V-1 Penerapan FMEA dapat dilakukan dengan langkah-langkah yaitu:
1. Defenisikan pastikan item yang diamati
2. Pastikan fungsi kegunaan masing-masing item yang diamati
3. Identifikasi jenis kesalahan yang mungkin muncul dari tiap item
4. Tentukan penyebab kesalahan yang muncul dari tiap item
5. Identifikasi dampak dari tiap kesalahan kegagalan yang muncul tanpa
mempertimbangkan kontrol yang ada 6.
Identifikasi dan buat urutan kendali untuk tiap kegagalan yang muncul
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian adalah suatu kerangka yang memuat langkah langkah yang ditempuh dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Pada bagian ini
akan dijelaskan secara rinci semua urutan pelaksanaan penelitian mulai dari tahap awal yaitu penentuan lokasi dan tempat penelitian sampai pada tahap akhir yaitu
kesimpulan dan saran.
4.1. Lokasi dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Growth Sumatera Industry yang beralamat di
Jl. K.L. Yos Sudarso Km.10, Mabar, Medan
Universitas Sumatera Utara
V-1 4.2.
Jenis Penelitian
19
. Penelitian yang ini merupakan jenis penelitian tindakan Action Research, dimana
penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan temuan-temuan praktis atau untuk keperluan pengambilan keputusan operasional. Karena tujuannya untuk pengambilan
keputusan operasional guna mengembangkan keterampilan baru atau pendekatan
baru.
19
Sinulingga, Sukaria. 2011. Metode Penelitian . Edisi Pertama.USU Press. Medan. Hal 29
4.3. Objek Penelitian
Objek penelitian yang diamati adalah produk baja beton polos yang tidak memenuhi spesifikasi dan dikategorikan sebagai produk cacat defect dan
proses produksinya. 4.4.
Definisi Variabel Operasional Definisi operasional variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Variabel Bebas Independent
a. Jumlah unit produksi, yaitu jumlah seluruh produk yang dihasilkan selama
periode produksi, baik yang memenuhi spesifikasi standar maupun tidak. Nilai variabel ini diperoleh dari data historis perusahaan, tanpa melakukan
Universitas Sumatera Utara
V-1 perhitungan secara langsung.
b. Jumlah produk cacat defect, yaitu jumlah produk yang dihasilkan selama
periode produksi yang berada diluar spesifikasi standar yang ditetapkan perusahaan. Nilai variabel ini diperoleh dari data historis perusahaan, tanpa
melakukan perhitungan secara langsung. c.
Jumlah Critical to Quality CTQ, yaitu atribut yang merupakan elemen dari suatu produk yang berdampak langsung pada kualitas produk dan
kepuasan pelanggan. 2.
Variabel Terikat Dependent a.
DPMO Defect Per Million Opportunity, merupakan ukuran kegagalan dalam program peningkatan kualitas Six Sigma, yang menunjukan
kegagalan per sejuta kesempatan. Nilai variabel DPMO diperoleh dari persamaan :
b. Nilai sigma
σ, merupakan ukuran dari kinerja perusahaan yang menggambarkan kemampuan dalam menghasilkan produk bebas cacat.
Nilai variabel DPMO diperoleh dari persamaan:
Universitas Sumatera Utara
V-1 4.5.
Kerangka Konseptual Penelitian
20
Kerangka berpikir dalam penelitian adalah dasar pemikiran dari penelitian
yang disintesiskan dari fakta, observasi dan telaah kepustakaan. Uraian dalam
kerangka berpikir menjelaskan hubungan dan keterkaitan antar variabel penelitian secara logis. Kerangka pemikiran yang baik yaitu apabila mengidentifikasi
variabel-variabel penting yang sesuai dengan permasalahan penelitian, dan secara logis mampu menjelaskan keterkaitan antar variabel tersebut.
Adapun kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1.
20
Riduwan, Engkos A . Kuncoro. 2007. Analisis Jalur . Alfabeta. Bandung. Hal. 185
1. Produk tidak sesuai dengan
spesifikasi perusahaan dan keinginan Costumer seperti :
a. Cacat Kuping
b. Memiliki cerna
c. Permukaan tidak rata
d. Retak
2. Cacat produk 4,55
1. Produk berkualitas sesuai
dengan spesifikasi yang ditetapkan oleh perusahaan
dan keinginan Costumer
2. Cacat produk seminimal
mungkin sampai 0
A. Six Sigma
1. Define
Pendefinisian 2.
Measure Pengukuran
3. Analysis
Analisis 4.
Improve Perbaikan
5. Control
Pengendalian
B. Failure Mode and Effect Analysis FMEA
Universitas Sumatera Utara
V-1
Gambar 4.1. Kerangka Konseptual Penelitian
4.6. Prosedur Penelitian