kegagalan dalam six sigma yang menunjukkan kegagalan persejuta kesempatan. Perhitungan besarnya nilai DPMO produk dilakukan dengan menggunakan rumus-rumus perhitungan DPMO yang sudah baku, sebelum dilakukan perhitungan nilai DPMO, perlu diketahui dahulu oppurtinity yang mempengaruhi nilai DPMO tersebut. Oppurtinity adalah kesempatan yang memungkinkan terjadinya cacat defect. Nilai DPMO untuk periode bulan Januari 2015 adalah : DPMO = Defect Unit x Oppurtinity x 10 6 6 10 3 x 4.402.991 168.629 x  = 12.766 Dilakukan perhitungan untuk mencari nilai sigma �, yang merupakan ukuran dari kinerja perusahaan yang menggambarkan kemampuan dalam menghasilkan produk bebas cacat. Nilai sigma untuk periode bulan januari 2015 adalah : Nilai Sigma � = Normsinv 10 6 - DPMO 10 6 + 1,5 = Normsinv 5 , 1 10 766 . 12 10 6 6         = 3,73 Universitas Sumatera Utara V-1 Rekapitulasi perhitungan untuk nilai DPMO dan nilai sigma dapat dilihat pada tabel 5.4. sebagai berikut : Tabel 5.5. Rekapitulasi Nilai DPMO dan Nilai Sigma � No. Bulan Jumlah Produksi Kg Jumlah Cacat Jumlah CTQ Nilai DPMO Nilai Sigma 1 Januari 2015 4.402.991 168.629 3 12.766 3,73 2 Februari 2015 4.673.944 207.647 3 14.809 3,68 3 Maret 2015 4.877.159 244.403 3 16.704 3,63 4 April 2015 5.419.066 232.449 3 14.298 3,69 5 Mei 2015 5.622.281 272.654 3 16.165 3,64 6 Juni 2015 5.757.757 267.316 3 15.476 3,66 7 Juli 2015 5.960.972 276.863 3 15.482 3,66 8 Agustus 2015 6.773.832 338.765 3 16.670 3,63 9 September 2015 6.486.804 261.326 3 13.429 3,71 10 Oktober 2015 6.757.757 242.948 3 11.984 3,76 11 November 2015 6.706.094 354.433 3 17.617 3,61 12 Desember 2015 6.989.664 337.863 3 16.113 3,64 Proses 70.428.321 3.205.296 3 15.126 3,67 Untuk nilai DPMO dan nilai sigma � selama periode bulan Januari sampai Desember 2015 dapat dilihat pada gambar 5.1. dan 5.2. sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara V-1 Gambar 5.1. Grafik Nilai DPMO Periode Bulan Januari s.d Desember 2015 Gambar 5.2. Grafik Nilai Sigma Periode Bulan Januari s.d Desember 2015 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 14.000 16.000 18.000 20.000 Nilai DPMO Nilai DPMO 3,5 3,55 3,6 3,65 3,7 3,75 3,8 Nilai Sigma Nilai Sigma Universitas Sumatera Utara V-1 5.2.2.2.Peta Kontrol Atribut Peta kontrol dibuat untuk mengetahui apakah proses dalam kendali dan untuk memonitor variasi proses secara terus-menerus. Peta p menggambarkan bagian yang ditolak karena tidak sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Perhitungan untuk 12 periode jenis kecacatan pada produk baja beton polos dapat dilihat pada Tabel 5.7. Berdasarkan data yang ada, didapat nilai mean p CL sebagai berikut: eriode oduksiPerP Jumlah PerPeriode ca JumlahKeca np Pr tan    = 0,038 + 0,044 + 0,05 + 0,043 + 0,048 + 0,046 + 0,046 + 0,05 + 0,04 + 0,036 + 0,053 + 0,048 = 0,5445 0453 , 12 5445 ,      n np p Batas kelas Atas UCL dan Batas Kelas Bawah LCL dapat dihitung seperti dibawah ini : n p 1 p 3 p UCL    n p 1 p 3 p LCL    Perhitungan UCL adalah sebagai berikut :   2245 , 12 045 , 1 045 , 3 045 , 1 3 1 1 1        UCL UCL n p p p UCL Perhitungan LCL adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara V-1   1795 , 12 045 , 1 045 , 3 045 , 1 3 1 1 1         LCL LCL n p p p LCL  Nilai pada LCL yang minus dibuat menjadi 0 karena tidak ada kecacatan per produk unit yang minus jumlahnya. Minimal jumlah kecacatan per unit adalah 0 sehingga angka minus diganti dengan 0. Tabel 5.6. Perhitungan Peta p No Jumlah Produksi Jumlah Kecacatan P CL UCL LCL 1 4.402.991 168.629 0,038 0,045 0,2245 2 4.673.944 207.647 0,044 0,045 0,2245 3 4.877.159 244.403 0,05 0,045 0,2245 4 5.419.066 232.449 0,043 0,045 0,2245 5 5.622.281 272.654 0,048 0,045 0,2245 6 5.757.757 267.316 0,046 0,045 0,2245 7 5.960.972 276.863 0,046 0,045 0,2245 8 6.773.832 338.765 0,05 0,045 0,2245 9 6.486.804 261.326 0,04 0,045 0,2245 10 6.757.757 242.948 0,036 0,045 0,2245 11 6.706.094 354.433 0,053 0,045 0,2245 12 6.989.664 337.863 0,048 0,045 0,2245 Peta kontrol untuk produk baja beton polos dapat dilihat pada gambar 5.3. Universitas Sumatera Utara V-1 Gambar 5.3. Peta Kontrol

5.2.3. Analyze