30
3.5.4 Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis yang diajukan peneliti maka dilakukan uji pengaruh f simultan, uji koefisien determinasi dan uji pengaruh t parsial.
3.5.4.1 Uji Koefisien Determinasi Uji R2
Koefisien determinasi R2 digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan pengaruh antara dua variabel. Nilai koefisien determinasi menunjukkan
persentase variasi nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang dihasilkan. Besarnya koefisien determinasi adalah 0 sampai dengan
1. Menurut Algifari 2000:68, “semakin mendekati nol besarnya koefisien
determinasi R2 suatu persamaan regresi, semakin kecil pula pengaruh semua variabel independen terhadap nilai variabel dependen dengan kata lain semakin
kecil kemampuan model dalam menjelaskan perubahan nilai variabel dependen. Sebaliknya, semakin mendekati satu besarnya koefisien determinasi R2 suatu
persamaan regresi, semakin besar pula pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen dengan kata lain semakin besar kemampuan model
yang dihasilkan dalam menjelaskan perubahan nilai variabel dependen.
3.5.4.2 Uji Pengaruh F Simultan
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah semua variabel independen yang dimasukkan ke dalam model berpengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 α= 5. Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan
kriteria sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
31 1.
Bila nilai signifikan f 0,05 maka H0 ditolak atau Ha diterima yang berarti koefisien regresi signifikan, artinya terdapat pengaruh semua variabel
independen terhadap variabel dependen.
2.
Bila nilai signifikan f 0,05 maka H0 diterima atau Ha ditolak yang berarti koefisien regresi tidak signifikan
Dalam penelitian ini, pengujian nilai signifikan f dilakukan untuk melihat pengaruh karakteristik personal auditor, etika audit dan pengalaman auditor
terhadap tingkat penyimpangan dalam audit secara simultan.
3.5.4.3 Uji Pengaruh T Parsial