27
3.6.2.2 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variable independen. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variable independen. Jika terjadi korelasi sempurna diantara variable independen maka konsekuensinya adalah
koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir, varian dan nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga, nilai t akan turun, hasil
estimasi akan menjadi sangat peka terhadap perubahan spesifikasi, kecocokan data dan estimasi variable-variable yang tidak berkorelasi tidak terpengaruh oleh
munculnya multikolinearitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas yang tinggi antar
variabel independen dapat dideteksi dengan cara melihat nilai tolerance dan variance inflation factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel
independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak
dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Sebagai dasar acuannya dapat disimpulkan:
1. Jika nilai tolerance 0,10 dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa
tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. 2.
Jika nilai tolerance 0,10 dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.
Universitas Sumatera Utara
28
3.6.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas ditujukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dan residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Salah satu asumsi yang penting dari model regresi linear adalah varian residual bersifat homokedastisitas atau bersifat konstan. Cara untuk mendeteksi
masalah heteroskedastisitas dapat diketahui dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED
dengan residualnya SRESID. Ghozali 2009:37 menyatakan dasar analisis dari uji heteroskedastis
melalui grafik plot adalah sebagai berikut: 1.
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2.
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y secara acak, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.6.2.4 Uji Autokorelasi