yang lain dan jumlah permintaan setiap bulannya meningkat. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengukur, menganalisis dan melakukan perbaikan
kualitas baja beton polos di PT. Growth Sumatera Industry agar dapat mengurangi tingkat cacat defect, dengan menggunakan metode DMAIC Define, Measure,
Analyze, Improve, Control dan FMEA Failure Mode and Effect Analysis.
1.2. Perumusan Permasalahan
Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan, maka yang menjadi inti
permasalahan pada PT. Growth Sumatera Industry yaitu tingginya produk cacat
defect yang melebihi batas maksimal yang ditetapkan perusahaan, yang terjadi karena ketidakmampuan proses dalam memenuhi spesifikasi standar
kualitas produk. Jika permasalahan ini tidak segera diatasi, maka akan mengakibatkan tidak tercapainya target produksi, turunnya produktivitas
perusahaan, biaya produksi menjadi tinggi, serta tidak terpenuhinya kepuasaan konsumen yang sesuai dengan Standar SNI.
Untuk memecahkan masalah tersebut, terdapat beberapa hal yang perlu dirumuskan dalam penelitian ini yaitu:
1. Apa parameter kecacatan produk yang paling dominan muncul?
2. Faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya cacat defect pada
produk? 3.
Apa tindakan perbaikan yang tepat untuk mengurangi produk cacat defect tersebut?
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan umum yang ingin dicapai dari penelitian Perencanaan Pengendalian Kualitas Baja Beton Polos dengan Metode DMAIC dan
FMEA di PT. Growth Sumatera Industry ini adalah mengembangkan
suatu metode pengendalian kualitas dalam mengidentifikasi resiko kegagalan pada proses produksi.
Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu: 1.
Menghitung nilai Defect Per Million Opportunity DPMO dan sigma σ
level perusahaan.
2. Mengidentifikasi tipe produk dengan persentase cacat terbesar, dan jenis
kecacatan produk yang paling dominan yang dibentuk dalam diagram Pareto 3.
Menganalisis kecacatan yang paling dominan dan mencari kemungkinan faktor penyebab timbulnya kecacatan pada produk dalam Cause and Effect
Diagram .
4. Mendapatkan resiko kegagalan proses produksi terbesar dalam nilai RPN
Risk Priority Number. 5.
Memberikan rekomendasiusulan tindakan perbaikan kualitas yang tepat dengan menggunakan metode DMAIC dan FMEA.
1.4. Batasan Masalah dan Asumsi Penelitian