Improve Usulan Perbaikan Pengolahan Data

Tabel 5.13. FMEA Produk Baja Beton Polos Mode Kegagalan Efek Kegagalan S Penyebab Kegagalan O Metode Deteksi D RPN Cacat Kuping Produk tidak layak diberi label SNI, sehingga menurunkan harga jual produk, produk tidak diterima oleh konsumen dan penggunaan baja beton polos yang memiliki cacat kuping dapat menurunkan fungsi baja beton secara keseluruhan 7 Ukuran billet yang tidak sesuai 5 Periksa mesin CCM sebelum dilakukannya proses produksi 5 175 Mesin penggilingan rolling mill tidak bekerja optimal 4 Periksa setiap bagian-bagian mesin penggilingan rolling mill sebelum dilakukannya proses produksi 6 168 Cerna yang dalam Produk akan mudah patah, sehingga produk tidak layak jual. Produk baja beton yang memiliki cerna yang dalam akan dijadikan scrap untuk bahan baku kembali 5 Komposisi logam cair yang dituang tidak standar 5 Pastikan logam cair yang dituang telah memenuhi komposisi yang sesuai syarat 4 100 Scrap mengandung baja karbon yang terlalu tinggi 4 Pilih scrap yang sesuai syarat sebelum dimasukkan ke tanur EAF 2 40 Keterangan : S Severity : Tingkat keseriusan kegagalan O Occurance: Frekuensi terjadinya kegagalan D Detection : Tingkat kegagalan dapat dideteksi

5.2.4. Improve Usulan Perbaikan

Pada tahapan ini dilakukan penetapan rencana tindakan atau usulan perbaikan untuk melakukan peningkatan kualitas. Pada dasarnya rencana-rencana Universitas Sumatera Utara tindakan akan mendeskripsikan tentang alokasi sumber-sumber daya serta prioritas danatau alternatif yang dilakukan dalam implementasi dari rencana tersebut. Perbaikan dilakukan terhadap semua sumber yang berpotensi untuk menciptakan produk cacat berdasarkan hasil analisis diagram sebab akibat cause and effect diagram dan prioritas tindakan perbaikan didasarkan pada nilai RPN risk priotity number FMEA

5.2.4.1. Faktor Manusia Operator

Faktor manusia merupakan salah satu penyebab terjadinya kecacatan produk baja beton polos. Oleh karena itu diperlukan beberapa perbaikan terhadap kinerja dari manusiaoperator, sehingga potensi yang menyebabkan kecacatan dapat dicegah, yaitu dengan : 1. Periksa mesin CCM sebelum dilakukannya proses produksi, sehingga dapat diketahui mesin CCM telah bekerja dalam keadaan optimal atau belum. 2. Periksa setiap bagian-bagian mesin penggilingan rolling mill sebelum dilakukannya proses produksi. 3. Memastikan logam cair yang dituang telah memenuhi komposisi yang sesuai syarat, karena bisa mengurangi kualitas produk yang dihasilkan. 4. Pilih scrap yang sesuai syarat sebelum dimasukkan ke tanur EAF, yaitu scrap dengan kadar karbon yang rendah. Universitas Sumatera Utara 5. Melakukan pemeriksaan takaran yang tepat pada saat pencampuran unsur paduan tertentu, sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan perusahaan.

5.2.4.2. Faktor Metode

Faktor metode merupakan salah satu penyebab terjadinya kecacatan produk baja beton polos. Perbaikan yang perlu dilakukan pada faktor metode ini adalah perusahaan membuat jadwal produksi yang tepat untuk setiap jenis produknya, agar tidak terjadi jadwal yang tidak teratur dan mengganggu proses produksi dengan hanya berpatokan pada kejar target.

5.2.4.3. Faktor Mesin

Faktor mesin merupakan salah satu penyebab terjadinya kecacatan produk baja beton polos. Oleh karena itu diperlukan beberapa perbaikan terhadap mesin agar bekerja optimal, sehingga potensi yang menyebabkan kecacatan dapat dicegah, yaitu dengan : 1. Melakukan maintenance secara berkala terhadap mesin CCM, apabila ada yang bermasalah pada mesin CCM dilakukan pergantian elemen-elemen ataupun roll yang terdapat pada mesin tersebut. Agar bekerja optimal selama berjalannya proses produksi. 2. Melakukan maintenance secara berkala terhadap mesin penggilingan rolling mill dan di set up setiap bagian-bagian mesin penggilingan agar cetakan sesuai dengan spesifikasi produk yang diharapkan. Universitas Sumatera Utara 3. Melakukan intensifikasi dalam memilih scrap yang sesuai secara berkala terhadap operator bahan baku.

5.2.4.4. Faktor Material

Faktor material merupakan salah satu penyebab terjadinya kecacatan produk baja beton polos. Dilakukan perbaikan berupa pemeriksaan setiap kadar scrap dan bahan panduan sudah sesuai standar atau belum, sebelum dimasukkan ke dalam tanur untuk dilebur agar produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi perusahaan.

5.2.5. Control