Metode Penentuan Daerah Penelitian Metode Penentuan Sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Daerah penelitian ini ditentukan secara purposive sampling atau secara sengaja, yaitu metode pengambilan sampel berdasarkan kriteria atau tujuan tertentu. Pertimbangan ini didasarkan karena Kabupaten Deli Serdang merupakan daerah perkembangan jambu biji tertinggi di Sumatera Utara. Kecamatan Sunggal dipilih karena merupakan salah satu daerah sentra produksi jambu biji di Kabupaten Deli Serdang, dan belum ada penelitian sebelumnya di daerah ini, ini berbeda dengan Kecamatan Pancur Batu dan Percut Sei Tuan, karena sudah ada penelitian sebelumnya antara lain seperti penelitian Maruli Tumpal. Tabel 4. Produksi Per Triwulan, Total Produksi Jambu Biji Per Kecamatan di Kabupaten Deli Serdang 2012 No Kecamatan Produksi Ton Total produksi Ton Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan I II III IV 1 Kutalimbaru 4.000 3.150 4.420 1.600 13.170 2 Pancur Batu 8.400 7.308 5.813 3.600 25.121 3 Namorambe 275 172 248 66 761 4 Biru-Biru 101 105 95 36 337 5 Bangun Purba 100 - - 50 150 6 Tanjung Morawa 100 62 90 20 272 7 Sunggal 15.000 2.400 1.800 1.800 21.000 8 Hamparan Perak - 62 90 22 174 9 Labuhan Deli 43 33 43 15 134 10 Percut Sei Tuan 1.000 14.000 13.980 3.750 32.730 11 Batang Kuis 120 124 203 150 597 12 Beringin 228 78 - 127 433 13 Pagar Merbau 102 64 93 57 316 Jumlah 29.469 27.558 26.875 11.473 95.195 Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Deli Serdang 2013 Universitas Sumatera Utara Kecamatan sunggal terdiri dari 17 desa, tetapi sekarang hanya 6 desa yang mengusahakan jambu biji. Yaitu desa Sei Mencirim, Suka Maju, Sei Semayang, Serba Jadi, Sei Beras Sekata, dan Telaga Sari. Tabel 5. Data Jumlah Petani Tahun 2013 No Desa Jumlah Petani KK 1 Serba Jadi 30 2 Sei Semayang 105 3 Sei Beras Sekata 42 4 Sei Mencirim 145 5 Suka Maju 50 6 Telaga Sari 35 Jumlah 407 Sumber : Gapoktan 2014

3.2 Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah petani jambu biji di Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang yang berjumlah 105 KK. Dimana jumlah populasi tanaman yang baru menghasilkan sebanyak 55 KK dan tanaman yang sudah lama menghasilkan sebanyak 50 KK. Sampel ditetapkan mengikuti pendapat Roscoe Uma, 2006, yang menyatakan berapapun jumlah populasinya, dalam peneliti social ukuran sampel yang tepat digunakan adalah lebih dari 30 dan kurang dari 500 orang. Bedasarkan pendapat di atas, peneliti menetapkan jumlah sampel sebanyak 60 orang petani, dengan alasan dilihat dari wilayah administrative, serta pekerjaan yang mereka tekuni berhubungan dengan usahatani jambu biji. Dengan demikian penetapan anggota sampel sebanyak 60 orang dianggap telah representative. Pengambilan sampel menggunakan metode stratified random Universitas Sumatera Utara sampling yaitu dengan menggolongkan populasi dalam golongan atau strata menurut kriteria tertentu Supriana, 2013. Pembagian strata ini ditetapkan dengan terlebih dahulu membagi petani atas 2 strata berdasarkan umur tanaman yang baru menghasilkan dengan umur tanaman 8 tahun dan yang sudah lama menghasilkan dengan umur tanaman ≥ 8 tahun. Dari jumlah populasi akan diambil sampel sebanyak 60 orang, dimana sampel tanaman jambu biji yang baru menghasilkan sebanyak 30 orang, dan sampel tanaman jambu biji yang sudah lama menghasilkan sebanyak 30 orang. Karena dengan sampel tersebut sudah cukup untuk mengetahui tingkat perbandingan antara tanaman jambu biji yang baru menghasilkan dan tanaman jambu biji yang sudah lama menghasilkan. Jumlah sampel yang diambil dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut : Tabel 6. Penentuan Pengambilan Sampel Penelitian No Umur Tanaman Tahun Pengambilan Sampel 1 Baru Menghasilkan 8 30 2 Lama Menghasilkan ≥ 8 30 Total 60

3.3 Metode Pengambilan Data