5.1 Analisis Usahatani Jagung Sebelum dan Sesudah Penetapan HRD Jagung Sumatera Utara Tahun 2012
Untuk mengetahui besaran biaya produksi, harga jual dan pendapatan petani
jagung di daerah penelitian maka dilakukan analisis usahatani jagung. Rata-rata harga jual, jumlah produksi, total biaya produksi, penerimaan usahatani dan
pendapatan bersih keuntungan usahatani jagung di daerah penelitian diperoleh dari hasil analisis usahatani jagung dalam 1 musim tanam.
Analisis usahatani dilakukan pada kondisi sebelum dan sesudah penetapan Harga
Referensi Daerah HRD jagung Sumatera Utara tahun 2012. Kondisi sebelum penetapan Harga Referensi Daerah HRD jagung Sumatera Utara merupakan
analisis usahatani pada tahun 2011 sedangkan kondisi setelah penetapan Harga Referensi Daerah HRD jagung Sumatera Utara merupakan analisis usahatani
pada tahun 2012. Analisis usahatani jagung tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1 Analisis Usahatani Jagung per Petani dan per Hektar di Daerah Penelitian Selama Satu Musim Tanam Periode Sebelum
Penetapan HRD Jagung Sumatera Utara Tahun 2012
No Uraian
Per Petani Per Hektar
Fisik Nilai Rp
Fisik Nilai Rp
1 Produksi Pipil Kering
3178,08 Kg 5.256,20 Kg
2 Harga
1 Kg 2.408,73
1 Kg 2.408,73
3 Penerimaan
3.171,08 Kg 7.599.759,04
5.256,20 Kg 12.674.277,71
4 Biaya Produksi
4.1 Bibit 9,21 Kg
701.430,00 15,10 Kg
1.150.345,20 4.2 Pupuk
Urea Phonska
KCL SP-36
SS 186,81 Kg
151,99 Kg 3,01 Kg
6,51 Kg 2,29 Kg
339.750,00 330.090,00
6.930,00 17.890,00
7.770,00 306,37 Kg
249,26 Kg 4,94 Kg
10,67 Kg 3,75 Kg
557.190,00 249.263,60
11.365,20 29.339,60
17.793.30 4.3 Herbisida
Gomoxon Paratop
Amandi Primaxon
Quickpro 1,48 Kg
2,08 Kg 0,12 Kg
0,17 Kg 0,04 Kg
46.960,00 79.020,00
2.460,00 7.740,00
1.480,00 2,43 Kg
3,41 Kg 0,20 Kg
0,30 Kg 0,06 Kg
77.014,40 129.592,80
4.034.40 12.693,60
2427,20 4.4 Tenaga Kerja
Penanaman Pemupukan
Penyiangan Panen
Pengeringan 35,16 HOK
18,65 HOK 25,35HOK
47,33HOK 28,35HOK
144.460,00 269.700,00
194.160,00 333.850,00
311.320,00 57,66 HOK
30,60 HOK 41,57 HOK
77,62 HOK 46,50 HOK
236.914,40 442.308,00
328.422,40 547.514,00
510.564,80
4.5 Alamat Mesin Pertanian Upah Borongan Traktor
Upah Borongan Pemipilan 0,61 Ha
5,26 Ton 290.698,80
461.114,46 1 Ha
8,62 Ton 476.746,03
756.227,71 4.6 Perlengkapan
Goni 35 Buah
56.287,95 57,40 Buah
92.312,238 4.7 Biaya Lahan
Sewa PBB
0,60 Ha 0,62 Ha
6.192,77 369.337,35
1 Ha 1 Ha
10321,30 594.633,13
4.8 Penyusutan 3 Unit
53.376,00 3 Unit
53.376,00 Total Biaya
4.063.175,00 6.822.412,14
5 Pendapatan Bersih
3.536.584,04 5.851.865,57
Sumber: Analisis data primer, lampiran 1- 13 Penerimaan usahatani merupakan perkalian antara jumlah produksi dengan harga
jagung per kilogram di tingkat produsen. Dari tabel dapat dilihat bahwa rata-rata jumlah produksi jagung per petani di daerah penelitian pada Musim Tanam II
tahun 2011 yaitu sebelum penetapan HRD jagung SUMUT tahun 2012 sebesar 3178,08 Kg
dengan harga 2.408,73Kg sehingga diperolehlah penerimaan
Universitas Sumatera Utara
usahatani jagung sebesar Rp 7.599.759,04. Adapun total biaya produksi sebesar Rp 4.063.175,00 sehingga diperolehlah pendapatan bersih petani sebesar
Rp 3.536.584,04 dengan melakukan pengurangan terlebih dahulu antara penerimaan usahatani dan total biaya produksi.
Penerimaan usahatani jagung apabila dikonversikan ke dalam satuan per hektar
berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa rata-rata jumlah produksi jagung per hektar di daerah penelitian pada Musim Tanam II tahun 2011 sebesar 5.256,20 Kg
dengan harga Rp 2.408,73Kg sehingga diperolehlah penerimaan usahatani jagung sebesar Rp 12.674.277,71. Adapun total biaya produksi sebesar Rp 6.822.412,14
sehingga diperolehlah pendapatan bersih petani sebesar Rp 5.851.865,57 dengan melakukan pengurangan terlebih dahulu antara penerimaan usahatani dan total
biaya produksi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2 Analisis Usahatani Jagung per Petani dan per Hektar di Daerah Penelitian Selama Satu Musim Tanam Periode Setelah Penetapan
HRD Jagung Sumatera Utara Tahun 2012
No Uraian
Per Petani Per Hektar
Fisik Nilai Rp
Fisik Kg Nilai Rp
1 Produksi
3.446,39 Kg 5.672,40
2 Harga
1 Ha 2.472,89
1 Ha 2.472,89
3 Penerimaan
8.450.542,17 14.031.255,42
4 Biaya Produksi
4.1 Bibit 9,21 Kg
714.330 15,10 Kg
1.171.501,20 4.2 Pupuk
Urea Phonska
KCL SP-36
SS 186,81 Kg
151,99 Kg 3,01 Kg
6,51 Kg 2,29 Kg
350.870 380.890
7.830 16.510
6.010 306,37 Kg
249,26 Kg 4,94 Kg
10,67 Kg 3,75 Kg
575.427,00 624.659,60
12.841,20 27.076,40
9.856,40 4.3 Herbisida
Gomoxon Paratop
Amandi Primaxon
Quickpro 1,48 Kg
2,08 Kg 0,12 Kg
0,17 Kg 0,04 Kg
75.480 124.670
3.970 7.730
1.480 2,43 Kg
3,41 Kg 0,20 Kg
0,30 Kg 0,06 Kg
123.787,20 204.458,80
6.510,80 12.677,20
2427,20 4.4 Tenaga Kerja
Penanaman Pemupukan
Penyiangan Panen
Pengeringan 35,42 HOK
18,65 HOK 25,35HOK
47,33HOK 28,35HOK
273.960 163.250
189.400 395.130
347.770 58,08 HOK
30,60 HOK 41,57 HOK
77,62 HOK 46,50 HOK
449.294,40 267.730,00
310.616,00 648.013,20
570.342,80
4.5 Alamat Mesin Pertanian Upah Borongan Traktor
Upah Borongan
Pemipilan 0,61 Ha
5,26 Ton 297.277,11
499.644,58 1 Ha
8,62 Ton 487.534,46
1.227.207,83 4.6 Perlengkapan
Goni 38 Buah
68.446,99 62 Buah
111.823,53 4.7 Biaya Lahan
Sewa PBB
0,60 Ha 0,62 Ha
6.192,77 369.337,35
1 Ha 1 Ha
10321,30 594.633,13
4.8 Penyusutan 3 Unit
53.376,00 3 Unit
53.376,00 Total Biaya
4.353.579,50 7.243.635,79
5 Pendapatan Bersih
4.046.962,67 6.787.619,63
Sumber: Analisis data primer, lampiran 14 - 25 Dari tabel dapat dilihat bahwa rata-rata jumlah produksi jagung per petani di
daerah penelitian pada Musim Tanam II tahun 2012 setelah penetapan HRD jagung SUMUT tahun 2012 sebesar 3.446,39 Kg
dengan harga Rp 2.472,89Kg sehingga diperolehlah penerimaan usahatani jagung sebesar Rp 8.450.542,17.
Universitas Sumatera Utara
Adapun total biaya produksi sebesar Rp 4.353.579,50 sehingga diperolehlah pendapatan bersih petani sebesar Rp 4.046.962,67
dengan melakukan pengurangan terlebih dahulu antara penerimaan usahatani dan total biaya
produksi. Penerimaan usahatani jagung apabila dikonversikan ke dalam satuan per hektar
berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat bahwa rata-rata jumlah produksi jagung per hektar di daerah penelitian pada Musim Tanam II tahun 2012 sebesar
5.672,40 Kg dengan harga Rp 2.472,89Kg sehingga diperolehlah penerimaan
usahatani jagung sebesar Rp 14.031.255,42. Adapun total biaya produksi sebesar Rp 7.243.635,79 sehingga diperolehlah pendapatan bersih petani sebesar
Rp 6.787.619,63 dengan melakukan pengurangan terlebih dahulu antara
penerimaan usahatani dan total biaya produksi. Dengan mengetahui besaran harga jual dan pendapatan petani jagung di daerah
penelitian maka dapat dianalisis kebijakan penetapan Harga Referensi Daerah HRD jagung Sumatera Utara dan dampaknya terhadap harga jual dan
pendapatan petani . 5.2 Perbedaan antara Harga Referensi Daerah HRD Jagung Sumatera
Utara dengan Rata-Rata Harga Jual Petani Jagung Harga Aktual Tahun 2012
Untuk menjelaskan bagaimana perbedaan antara HRD jagung Sumatera Utara
tahun 2012 dengan rata-rata harga jual petani jagung harga aktual tahun 2012 di Kabupaten Dairi digunakan analisis uji beda rata-rata satu sampel one sample.
Hasil analisis perbedaaan antara harga referensi daerah HRD jagung Sumatera
Universitas Sumatera Utara
Utara tahun
2012 dengan
rata-rata harga
jual petani
jagung harga aktual tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 5.3 berikut.
Tabel 5.3 Analisis Uji Beda Rata-Rata Satu Sampel One Sample Harga Referensi Daerah HRD Jagung Sumatera Utara dengan Rata-
Rata Harga Jual Petani Jagung Harga Aktual Tahun 2012
Kondisi HRD Jagung SUMUT
Tahun 2012 Rata-rata Harga Jual
Petani Harga Aktual Tahun 2012
Harga RpKg 2133
2472,89 Sig 2-tailed : 0,000
Kriteria : 0.05 Sumber: Tabel 5.2; Data hasil output SPSS Lampiran 26
Dari tabel 5.3 dapat dilihat nilai Sig 2-tailed adalah 0,00. Nilai Sig 2-tailed ini berada di bawah kriteria 0,05 Sig 2-tailed 0,05. Dapat disimpulkan bahwa
Ho ditolak dan H
1
diterima yang artinya ada perbedaan yang nyata antara Harga Referensi Daerah HRD jagung Sumatera Utara dengan rata-rata harga jual
petani jagung harga aktual tahun 2012 di Kabupaten Dairi.
Perbedaan ini ditunjukkan dari selisih rata-rata harga jual petani jagung harga aktual tahun 2012 sebesar Rp 2472,89 dengan Harga Referensi Daerah HRD
jagung Sumatera Utara Rp 2133 sebesar Rp 339,89. Artinya harga aktual lebih tinggi 15,93 dari Harga Referensi Daerah HRD jagung Sumatera Utara yang
telah ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
5.3 Dampak Kebijakan Penetapan Harga Referensi Daerah HRD Jagung Sumatera Utara Terhadap Harga Jual dan Pendapatan Petani Jagung
Untuk menjelaskan dampak kebijakan penetapan Harga Referensi Daerah HRD
jagung Sumatera Utara terhadap harga jual dan pendapatan petani jagung digunakan analisis uji beda rata-rata berpasangan paired sample. Hasil analisis
kebijakan penetapan Harga Referensi Daerah HRD jagung Sumatera Utara dan dampaknya terhadap harga jual petani jagung dapat dilihat pada tabel 5.4.
Tabel 5.4 Analisis Uji Beda Rata-Rata Berpasangan Paired Sample Harga Jual Petani Jagung Sebelum dan Sesudah Penetapan HRD
Jagung Sumatera Utara Tahun 2012
Sumber: Tabel 5.1 dan tabel 5.2; Data hasil olahan SPSS Lampiran 27
Dari tabel 5.4 dapat dilihat nilai Sig 2-tailed adalah 0,004. Nilai Sig 2-tailed ini berada di bawah kriteria 0,05 0,004 0,05. Dapat disimpulkan bahwa ada
perbedaan yang nyata kebijakan penetapan harga referensi daerah HRD Jagung Sumatera Utara terhadap harga jual petani jagung di daerah penelitian. Artinya
ada dampak yang nyata kebijakan penetapan harga referensi daerah HRD Jagung Sumatera Utara terhadap harga jual petani jagung di daerah penelitian.
Dampak ini ditunjukkan dari perbandingan antara rata-rata harga jual petani
jagung sebelum penetapan HRD jagung Sumatera Utara tahun 2012 sebesar Rp 2.408,73 dan rata-rata harga jual petani jagung setelah penetapan HRD jagung
Kondisi Sebelum Penetapan HRD
Jagung SUMUT Tahun 2012
Sesudah Penetapan HRD Jagung SUMUT
Tahun 2012
Rata-ratan Harga Jual RpKg
2.408,73 2.472,89.
Sig 2-tailed : 0,004 Kriteria : 0,05
Universitas Sumatera Utara
Sumatera Utara tahun 2012 sebesar Rp 2.472,89. Selisihnya adalah Rp 64,16. Artinya rata-rata harga jual petani jagung setelah penetapan HRD jagung
Sumatera Utara tahun 2012 lebih tinggi 2,66 dari rata-rata harga jual petani jagung sebelum penetapan HRD jagung Sumatera Utara tahun 2012. Dapat
disimpulkan bahwa kebijakan penetapan Harga Referensi Daerah HRD jagung Sumatera Utara memberi dampak terhadap harga jual petani.
Untuk mengetahui dampak kebijakan penetapan Harga Referensi Daerah HRD
jagung Sumatera Utara terhadap pendapatan petani jagung digunakan analisis uji beda rata-rata berpasangan paired sample. Pendapatan petani terlebih dahulu
dikonversikan ke dalam satuan per hektar agar dapat dibandingkan dalam satuan yang sama apakah memberikan dampak yang nyata. Output kebijakan penetapan
Harga Referensi Daerah HRD jagung Sumatera Utara dan dampaknya terhadap pendapatan petani jagung dapat dilihat pada tabel 5.5.
Tabel 5.5 Analisis Uji Beda Rata-Rata Berpasangan Paired Sample antara Pendapatan Petani Jagung Sebelum dan Sesudah Penetapan
HRD Jagung Sumatera Utara Tahun 2012
Kondisi Sebelum Penetapan HRD
Jagung Sumatera Utara Tahun 2012
Sesudah Penetapan HRD Jagung Sumatera Utara
Tahun 2012 Per Petani
RpHa Per Petani
RpHa
Penerimaan 7.599.759,04 12.674.277,71
8.450.542,17 14.031.255,42 Total Biaya
4.063.175,00 6.822.412,14
4.353.579,50 7.243.635,79
Pendapatan 3.536.584,04
5.851.865,57 4.046.962,67
6.787.619,63 Sig2-tailed : 0,000
Kriteria : 0,05 Sumber: Tabel 5.1 dan tabel 5.2; Data hasil output SPSS lampiran 28
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 5.5 dapat dilihat bahwa nilai Sig 2-tailed adalah 0,000. Nilai Sig 2- tailed ini berada di bawah kriteria 0,05 0,000 0,05. Dapat disimpulkan
bahwa ada perbedaan yang nyata kebijakan penetapan harga referensi daerah HRD Jagung Sumatera Utara terhadap pendapatan petani di daerah penelitian.
Artinya ada dampak yang nyata kebijakan penetapan harga referensi daerah HRD Jagung Sumatera Utara terhadap pendapatan petani di daerah penelitian.
Dampak ini ditunjukkan dari perbandingan antara rata-rata pendapatan petani per
hektar sebelum penetapan HRD jagung Sumatera Utara tahun 2012 sebesar Rp 5.851.865,57 dan rata-rata pendapatan petani per hektar setelah penetapan
HRD jagung Sumatera Utara tahun 2012 sebesar Rp 6.787.619,63. Selisihnya adalah Rp 935.754,06. Artinya rata-rata pendapatan petani jagung setelah
penetapan HRD jagung Sumatera Utara tahun 2012 lebih tinggi 15,99 dari rata- rata pendapatan petani jagung sebelum penetapan HRD jagung Sumatera Utara
tahun 2012. Dapat disimpulkan bahwa kebijakan penetapan Harga Referensi Daerah HRD jagung Sumatera Utara memberi dampak terhadap pendapatan
petani.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan