18 2. Metode dilusi padat solid dilution test. Metode ini serupa dengan metode
dilusi cair namun menggunakan media padat solid. Keuntungan metode ini adalah salah satu konsentrasi agen antibakteri yang diuji dapat digunakan untuk
menguji beberapa bakteri uji.
2.8 Metode Isolasi Biakan Bakeri
Metode isolasi biakan bakteri dibagi atas 3 cara Stanier, dkk., 1982, yaitu:
1. Cara gores Ose yang telah steril dicelupkan ke dalam suspensi mikroorganisme yang
diencerkan, kemudian dibuat serangkaian goresan sejajar yang tidak saling menutupi di atas permukaan agar-agar yang telah padat.
2. Cara sebar Suspensi mikroorganisme yang telah diencerkan diinokulasikan secara merata
dengan menggunakan hockey stick pada permukaan media padat. 3. Cara tuang
Pengenceran inokulum yang berturut-turut diletakkan pada cawan petri steril dan dicampurkan dengan medium agar-agar cair, kemudian dibiarkan memadat.
Koloni yang berkembang akan tertanam di dalam media.
2.9 Fase Pertumbuhan Bakteri
Pertumbuhan bakteri meliputi empat fase, yaitu: 1. Fase lag.
Fase lag merupakan fase adaptasi, yaitu fase penyesuaian mikroorganisme pada suatu lingkungan baru. Ciri fase ini adalah tidak adanya peningkatan jumlah sel,
yang ada hanyalah peningkatan ukuran sel. Lama fase lag tergantung pada kondisi dan jumlah awal mikroorganisme dan media pertumbuhan Pratiwi, 2008.
Universitas Sumatera Utara
19 2. Fase eksponensial fase log.
Fase ini merupakan fase dimana mikroorganisme tumbuh dan membelah pada kecepatan maksimum, tergantung pada genetika bakteri, sifat media, dan kondisi
pertumbuhan. Sel baru terbentuk dengan laju konstan dan massa yang bertambah secara eksponensial Pratiwi, 2008.
3. Fase stasioner. Pertumbuhan bakteri berhenti pada fase ini dan terjadi keseimbangan antara
jumlah sel yang membelah dengan jumlah sel yang mati. Karena pada fase ini terjadi akumulasi produk buangan yang toksik Pratiwi, 2008.
4. Fase kematian. Pada fase ini terjadi penurunan nutrisi yang diperlukan oleh bakteri sehingga
bakteri memasuki fase kematian. Laju kematian melampaui dari laju pertumbuhan, dan pada akhirnya pertumbuhan bakteri terhenti Volk dan
Wheeler, 1993.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Daun Afrika Vernonia amygdalina Delile. suku Asteraceae banyak tumbuh di benua Afrika bagian barat terutama di Nigeria Ibrahim, et al., 2004.
Di Cina daun Afrika telah dikenal sejak dahulu oleh masyarakat sebagai tanaman obat yang sangat mujarab yang digunakan di lingkungan kekaisaran sebagai obat
untuk berbagai penyakit. Di Jawa tanaman ini dikenal dengan nama daun pahit dan di Padang dikenal dengan nama daun insulin. Tanaman ini mudah tumbuh
pada daerah yang mempunyai curah hujan cukup tinggi Anonim, 2010. Daun Afrika Vernonia amygdalina Delile. mengandung saponin,
flavonoid, tanin, dan steroidtriterpenoid yang berperan sebagai antibakteri. Ekstrak daun Afrika memiliki aktivitas antibakteri yang mampu membunuh
bakteri Gram positif dan Gram negatif. Penelitian terhadap aktivitas antibakteri ekstrak daun Afrika yang dilakukan oleh Sharma dan Smita 2010 menunjukkan
hasil yang positif terhadap bakteri Staphylococcus aureus,Streptococcus mutans, dan Lactobacillus acidophilus.
Karies gigi atau dikenal dengan gigi berlubang adalah salah satu penyakit pada jaringan keras gigi yang sudah dikenal umum oleh masyarakat, paling
banyak ditemui di dalam rongga mulut, dapat mengenai semua populasi tanpa memandang umur, jenis kelamin, ras, ataupun keadaan sosial ekonomi, dan
merupakan penyebab utama hilangnya gigi Parmar, dkk., 2007. Karies merupakan keadaan akibat dari larutnya mineral-mineral pembangun struktur gigi
oleh paparan asam organik hasil fermentasi karbohidrat yang dilakukan oleh
Universitas Sumatera Utara