V-1 yang mungkin untuk memecahakan masalah dan dipilih yang sesuai. Indentifikasi
masalah dan penetapan tujuan telah dijelaskan pada bab sebelumnya.
4.6.3. Pengumpulan Data 4.6.3.1.Sumber Data
Berdasarkan sumber diperolehnya data pada penelitian ini, maka data dibagi kedalam dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder.
1. Data primer
Data primer yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: -
Data Critical to Quality CTQ -
data jenis kecacatan dan data penyebab kecacatan 2.
Data sekunder Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
– Sejarah perusahaan – Sturuktur organisasi dan manajemen perusahaan.
– Data jumlah produk Januari- Desember 2015 – Data jumlah produk cacat Baja Beton Polos januari - Desember 2015
4.6.3.2.Metode Pengumpulan Data Penelitian
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab dan diskusi secara langsung dengan pimpinan maupun pekerja mengenai hal-hal yang berhubungan dengan topik
Universitas Sumatera Utara
V-1 penelitian, untuk menunjang pembahasan masalah.
2. Dokumentasi perusahaan, yaitu mengumpulkan data yang dilakukan dengan
mencatat data-data dokumentasi perusahaan yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
3. Observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung pada proses produksi
dan jenis kecacatan produk.
4.6.4. Pengolahan Data
Teknik pengolahan data menggunakan prosedur lima langkah Six Sigma
yaitu Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control. 1. Define
Pada tahapan ini dilakukan langkah-langkah: a.
Penentuan tujuan dan kriteria pelaksanaan proyek Six Sigma. b.
Pemilihan proyek Six Sigma dengan Diagram pareto untuk dijadikan prioritas masalah yang akan diselesaikan.
c. Pendefenisian karakteristik kualitas Critical to Quality CTQ.
2. Measure
Pada tahapan ini dilakukan langkah-langkah: a.
Mengidentifikasi standar performansi perusahaan melalui perhitungan tingkat Defect Per Milion Opportunity DPMO dan nilai sigma level
sigma .
b. Uji kenormalan data dengan metode Kolmogorov Smirnov Test
Universitas Sumatera Utara
V-1 c.
Mengidentifikasi kestabilan pada proses produksi menggunakan peta kontrol atribut np. Penggunaan peta np dikarenakan jumlah sampel yang
diamati pada setiap pengamatan tetap dan digunakan untuk mengevaluasi jumlah kerusakan kecacatan.
e. Penentuan karakteristik CTQ potensial dominan untuk dijadikan prioritas
dalam penyelesaian masalah. 3.
Analyze Pada tahap ini dilakukan langkah-langkah:
a. Analisis CTQ potensial dengan Diagram pareto untuk memilih prioritas
masalah yang akan diselesaikan b.
Analisis penyebab terjadinya cacat pada produk dengan terlebih dahulu mengidentifikasi faktor-faktor penyebab yang potensial menggunakan
Cause Effect Diagram. c.
Analisis kesamaan penyebab terjadinya cacat produk yaitu didasarkan dari uraian Cause Effect Diagram.
d. Menggunakan Failure Mode and Effect Analysis FMEA untuk
menganalisis resiko kegagalan pada proses maupun produk yang berpengaruhberdampak langsung terhadap tingkat kualitas produk genteng
dengan menentukan nilai Risks Priority Number RPN 4. Improve
Pada tahap ini direncanakan tindakan perbaikan untuk mengatasi atau mencegah terjadinya cacat pada produk yaitu penetapan sasaran dan alternative
Universitas Sumatera Utara
V-1 untuk perbaikan dimana sebelum memulai perbaikan, terlebih dahulu
ditetapkan sasaran yang ingin dicapai kemudian rekomendasi tindakan perbaikan berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dari fase Analyze berupa
faktor-faktor potensial penyebab terjadinya produk cacat. Hasil yang diharapkan adalah menurunkan nilai DPMO dan meningkatkan level sigma.
5. Control Merupakan tahap analisis terakhir dari proyek Six Sigma yang menekankan
pada pendokumentasian dan penyebarluasan dari tindakan perbaikan yang akan dilakukan. Control dilakukan setelah rekomendasi tindakan perbaikan
diimplementasikan dan memberikan peningkatan yang signifikan terhadap proses dan produk.
4.6.5. Analisis Pemecahan Masalah