Unit Electric Arc Furnance EAF Unit Ladle

b. Pemilihan Scrap Sebelum scrap dimasukkan kedalam EAF, scrap harus dipilih sesuai dengan syarat-starat sebagai berikut: 1 Kering dari oli dan air 2 Scrap tidak boleh berupa granat bom dan peluru 3 Karat Fe 2 O 3 dan Fe 3 O 4 pada scrap mengandung banyak oksigen 4 Tembaga harus dipisahkan dari scrap 5 Scrap berupa baja karbon rendah c. Pengangkatan Scrap Scrap mempunyai bentuk ukuran yang tidak menentu sehingga alat pengangkatan yang sesuai ialah magnetic crane dan bucket. Kapasitas angkat maksimum crane adalah 20 ton sedangkan bucket adalah 40 ton.

2. Unit Electric Arc Furnance EAF

Electric Arc Furnance atau tanur busur listrik merupakan tanur yang memanfaatkan energi listrik yang diubah menjadi energi panas untuk melebur scrap baja. Pada PT. Growth Sumatra Industry jenis EAF yang digunakan adalah EAF langsung pada tanur ini ruang tanur dilapisi dengan bata tahan api. Tanur berlapis bata tahan api beralas serbuk ganister dan berdinding bata silika yang digunakan untuk peleburan baja karbon rendah dan baja paduan rendah. Bahan bakunya adalah scrap yang mempunyai kadar fosfor dan belerang Universitas Sumatera Utara yang rendah. Secara berkala komposisi logam cair ditentukan dan bila perlu dapat ditambah unsur paduan tertentu sehingga sewaktu logam cair dituang komposisinya telah memenuhi persyaratan. Jenis tanur yang digunakan pada PT. Growth Sumatra Industry adalah EAF langsung dengan dinding magnesia. EAF langsung memiliki tanur yang dapat dibuka dengan memutar kesamping untuk memasukkan elektroda. Elektroda yang digunakan adalah grafit bahan dasar karbon berdiameter 14 inci dengan berat 375 kgbuah dan diperkirakan akan habis 5 kgton pada saat scrap dilebur.

2.5.2.2. Proses Penuangan

Proses penuangan logam pada pabrik terdiri atas unit ladle dan unit continuous casting machine CCM.

1. Unit Ladle

Scrap yang dicairkan di unit EAF kemudian dituangkan kedalam ladel dan diangkut oleh Bridge Crane ke CCM. Ladel tersebut dari pelat baja dengan ketebalan 22 mm dan dilapisi dengan batu tahan api. Saluran keluar cairan logam cairan baja logam cair dibuat di dasar ladel. Mekanisme pembukaan dan penutupan saluran diatur melalui sliding gate yang digerakkan secara manual. Batu tahan api yang digunakan adalah: 1. Type LW 151 lama baru LW 152 lama baru dan K6 yang terbuat dari bahan yang sama. Universitas Sumatera Utara − Jenis : High aluminat ladle bricks − Komposisi : Al 2 O 3 65-75 Fe 2 O 3 maksimum 2 2. Type SK 32 − Jenis : Fire Bricks Clay − Komposisi : Al 2 O 3 32-35 SiO 2 60-65 − Massa jenis : 1,95-2,00 grcm 3 − Crushing Strength : 200 kg cm 3 Batu tahan api LW 151 dan LW 152 disusun berselang-seling sehingga diperoleh lingkaran bulat sesuai dengan bentuk ladle. Untuk merekatkan batu tahan api digunakan morter jenis M-80 SLP yang mempunyai komposisi Al 2 O 3 85 dan SiO 2 10 sebagai pengisi antara batu tahan api LW dengan batu tahan api SK 22 digunakan lapisan MgO Magnesium Oksida. Lapisan MgO ini berfungsi sebagai penyerap panas. Cairan logam akan keluar melalui Weel Block yang terpasang didasar ladle. Weel block ini juga terbuat dari batu tahan api, dimana pada bagian bawahnya dipasang sliding gate. Batu tahan api dalam ladle dapat dipakai dalam ± 70 kali tuang sedangkan sliding gate dapat dipakai empat kali tuang. Sebelum digunakan untuk menampung cairan logam, terlebih dahulu dipanaskan dengan gas alam LNG sekitar 30 menit tujuannya agar temperatur cairan logam pada saat dituang kedalam ladle tidak menurun. Universitas Sumatera Utara 2. Unit Continuous Casting Machine CCM Unit CCM adalah suatu mesin yang dapat melaksanakan pengecoran secara terus-menerus, dimana cairan logam yang dimasukkan kedalam mesin ini akan keluar langsung sebagai billet. CCM merupakan satu kesatuan unit-unit yang terdiri atas beberapa komponen, yaitu: 1. Tundish 2. Kereta tundish 3. Saluran pembuangan cairan dan tong penampung baja cair 4. Box bending mould 5. Bending Mould 6. Oscillating machine 7. Cooling chamber 8. Dummy bar 9. Roll conveyor dan collecting table 10. Extraction machine 11. Shearing machine

2.5.2.3. Proses Penggilingan Rolling Mill

Gilingan merupakan proses pengolahan billet dengan menggilingnya menjadi baja tulangan polos, baja tulangan as, besi siku ataupun WF. Dimana penggilingan dilakukan untuk memperkecil ukuran sesuai yang diinginkan dan melakukan pembentukan. Billet yang telah dicetak dikirim ke setiap rolling mill untuk digiling sesuai dengan ukuran dan bentuk yang telah ditentukan. Sebelum masuk ke rolling mill, ujung dan pangkal billet akan dipotong oleh rotary shear Universitas Sumatera Utara untuk mendapatkan ujung yang sempurna. Hal yang perlu diperhatikan adalah semakin kecil ukuran billet yang diinginkan maka akan semakin banyak rolling strand yang digunakan, sebaliknya bila semakin besar billet yang digunakan maka akan semakin sedikit rolling strand yang digunakan. Pada PT. Growth Sumatra Industry terdapat lima buah gilingan dengan fungsi yang berbeda-beda. Diagram alir proses pembuatan besi beton, besi siku, besi as, dan besi WF dapat dilihat pada Gambar 2.2. di bawah ini: Pembentukan di mesin Milling I Pembentukan Besi di mesin Beton Milling II Logam Peleburan di Pencetakan di Billet Pembentukan Scrap cair di mesin Besi As mesin EAF mesin CCM Milling III Pembentukan Besi di mesin Siku Milling IV Pembentukan Besi di mesin WF Milling V Gambar 2.2. Diagram Alir Produk 2.5.3. Mesin dan Peralatan 2.5.3.1.Mesin Produksi Mesin produksi yang digunakan yaitu: 1. Nama Mesin : Electric Arc Furnance EAF Universitas Sumatera Utara Fungsi : Tempat bahan baku utama untuk dilebur Jumlah : 3 Unit Merek : SS 3600-L Tipe : Steel Marketing Kapasitas : 20 Ton proses Sistem Kontrol Suhu : Otomatis Power : 697 kwh ton; 220380 V Ukuran Dapur : 4 m x 9 m Diameter dalam : 3,6 m Tinggi : 2,8 m Operating Temperatur : 1680 C Penggerak : Hidrolik 2. Nama Mesin : Ladle Fungsi : Tempat penuangan cairan dari tanur ke CCM Jumlah : 12 Unit Kapasitas : 20 ton Sistem Kontrol Operasi : Manual Diameter : 1,5 m Tinggi : 2,5 m Tebal : 10 cm Maksimum Temperatur : 1700 C Universitas Sumatera Utara 3. Nama Mesin : Continuous Casting Machine Fungsi : Tempat pencetakan baja secara continuous Merek : Daniel 2 BLC – 501 2 Power : 697 kwh ton, 220380 V Jumlah : 1 unit Sistem operasi : Manual Ukuran CCM : 130m x 130 m 4. Nama mesin : Tundish Fungsi : Sebagai penampung cairan baja ladle Flowing speed : 10 ton 15 menit Sistem Kontrol : Manual Jumlah : 8 unit 5. Nama mesin : Hydrolic Shear Machine Fungsi : Memotong billet sesuai ukuran Model : Hidrolik Power : 6 Hp Tegangan : 380 V Kapasitas : 2,6 mmenit Jumlah : 2 Unit Universitas Sumatera Utara 6. Nama mesin : Reheating Furnance Fungsi : Tempat pemanasan ulang billet Kapasitas : 200 batang billet Power : 500 kwh ton ; 220380 V Sistem Kontrol : Otomatis Jumlah : 4 Unit 7. Nama Mesin : Rolling Mill Machine Fungsi : Membentuk baja billet sesuai cetakan Jumlah : 5 unit Merek : NKC Taiwan, RDC Power : 500 – 1.200 HP Kuat Arus : 100-200 Ampere Sistem control suhu : Otomatis 8. Nama Mesin : Flying Shear Machine Fungsi : Memotong bagian ujung billet setelah dicetak Jumlah : 5 unit Merek : SI 132 M-6-A Tegangan : 380 V Sistem kontrol : Otomatis Universitas Sumatera Utara 9. Nama Mesin : Cooling Bed Fungsi : Tempat penampungan baja beton keluar dari rolling mill dan sekaligus tempat pendinginan Jumlah : 6 unit Power : 250 kwh ton ; 220V Kapasitas : 200 batang billet Sistem kontrol : Otomatis Penggerak : Elektromotor 10. Nama Mesin : Shapping Machine Merek : HU DONG Model : B 6050 Jumlah : 3 Unit Penggerak : Otomatis

2.5.3.2. Peralatan Equipment

Peralatan yang digunakan yaitu: 1. Electric Crane Fungsi : Mengangkat charging bucket dan tundish ke tempat Peleburan Kapasitas : 30 ton Jumlah : 10 Unit Universitas Sumatera Utara 2. Charging Bucket Fungsi : Pembuatan scrap baja yang akan dimasukan ke tanur Kapasitas : 7 ton Jumlah : 10 unit 3. Compressor Fungsi : Angin untuk keperluan pneumatic pada mesin CCM Jumlah : 6 unit Power : 100 Hp Tekanan : 5 kgcm 2 4. Trafo Fungsi : Supply daya keseluruhan pabrik Tipe : Indoor Sistem Pendingin : ONAN Daya : 6000 KVA Rating Arus : 173,2 A Massa Total : 9.000 kg Jumlah : 4 Unit 5. Blower Fungsi : Untuk menyediakan udara pada Reheating Furnance Penggerak : Elektromotor Universitas Sumatera Utara Tipe : Sentrifugal Jumlah : 2 unit 6. Gap-Bed Lathe Machine Mesin Bubut Fungsi : Mebuat gigi pada rolling Merek : CROWB-4 Tipe : C40271 Jumlah : 7 Unit 7. Roll Conveyor Tipe : Horizontal Merek : AEE50 Hz Tipe : B 6050 Jumlah : 5 unit

2.5.4. Utilitas