Staphylococcus aureus Streptococcus mutans

15

2.6 Uraian Bakteri

Bakteri adalah mikroorganisme bersel satu, berbentuk bola, batang atau spiral berdiameter sekitar 0,5-1,0 µm dan panjangnya 1,5-2,5 µm. Berkembang biak dengan cara membelah diri, serta demikian kecilnya hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Walaupun bentuknya sederhana sekali, namun bakteri terdiri dari ribuan spesies yang berbeda Pratiwi, 2008.

2.6.1 Staphylococcus aureus

Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram positif, berbentuk bola atau kokus, berkelompok tidak teratur, diameter 0,8-1,0 µm, tidak membentuk spora dan tidak bergerak Jawetz, dkk., 2001. Bakteri ini menghasilkan pigmen berwarna kuning, bersifat anaerob fakultatif, tidak menghasilkan spora, dan umumnya tumbuh berpasangan maupun berkelompok, tumbuh dengan baik pada suhu 37 O C, tetapi membentuk pigmen paling baik pada suhu kamar 20-25 O C Brooks, dkk., 1996. Setiap jaringan ataupun alat tubuh dapat diinfeksi oleh bakteri Staphylococcus aureus dan menyebabkan timbulnya penyakit dengan tanda- tanda yang khas, yaitu peradangan. Staphylococcus aureus merupakan bakteri kedua terbesar penyebab peradangan pada rongga mulut setelah bakteri Streptococcus mutans.Staphylococcus aureus menyebabkan berbagai jenis peradangan pada rongga mulut, seperti pembengkakan kelenjar ludah, peradangan pada sudut mulut, dan peradangan pada gusi Fathi, 2010.

2.6.2 Streptococcus mutans

Streptococcus mutans merupakan bakteri Gram positif, bersifat nonmotil, berdiameter 1-2 µm berbentuk bulat atau bulat telur, tersusun dalam bentuk rantai, tidak membentuk spora, tumbuh optimal pada suhu 18-40 O C, biasanya ditemukan Universitas Sumatera Utara 16 pada rongga mulut manusia dan menjadi yang paling kondusif menyebabkan bau mulut dan karies untuk email gigi Pratiwi, 2008. Streptococcus mutans bersifat asidogenik, yaitu menghasilkan asam dan mampu tinggal pada lingkungan asam. Bakteri ini mampu menempel pada permukaan gigi dan menghidrolisis sisa makanan menjadi komponen glukosa dan fruktosa kemudian oleh enzim glukosiltransferase dan fruktosiltransperase akan diubah menjadi dekstran dan fruktan. Oleh karena kemampuan ini, Streptococcus mutans dapat menyebabkan melekatnya bakteri dan sisa-sisa makanan pada email gigi. Pada akhirnya terjadilah akumulasi bakteri, dekstran dan fruktan pada permukaan email gigi sehingga membentuk plak sebagai pencetus karies gigi dan menimbulkan bau yang kurang sedap Brooks, et al., 1996.

2.7 Penentuan Aktivitas Antibakteri