Metode Pengambilan Data Metode Analisis Data Untuk Hipotesis 1 dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif

sampling yaitu dengan menggolongkan populasi dalam golongan atau strata menurut kriteria tertentu Supriana, 2013. Pembagian strata ini ditetapkan dengan terlebih dahulu membagi petani atas 2 strata berdasarkan umur tanaman yang baru menghasilkan dengan umur tanaman 8 tahun dan yang sudah lama menghasilkan dengan umur tanaman ≥ 8 tahun. Dari jumlah populasi akan diambil sampel sebanyak 60 orang, dimana sampel tanaman jambu biji yang baru menghasilkan sebanyak 30 orang, dan sampel tanaman jambu biji yang sudah lama menghasilkan sebanyak 30 orang. Karena dengan sampel tersebut sudah cukup untuk mengetahui tingkat perbandingan antara tanaman jambu biji yang baru menghasilkan dan tanaman jambu biji yang sudah lama menghasilkan. Jumlah sampel yang diambil dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut : Tabel 6. Penentuan Pengambilan Sampel Penelitian No Umur Tanaman Tahun Pengambilan Sampel 1 Baru Menghasilkan 8 30 2 Lama Menghasilkan ≥ 8 30 Total 60

3.3 Metode Pengambilan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yaitu berupa kuisioner diperoleh dari hasil wawancara kepada petani jambu biji dengan membuat daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Jenis data yang dikumpulkan seperti data harga input dan output dalam usahatani jambu biji. Data sekunder diperoleh dari instansi terkait seperti Universitas Sumatera Utara Dinas Pertanian Kabupaten Deli Serdang, Badan Pusat Statistik Sumatera Utara dan instansi terkait lainnya.

3.4 Metode Analisis Data Untuk Hipotesis 1 dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif

yaitu dengan mengamati perkembangan usahatani jambu biji selama 5 tahun terakhir. Untuk Hipotesis 2 dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif yaitu dengan mengamati karakteristik petani jambu biji yang meliputi umur, umur tanaman, pendidikan, pengalaman bertani dan jumlah tanggungan keluarga. Untuk Hipotesis 3 dianalisis dengan regresi, dimana yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jambu biji, diuji pengaruh penggunaan biaya bibit, biaya pupuk, biaya pestisida, biaya tenaga kerja, dan peralatan antara usahatani jambu biji yang baru menghasilkan dan yang sudah lama menghasilkan. Secara sistematis dapat ditulis : Y = a + b ₁X₁ + b₂X₂ + ……….+ b₅X₅ + e Dimana : Y = Output a = Konstanta b = Koefisien Regresi e = Variabel Kesalahan X ₁ = Biaya Bibit Batang X ₂ = Biaya Pupuk Kg X ₃ = Biaya Pestisida Kg Universitas Sumatera Utara X ₄ = Biaya Tenaga Kerja HKP X ₅ = Biaya Peralatan Tahun Untuk Hipotesis 4 dianalisis dengan menggunakan metode analisis pendapatan dari usahatani jambu biji, secara sistematis ditulis : Pd = TR – TC Dimana Pd = Pendapatan Usahatani Jambu Biji TR = Total Penerimaan ; seluruh penerimaan dari usahatani jambu biji TC = Total Biaya Produksi ; seluruh biaya yang dikeluarkan dalam usahtani jambu biji TR = y x Py Dimana TR = Total Penerimaan Y = Jumlah Produksi Py = Harga Jual Untuk Hipotesis 5 dianalisis dengan metode analisis IRR Internal Rate Of Return yang secara sistematis dapat ditulis : Dimana : IRR = Internal Rate of Return i 1 = Suku bunga percobaan pertama i 2 NVP1 = Nilai sekarang percobaan pertama = Suku bunga percobaan kedua NVP2 = Nilai sekarang percobaan kedua 1 2 2 1 1 1 i i NPV NPV NPV i IRR − − + = Universitas Sumatera Utara Kriteria yang dipakai adalah apabila IRR ≥ suku bunga berlaku maka usaha dikatakan layak, tetapi sebaliknya apabila IRR ≤ suku bunga berlaku maka usaha dikatakan tidak layak. Cara menghitung usulan investasi dengan metode IRR dilakukan dengan trial and error atas discount rate yang mendekati nilai IRR, yaitu I dan I’. kemudian dengan I dan I’ tersebut digunakan untuk menghitung NPV dan NPV’ sedapat mungkin selisih antara I dan I’ antara 1-5. Soekartawi 1999 mengemukakan bahwa Net Present Value sering diterjemahkan sebagai nilai bersih sekarang. Keuntungan dari suatu proyek adalah besarnya penerimaan dikurangi pembiayaan yang dikeluarkan. Proyek yang memberikan keuntungan adalah proyek yang memberikan nilai positif atau NPV 0, artinya manfaat yang diterima proyek lebih besar dari semua biaya total yang dikeluarkan. NPV 0, berarti rugi karena biaya total yang dikeluarkan lebih besar dari manfaat yang diperoleh. Secara matematis NPV dirumuskan sebagai berikut: Dimana : NVP = Net Present Value Bt = Benefit Ct = Cost i = Discount Rate ∑ = + − = n t t i Ct Bt NPV 1 1 Universitas Sumatera Utara Supriana, Tavi 2010 mengemukakan bahwa untuk menguji hipotesis komperatif digunakan Uji Mann Whitney, yang secara sistematis ditulis : � 1 = � 1 � 2 + � 1 � 1 + 1 2 − � 1 � 2 = � 1 � 2 + � 2 � 2 + 1 2 − � 2 Dimana : � 1 = jumlah sampel pertama � 2 = jumlah sampel kedua � 1 = jumlah rangking pada sampel � 1 � 2 = jumlah rangking pada sampel � 2

3.5 Definisi dan Batasan Operasional