Desain Penelitian Jenis dan Sumber Data Definisi Operasional

19

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif. Menurut Sugiono 20012:7 yaitu metode penelitian yang berlandaskan pasa filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatifstatistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk melihat hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data dalam bentuk angka dan analisisnya menggunakan metode statistik sehingga data yang diperoleh harus berupa angka Wahyuni,2009;18. Sumber data penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsusng dari sumber asli atau pihak pertama. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan riset atau penelitian. Sata primer dapat berupa pendapat subjek riset orang baik secara individu maupun kelompok, hasil obeservasi terhadap suatu benda fisik, kejadian, atau kegiatan, hasil pengujian. Universitas Sumatera Utara 20 3.3 Populasi dan Sample Penelitian 3.3.1 Populasi Menurut Indriantoro dan Supomo 1999:115 “populasi adalah sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu”. Populasi dalam penelitian ini adalah semua auditor yang bekerja di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan BPKP di wilayah Medan, sejumlah 140 responden.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakter yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2012: 91. Sampel penelitian diambil dengan teknik sampling jenuh Sampling sensus. Menurut Sugiyono 2012:96 “sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”.

3.4 Definisi Operasional

Dalam bagian ini akan dijelaskan mengenai definisi dan bagaimana cara pengukuran setiap variabel. 1. Karakteristik Personal Auditor Karateristik personal auditor adalah ciri atau watak seorang auditor dengan sifat yang dimiliki dan dipengaruhi keadaan lingkungannya maupun dirinya sendiri untuk melakukan kegiatan audit. Semua item pertanyaan diukur dengan menggunakan skala likert, 1 sampai 5. Jawaban yang didapat akan dibuat skor yaitu: nilai 1 sangat tidak setuju, 2 tidak setuju, 3 netral, 4 setuju, dan 5 sangat setuju. Universitas Sumatera Utara 21 2. Etika Audit Etika adalah seperangkat pedoman, aturan atau norma yang mengatur tingkah laku seseorang, baik yang dilakukan atau ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok atau profesi. Penerapan Etika Akuntan Publik adalah aplikasi seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang dianut oleh kalangan profesi akuntan publik. Semua item pertanyaan diukur dengan menggunakan skala likert, 1 sampai 5. Jawaban yang didapat akan dibuat skor yaitu: nilai 1 sangat tidak setuju, 2 tidak setuju, 3 netral, 4 setuju, dan 5 sangat setuju. 3. Pengalaman Auditor Auditor yang mempunyai pengalaman yang berbeda, akan berbeda pula dalam memandang dan menanggapi informasi yang di peroleh selama melakukan pemeriksaan dan juga dalam member kesimpulan audit terhadap obyek yang diperiksa berupa pemberian pendapat. 4. Penyimpangan Perilaku Dalam Audit “Penyimpangan perilaku audit Dysfunctional Audit Behavior merupakan reaksi terhadap lingkungan, seperti terhadap sistem pengendalian” Donnelly et al, 2003. diadopsi dari Mowday et al. 1979. Semua item pertanyaan diukur dengan menggunakan skala interval likert, 1 sampai 5. Jawaban yang didapat akan dibuat skor yaitu: nilai 1 sangat tidak setuju, 2 tidak setuju, 3 netral, 4 setuju, dan 5 sangat setuju. Universitas Sumatera Utara 22

3.5 Metode Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Personal Auditor, Etika Audit dan Pengalaman Auditor terhadap tingkat Penyimpangan Perilaku dalam Audit

1 7 160

Pengaruh Karakteristik Personal Auditor Independen Terhadap Tingkat Penyimpangan Perilaku Dalam Audit

4 55 54

PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP TINGKAT PENERIMAAN PENYIMPANGAN PERILAKU DALAM AUDIT

0 5 50

PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR DAN RISIKO AUDIT TERHADAP TINGKAT PENERIMAAN PENYIMPANGAN PERILAKU DALAM AUDIT

0 2 75

Hubungan Karakteristik Personal Auditor, Etika Audit dan Pengalam Auditor Terhadap Tingkat Penyimpangan Perilaku dalam Audit pada Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan di Kota Medan

0 1 10

Hubungan Karakteristik Personal Auditor, Etika Audit dan Pengalam Auditor Terhadap Tingkat Penyimpangan Perilaku dalam Audit pada Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan di Kota Medan

0 0 2

Hubungan Karakteristik Personal Auditor, Etika Audit dan Pengalam Auditor Terhadap Tingkat Penyimpangan Perilaku dalam Audit pada Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan di Kota Medan

0 0 8

Hubungan Karakteristik Personal Auditor, Etika Audit dan Pengalam Auditor Terhadap Tingkat Penyimpangan Perilaku dalam Audit pada Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan di Kota Medan

0 0 10

Hubungan Karakteristik Personal Auditor, Etika Audit dan Pengalam Auditor Terhadap Tingkat Penyimpangan Perilaku dalam Audit pada Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan di Kota Medan

0 1 2

Hubungan Karakteristik Personal Auditor, Etika Audit dan Pengalam Auditor Terhadap Tingkat Penyimpangan Perilaku dalam Audit pada Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan di Kota Medan

0 0 27