42
B. Sejarah BPJS di Indonesia
Sistem jaminan social, telah berkembang dinegara-negara maju sekitar 100 tahun yang lalu. Lingkup jaminan social berkembang didunia sangat luas, termasuk antara
lain asuransi pengangguran, manula, bersalin, perawatan dan lain-lain. Sedangkan diindonesia baru memfokuskan pada lima program yaitu kecelakaan kerja, kesehatan,
jaminan hari tua, pension dan kematian.
22
Sejarah BPJS Kesehatan memang tidak bisa terlepas dari kehadiran PT
Askes Persero, oleh karena ini merupakan cikal bakal dari terbentuknya BPJS Kesehatan. Pada tahun 1968, Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan
yang secara jelas mengatur pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri dan Penerima Pensiun PNS dan ABRI beserta anggota keluarganya berdasarkan
Keputusan Presiden Nomor 230 Tahun 1968. Menteri Kesehatan membentuk Badan Khusus di lingkungan Departemen
Kesehatan RI yaitu Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan BPDPK, dimana oleh Menteri Kesehatan RI pada waktu itu Prof. Dr. G.A.
Siwabessy dinyatakan sebagai cikal-bakal Asuransi Kesehatan Nasional. Kemudian pada tahun 1984 cakupan peserta badan tersebut diperluas dan
dikelola secara profesional dengan menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1984 tentang Pemeliharaan Kesehatan bagi Pegawai Negeri
Sipil,Penerima Pensiun PNS, ABRI dan Pejabat Negara beserta anggota keluarganya. Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1984, status
badan penyelenggara diubah menjadi Perusahaan Umum Husada Bhakti.
22
Hadi Setia Tunggal, memahami system jaminan social nasional dan badan penyelenggara jaminan social di Indonesia.Harvindo, 2015. Hal.3
Universitas Sumatera Utara
43
Badan ini terus mengalami transformasi yang dari tadinya Perum kemudian pada tahun 1992 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1992
status Perum diubah menjadi Perusahaan Perseroan PT Persero dengan pertimbangan
fleksibilitas pengelolaan
keuangan, kontribusi
kepada Pemerintah dapat dinegosiasi untuk kepentingan pelayanan kepada peserta dan
manajemen lebih mandiri. Askes Persero diberi tugas oleh Pemerintah melalui Departemen
Kesehatan RI,
sesuai Keputusan
Menteri Kesehatan
RI Nomor
1241MENKESSKXI2004 dan Nomor 56MENKESSKI2005, sebagai Penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Masyarakat. Dengan prinsip
penyelenggaraan mengacu pada : 1.
Diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia dengan azas gotong royong sehingga terjadi subsidi silang.
2. Mengacu pada prinsip asuransi kesehatan sosial.
3. Pelayanan kesehatan dengan prinsip managed care dilaksanakan secara
terstruktur dan berjenjang. 4.
Program diselenggarakan dengan prinsip nirlaba. 5.
Menjamin adanya protabilitas dan ekuitas dalam pelayanan kepada peserta.
6. Adanya akuntabilitas dan transparansi yang terjamin dengan
mengutamakan prinsip kehati-hatian, efisiensi dan efektifitas. BPJS Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan
merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara yang mempunyai tugas
Universitas Sumatera Utara
44
khusus untuk menyelenggarakan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama untuk Pegawai Negeri Sipil, Penerima
Pensiun PNS dan TNIPOLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya ataupun rakyat biasa.
Dalam Undang-Undang Nomor 24 tentang BPJS askes Asuransi Kesehatan yang sebelumnya dikelola oleh PT Askes Indonesia Persero,
berubah menjadi BPJS Kesehatan sejak tanggal 1 Januari 2014 Masa persiapan transformasi PT ASKES Persero menjadi BPJS
Kesehatan adalah selama dua tahun terhitung mulai 25 November 2011 sampai dengan 31 Desember 2013. Dalam masa persiapan, Dewan
Komisaris dan Direksi PT Askes Persero ditugasi untuk menyiapkan operasional BPJS Kesehatan, serta menyiapkan pengalihan asset dan
liabilitas, pegawai serta hak dan kewajiban PT Askes Persero ke BPJS Kes.
Penyiapan operasional BPJS Kesehatan mencakup:
1. penyusunan sistem dan prosedur operasional BPJS Kesehatan
2. sosialisasi kepada seluruh pemangku kepentingan
3. penentuan program jaminan kesehatan yang sesuai dengan UU
SJSN. 4.
Koordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk mengalihkan penyelenggaraan
program Jaminan
Kesehatan Masyarakat
Jamkesmas
Universitas Sumatera Utara
45
5. Kordinasi dengan KemHan,TNI dan POLRI untuk mengalihkan
penyelenggaraan program pelayanan kesehatan bagi anggota TNIPOLRI dan PNS di lingkungan KemHan,TNIPOLRI.
6. koordinasi dengan PT Jamsostek Persero untuk mengalihkan
penyelenggaraan program jaminan pemeliharaan kesehatan Jamsostek.
Penyiapan pengalihan asset dan liabilitas, pegawai serta hak dan kewajiban PT Askes Persero ke BPJS Kesehatan, mencakup penunjukan
kantor akuntan publik untuk melakukan audit atas:
1. laporan keuangan penutup PT AskesPersero,
2. laporan posisi keuangan pembukaan BPJS Kes,
3. laporan posisi keuangan pembukaan dana jaminan kesehatan.
Pada saat BPJS Kesehatan mulai beroperasi pada 1 Januari 2014, PT Askes Persero dinyatakan bubar tanpa likuidasi. Semua asset dan
liabilitas serta hak dan kewajiban hukum PT Askes Persero menjadi asset dan liabilitas serta hak dan kewajiban hukum BPJS Kesehatan, dan semua
pegawai PT Askes Persero menjadi pegawai BPJS Kesehatan.
Pada saat yang sama, Menteri BUMN selaku RUPS mengesahkan laporan posisi keuangan penutup PT Askes Persero setelah dilakukan
audit kantor akuntan publik. Menteri Keuangan mengesahkan laporan posisi keuangan pembuka BPJS Kes dan laporan keuangan pembuka dana
jaminan kesehatan. Untuk pertama kali, Dewan Komisaris dan Direksi PT
Universitas Sumatera Utara
46
Askes Persero diangkat menjadi Dewan Pengawas dan Direksi BPJS Kesehatan untuk jangka waktu paling lama 2 tahun sejak BPJS Kesehatan
mulai beroperasi.
Mulai 1 Januari 2014, program-program jaminan kesehatan sosial yang telah diselenggarakan oleh pemerintah dialihkan kepada BPJS Kesehatan.
Kementerian kesehatan
tidak lagi
menyelenggarakan program
Jamkesmas. Kementerian Pertahanan,TNI dan POLRI tidak lagi menyelenggarakan program pelayanan kesehatan bagi pesertanya, kecuali
untuk pelayanan kesehatan tertentu berkaitan dengan kegiatan operasionalnya yang ditentukan dengan Peraturan Pemerintah. PT
Jamsostek Persero tidak lagi menyelenggarakan program jaminan kesehatan pekerja.
Pengalihan kepesertaan program JPK JAmsostek ke BPJS Kesehatan
Didalam UU BPJS pasal 60 ayat 2 butir c menya takan bahwa “Sejak
beroperasinya BPJS Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1: c. PT Jamsostek Persero tidak lagi menyelenggarakan program jaminan
pemeliharaan kesehatan. ” Selanjutnya pasal 61 butir b memerintahkan
Dewan Komisaris dan Direksi PT Jamso stek Persero untuk “a.
menyiapkan pengalihan program jaminan pemeliharaan kesehatan kepada BPJS Kesehatan.”
Agar kesepakatan program JPK Jamsostek pada 1 Januari 2014 sudah dapat dikelola oleh BPJS Kesehatan maka sebelum tanggal tersebut sudah
Universitas Sumatera Utara
47
harus dilakukan persiapan pengalihan kepesertaan program JPK Jamsostek ke PT Askes Persero yang akan bertransformasi menjadi BOJS
Kesehatan.
Langkah-langkah yang perlu dipersiapkan dalam proses pegalihan tersebut antara lain :
a. pembenahan administrasi dan data kepesertaan JPK
Jamsostek Persero ke PT Askes Persero. b.
penyerahan data peserta program Jamkesmas dari PT Jamsostek Persero ke PT Askes persero. Data yang
diserahkan antara lain menyangkut daftar peserta dan keluarganya, daftar perusahaan yang menjadi peserta daftar
fasilitas kesehatan yang menjadi mitra PT Jamsostek Persero dalam penyelenggaraan JPK Jamsostek;
c. upload data peserta JPK Jamsostek ke dalam system
informasi PT Askes Persero. d.
Sosialisasi bersama antara PT Jamsostek persero dan PT Askes persero kepada para pesertaperusahaan yang
selama ini menjadi peserta JPK Jamsostek terkait dengan rencana pengalihan pengelolaan program.
e. Pembuatan dan distribusi kartu program jaminan kesehatan.
f. Penyiapan system informasi yang diperlukan.
g. Persiapan operasional pengelolaan program jaminan
kesehatan oleh BPJS Kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
48
h. Pendapingan program JPK pasca pengalihan oleh PT
Jamsostek Persero kepada BPJS Kesehatan.
23
Agar proses pengalihan program JPK Jamsostek ke PT Askes persero sebagai calom BPJS Kesehatan berjalan lancer maka perlu
dibentuk tim dari kedua belah pihak yang membahas dan mengelola teknis pengalihan kepesertan. Tim tersebut masuk dalam PMO Project
Management Office yang dibentuk oleh PT Askes persero.
Pengalihan Anggota TNIPOLRI dan keluarganya menjadi peserta BPJS Kesehatan
Undang- undang BPJS pasal 60 ayat 2 butir c menyatakan bahwa “sejak
beroperasinya BPJS Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b kementrian Pertahanan, Tentara Naional Indonesia dan Kepolosian Republik
Indonesia tidak lagi menyelenggarakan program pelayanan kesehatan tertentu berkaitan dengan kegiatan operasionalnya, yang ditetapkan dengan peraturan
Presiden.”
Dengan demikian maka mulai 1 Januari 2014 anggota TNIPOLRI dan keluarganya harus menjadi peserta jaminan kesehatan yang diselenggarakan oleh
BPJS Kesehatan. Namun untuk pelayanan kesehatan tertentu berkaitan dengan kegiatan operasional tetap diselenggarakan oleh Kmenetrian Pertahanan dan
23
Hadi Setia Tunggal, memahami system jaminan social nasional dan badan penyelenggara jaminan social di Indonesia.Harvindo, 2015. Hal.79
Universitas Sumatera Utara
49
TNIPOLRI. Untuk itu maka perlu disusun peraturan presiden terkait dukungan operaqsional kesehatan kemetrian pertahanan dan TNIPOLRI.
Agar roses pengalihan kepsertaan anggota TNIPOLRI ke PT. Askes persero sebagai calon BPJS Kesehatan berjalan lancer maka perlu dibentuk tim
yang membahas dan mengelola teknis pengalihan kepsertaan. Tim tersebut masuk dalam PMO project management office yang dibentuk oleh PT Askes
persero;
24
Cakupan cakupan kepesertaan untuk Jaminan kesehatan PNSTNI-POLRI
Disamping pendeuduk miskin dan tidak mampu yang dijamin dalam program Jamkesmas dan Jamkesda, seluruh PNS, pensiunan PNS dan Pensiunan
TNIPOLRI termasuk anggota keluarganya sudah dijamin dalam Program Asuransi Kesehatan wajibsocial yang dikelola oleh PT. Askes persero. Jumlah
tertanggung askes wajib sekitar 17,3 juta jiwa. Pegawai aktif TNIPOLRI dan anggota keluarganya mendapat jaminan kesehatan di semua fasilitas kesehatan
milik TNIPOLRI yang dikelola oleh Dinas Kesehatan TNIPOLRI. Jumlah total pegawai aktif TNIPOLRI dan angota keluarganya yang dijamin diperkirakan 2,5
juta jiwa. Seperti halnya jaminan kesehatan bagi pegawai aktif TNIPOLRI dan anggota keluarganya bersifat komprehensif tanpa pengecualan penyakit yang
dijamin. Hanya pengobatan yang bersifat kosmetik yan tidak dijamin.
Cakupan kepsertaan untuk Jaminan Kesehatan bagi Swasta
24
Ibid. hal.81
Universitas Sumatera Utara
50
Sejak tahun 1993, pegawai swasta dan anggota keluarganya dapat memperoleh jaminan kesehatan melalui program Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan JPK yang dikelola PT Jamsostek persero. Sebagian pegawai pemberi kerja besar diperbolehkan untuk mendapatkan jamianan kesehatan
melalui program asuransi kesehatan komersial. Namun program JPK Jamsostek dan asuransi kesehatan komersial tidak memiliki luas cakupan yang sama. Banyak
layanan medis yang mahal tidak dijamin dalam program tersebut.
Berbagai jenis program jaminanasuransi kesehatan yang ada telah menjamin sekitar separuh penduduk Indonesia. Data kemenkes menunjukkan
jumlah penduduk yang dijamin dengan berbagai bentuk dan luas jaminan0 sebanyak 151,6 juta jiwa.
25
C. Dasar Hukum Pengaturan BPJS