Metode Penentuan Sampel Metode Analisis Data

Desa yang menjadi lokasi penelitian adalah Desa Lau Mil dengan pertimbangan bahwa desa ini memiliki luas panen jagung terbesar diantara desa-desa yang ada di Kecamatan Tigalingga. Luas panen, produksi dan produktivitas jagung per desa di Kecamatan Tigalingga, dapat disajikan pada tabel 3.3 sebagai berikut: Tabel 3.3 Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Jagung di Kecamatan Tigalingga Tahun 2012 No Desa Luas Panen Ha Produksi Ton Produktivitas KwHa 1 Sumbul Tengah 163 815 50,00 2 Ujung Teran 310 1860 60,00 3 Sarintonu 383 2489,5 65,00 4 Jumagerat 350 2030 58,00 5 Palding 327 1700,4 52,00 6 Bertungen Julu 616 3696 60,00 7 Lau Molgap 456 2964 65,00 8 Sukandebi 600 3840 64,00 9 Lau Bagot 333 1998 60,00 10 Tigalingga - - - 11 Lau Sireme 458 2885,4 63,00 12 Lau Mil 689 4685,2 68,00 13 Lau Pak-Pak 575 3737,5 65,00 14 Palding Jaya 335 1742 52,00 Jumlah 5595 34.386,1 55,85 Sumber: Badan Penyuluh Pertanian BPP Gunung Sayang Kecamatan Tigalingga

3.2 Metode Penentuan Sampel

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah petani yang memiliki usahatani jagung di daerah penelitian. Penentuan pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling yakni berdasarkan jumlah petani yang mengusahakan tanaman jagung di Desa Lau Mil, Kecamatan Tigalingga, Kabupaten Dairi. Universitas Sumatera Utara Adapun populasi petani jagung di Desa Lau Mil adalah sebanyak 472 KK. Besarnya jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan Rumus Slovin dengan rumus Prasetyo, 2005: � = � + � 2 dimana: n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = kesalahan pengambilan sampel yang ditolerir 10 � = + , 2 � = + , � = , = , Dengan menggunakan rumus di atas maka diperoleh ukuran sampel n sebesar 82,517 yang dibulatkan menjadi 83 sampel. 3.3 Metode Pengumpulan Data Adapun data yang dikumpulkan pada penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari data hasil wawancara langsung antara peneliti dan responden dengan menggunakan daftar pertanyaan yang dibuat terlebih dahulu. Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti dari dinas terkait seperti Kantor Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara, Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, Badan Pusat Statistik Kabupaten Dairi, Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Dairi, Universitas Sumatera Utara Badan Penyuluh Pertanian Gunung Sayang Kecamatan Tigalingga, Petugas Penyuluh Lapangan PPL Kecamatan Tigalingga Wilayah Kerja Penyuluhan Lau Mil dan dari literatur, buku serta media internet yang sesuai dengan penelitian ini.

3.4 Metode Analisis Data

1. Untuk menjawab masalah 1 yaitu bagaimana perbedaan antara harga referensi daerah HRD jagung Sumatera Utara dengan rata-rata harga jual petani harga aktual di daerah penelitian dengan menggunakan uji beda rata – rata satu sampel one sample t-test. Prinsipnya adalah menguji apakah suatu nilai tertentu yang diberikan sebagai pembanding berbeda secara nyata atau tidak dengan rata-rata sebuah sampel. Nilai yang dimaksud pada umumnya adalah nilai parameter untuk mengukur suatu populasi. Dalam penelitian ini yang menjadi parameter adalah HRD Jagung Sumatera Utara tahun 2012. Rumus one sample t-test Ritonga, 2004: � = ̅ − � � √� dimana: t = nilai t hitung ̅ = rata – rata sampel � = nilai parameter S d = simpangan baku sudut deviasi untuk sampel n = jumlah sampel Universitas Sumatera Utara Simpangan baku sudut deviasi sampel diperoleh dengan rumus: � = √ � 2 = √ ∑ � − � 2 � − dimana: S d = simpangan baku sudut deviasi x = nilai sampel ke-i � = nilai parameter n = jumlah sampel Untuk mengintepretasikan t-test terlebih dahulu harus ditentukan : 1. Nilai α 2. df degree of freedom yaitu derajat kebebasan dk dengan rumus dk = n – 1, dimana n = jumlah sampel Kemudian dibandingkan nilai t-hitung dengan nilai t-tabel Apabila : 1. t-hitung t-tabel; H ditolak, H 1 diterima, maka berbeda secara nyata 2. t-hitung t-tabel; H diterima, H 1 ditolak maka tidak berbeda secara nyata Ho = Tidak ada perbedaan antara HRD Jagung Sumatera Utara Tahun 2012 dengan rata-rata harga jual petani jagung harga aktual tahun 2012. H1 = Ada perbedaan antara HRD Jagung Sumatera Utara tahun 2012 dengan rata-rata harga jual petani jagung harga aktual tahun 2012. Universitas Sumatera Utara Data diolah dengan menggunakan SPSS 16, dimana: Apabila:  Signifikansi tingkat ketidakpercayaan α maka ada perbedaan antara HRD Jagung Sumatera Utara tahun 2012 dengan rata-rata harga jual petani jagung harga aktual tahun 2012.  Signifikansi tingkat ketidakpercayaan α maka tidak ada perbedaan antara HRD Jagung Sumatera Utara tahun 2012 dengan rata-rata harga jual petani jagung harga aktual tahun 2012.  t hitung t tabel maka tidak ada perbedaan antara HRD Jagung Sumatera Utara tahun 2012 dengan rata-rata harga jual petani jagung harga aktual tahun 2012.  t hitung t tabel maka ada perbedaan antara HRD Jagung Sumatera Utara tahun 2012 dengan rata-rata harga jual petani jagung harga aktual tahun 2012. 2. Untuk menjawab masalah 2 yaitu bagaimana dampak penetapan kebijakan harga referensi daerah HRD jagung Sumatera Utara terhadap harga jual dan pendapatan petani di Kabupaten Dairi dengan menggunakan uji beda dua rata-rata berpasangan paired sampel t-test. Digunakan untuk membandingkan mean rata-rata dari suatu sampel yang berpasangan paired. Sampel berpasangan adalah sebuah kelompok sampel dengan subyek yang sama namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda. Universitas Sumatera Utara Kedua rangkaian sampel digabung dan membentuk satu rangkaian angka sebanyak n dengan nilai D, dimana D = x 1 – x 2 . Statistik sampel yang digunakan adalah D dengan strip diatas huruf D ̅ , yang berarti rata-rata nilai observasi dari D Ritonga,2004, yaitu: ̅ = ∑ � S d sebagai simpangan baku sudut deviasi dari D, yaitu: � = √ ∑ 2 − ∑ 2 � � − Adapun rumus yang digunakan untuk menguji rataan pada pengamatan yang berpasangan adalah: � = ̅ � √ dimana : t = nilai t hitung D = rata-rata nilai observasi selisih pengukuran 1 dan 2 D = selisih antara pengukuran 1 dan 2 S d = simpangan baku sudut deviasi n = jumlah populasi Universitas Sumatera Utara Untuk mengintepretasikan t-test terlebih dahulu harus ditentukan : 1. Nilai α 2. df degree of freedom yaitu derajat kebebasan dk dengan rumus dk = n - 1, dimana n = jumlah sampel Kemudian bandingkan nilai t-hitung dengan nilai t-tabel. Apabila : 1. t-hitung t-tabel; H ditolak, H 1 diterima, maka ada dampak 2. t-hitung t-tabel; H diterima, H 1 ditolak, maka tidak ada dampak Ho = Tidak ada perbedaan harga jual dan pendapatan sebelum dan sesudah penetapan HRD jagung Sumatera Utara tahun 2012. Artinya tidak ada dampak penetapan HRD jagung sumatera Utara terhadap harga jual dan pendapatan petani. H1 = Ada perbedaan harga jual dan pendapatan sebelum dan sesudah penetapan HRD jagung Sumatera Utara tahun 2012. Artinya ada dampak penetapan HRD jagung sumatera Utara terhadap harga jual dan pendapatan petani. Data diolah dengan menggunakan SPSS 16, dimana: Apabila:  Signifikansi tingkat ketidakpercayaan α maka ada perbedaan harga jual dan pendapatan sebelum dan sesudah penetapan HRD jagung Sumatera Utara tahun 2012. Artinya ada dampak penetapan HRD jagung Sumatera Utara terhadap harga jual dan pendapatan petani.  Signifikansi tingkat ketidakpercayaan α maka tidak ada perbedaan harga jual dan pendapatan petani sebelum dan sesudah penetapan HRD Universitas Sumatera Utara jagung Sumatera Utara tahun 2012. Artinya ada dampak penetapan HRD jagung Sumatera Utara terhadap harga jual dan pendapatan petani.  t hitung t tabel maka tidak ada perbedaan harga jual dan pendapatan sebelum dan sesudah penetapan HRD jagung Sumatera Utara tahun 2012. Artinya tidak ada dampak penetapan HRD jagung Sumatera Utara terhadap harga jual dan pendapatan petani.  t hitung t tabel maka ada perbedaan harga jual dan pendapatan sebelum dan sesudah penetapan HRD jagung Sumatera Utara tahun 2012. Artinya ada dampak penetapan HRD jagung Sumatera Utara terhadap harga jual dan pendapatan petani.

3.5 Defenisi Dan Batasan Operasional