Analisis Process Capability Penentuan DPMO dan Tingkat Sigma Proses

V-1 15 Vincent Gaspersz.2005. Pedoman Implementasi Program Six sigma Terintegrasi dengan ISO 9001:2000, MBNQA, dan HACCP. Jakarta :Gramedia Pustaka Utama..Hal. 13-282 Keberhasilan implementasiprogram peningkatan kualitas Six sigma ditunjukkan melalui peningkatan kapabilitas proses dalam menghasilkan produk menuju tingkat kegagalan nol zero defect. Oleh karena itu,konsep perhitungan kapabilitas menjadi sangat penting untuk dipahami dalam implementasi program Six Sigma . Dalam konteks pengendalian proses statistikal dikenal 2 jenis data, yaitu: 1. Data atribut Attributes Data merupakan data kualitatif yang dihitung menggunakan daftar pencacahan atau tally untuk keperluan pencacatan dan analisis. Data atribut bersifat diskrit. Jika suatu catatan hanya merupakan suatu ringkasan atau klasifikasi yang berkaitan dengan sekumpulan persyaratan yang telah ditetapkan, maka catatan itu disebut deng an “atribut”. 2. Data variabel Variables Data merupakan data kuantitatif yang diukur menggunakan alat pengukuran tertentu untuk keperluan pencatatan dan analisis. Data variabel bersifat kontinu. Jika suatu catatan dibuat berdasarkan keadaan actual, diukur secara langsung, maka karakteristik kualitas yang diukur itu disebut sebagai variabel.

3.6.2. Analisis Process Capability

16 Analisis kapabilitas proses adalah proses dua tahap yang menyangkut : 1. Membawa proses kedalam keadaan dari kontrol statistik untuk periode yang masuk akal Universitas Sumatera Utara V-1 16 Pyzdek, Thomas. 2002. The Six sigma Handbook, Panduan lengkap Untuk Greenbelts, Blackbelts, dan Manajer pada Semua Tingkatan. Jakarta: Salemba Empat. Hal. 352 2. Membandingkan kinerja proses jangka panjang kepada persyaratan manajemen atau perekayasaan Kapabilitas suatu proses menggambarkan seberapa uniform proses tersebut. Analisis kapabilitas proses memperbandingktu proses kinerja suatu proses dengan spesifikasinya. Kita menyetakan suatu proses memiliki kapabilitas bila semua nilai variael yang mungkin jatuh dalam batas spesifikasinya. Ada 3 kondisi kapabilitas proses yaitu: a. Proses yang memiliki kapabilitas tinggi, yang terjadi bila rentang proses didalam rentang spesifikasinya 6 σ USL-LSL b. Proses yang memiliki kapabilitas hamper tidak cukup, yang terjadi bila rentang proses sama dengan rentang spesifikasinya 6 σ = USL – LSL c. Proses yang tidak memiliki kapabilitas, yang terjai bila rentang proses lebih besar dibandingkan dengan rentang spesifikasinya 6 σ USL – LSL. Adapun rumus perhitungan Process Capability adalah: Capability Index Cp = USL LSL 6 Z U = Spesifikas iAtas X 6 = Spesifikas iBawah Z L X 6 C MIN = Minimum { Z L ; Z U } Universitas Sumatera Utara V-1 C PK = Z min 3 Adapun kriteria pada Process Capability yaitu : 17 1. Jika Cp 1,33 maka kapabilitas proses sangat baik. 8. Jika 1,00 ≤ Cp ≤ 1,33 maka kapabilitas proses baik, namun perlu pengendalian ketat apabila Cp mendekati 1,00. 9. Jika Cp 1,00 maka kapabilitas proses rendah sehingga perlu ditingkatkan kinerja melalui peningkatan proses. 3.7.Failure Mode and Effect Analysis FMEA 18 Failur Mode and Effect Analysis FMEA merupakan sebuah metode sistematis untuk mengidentifikasi kegagalan potensial dengan tujuan mencegah terjadinya kegagalan dan meminimisasi probabilitas kegagalan. Dalam penggunaan FMEA, akan diidentifikasi setiap mode kegagalan potensial, efek yang ditimbulkan, tingkat keparahan dan petunjuk terjadinya. Setelah penyebab kegagalan diidentifikasi, mode kegagalan dan efeknya diminimisasi melalui tindakan perbaikan. FMEA umumnya digunakan untuk mengembangkan solusi sebuah permasalahn problem. Umumnya FMEA digunakan pada tahap pengembangan produk ataupun proses. Penggunaan FMEA terbagi atas 2 bidang yaitu desain FMEA Design dan proses FMEA Process. Universitas Sumatera Utara V-1 17 Praveen gupta. 2004. The Six sigma Performance Handbook, A Statistikal Guide to Optimizing Results. New York: MC. Grow Hill. Hal.235-241 18 Vincent Gaspersz.2005. Pedoman Implementasi Program Six Sigma Terintegrasi dengan ISO 9001:2000, MBNQA, dan HACCP. Jakarta :Gramedia Pustaka Utama..Hal. 244-248

3.7.1. Penggunaan FMEA Desain