KEDUDUKAN HUKUM DOKTER MUDA DIRUMAH SAKIT

78 membedakan hanya di fasilitas saja, tetapi pelayanan medis nya tetap sama. dan dokter muda objek tempat ia belajar itu adalah pasien-pasien dibangsal, dan pasien dibangsal itu bukan hanya ada pasien BPJS, ada juga pasien dari kelas lain, namun tetap segala pelayanan dan tindakan medis yang dilakukan dokter muda harus lah seizing dokter konsulennya sebagai penanggungjawab dokter muda dirumah sakit. Dan untuk pasien VIP dokter muda tidak boleh menjadikan pasien itu sebagai objek belajarnya. Jadi pada intinya bahwa antara dokter muda dengan psaien BPJS tidak ada hubungan hukum maupun hubungan terapeutik layaknya dokter dan pasien, sebab dokter muda hanyalah sebagai observer sehingga penanganan yang dilakukan dokter muda ke pasien bpjs atas seizing dokter konsulennya. Dan yang bertanggungjawab atas pasien tersebut tetap lah dokter penanggungjawabnya.

C. KEDUDUKAN HUKUM DOKTER MUDA DIRUMAH SAKIT

Dalam melaksanakan profesinya, seorang dokter tidak jarang dibantu oleh petugas-petugas tertentu. Petugas-petugas tersebut mungkin adalah sesama dokter atau sarjana-sarjana lain, atau mungkin dibantu perawat. Pada masa sekarang yang sangat sering kita temukan yang bertindak sebagai pembantu dokter adalah sarjana kedokteran yang sedang menjalani pendidikan profesi kedokteran atau sering disebut Dokter Muda atau Dokter Muda. 33 Keberadaan Dokter Muda di rumah sakit atau puskesmas adalah salah satu bentuk perwujudan dari penyelenggaraan pendidikan danatau pelatihan dalam rangka pengadaan dan peningkatan mutu tenaga kesehatan yang menjadi 33 Jef. Leibo, Bunga Rampai Hukum dan Profesi Kedokteran dalam Masyarakat Indonesia, Liberty, Yogyakarta,1986, hlm. 17 Universitas Sumatera Utara 79 tanggung jawab pemerintah, sesuai dengan yang disebutkan dalam Pasal 25 Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Pendidikan Dokter Tahap Profesi merupakan tahap akhir, setelah pendidikan sarjana kedokteran, dari kurikulum pendidikan dokter. Kegiatan belajar mengajar dalam Tahap Profesi merupakan pendidikan profesi dokter yang berupa kegiatan praktek di bidang kesehatan, yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif di bawah bimbingan staf pengajar yang berlangsung di Rumah Sakit Pendidikan Utama atau Rumah Sakit Jejaring. Pendidikan Dokter Tahap Profesi Kepaniteraan Klinik menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam pendidikan dokter, karena melalui kegiatan kepaniteraan klinik mahasiswa mendapatkan baik pengetahuan, ketrampilan maupun sikapperilaku dalam menangani pasien, dengan kata lain pendidikan tahap profesi merupakan syarat mutlak bagi sarjana kedokteran untuk menjadi dokter. Seperti yang telah diatur dalam Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan disebutkan bahwa upaya kesehatan adalah setiap kegiatan danatau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi, dan berkesinambungan, yang dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah danatau masyarakat, meliputi : pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dengan melihat pemahaman tentang status seorang Dokter Muda pada salah satu contoh pedoman tahap profesi dokter di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Dokter Muda adalah elemen yang terlibat Universitas Sumatera Utara 80 langsung dengan pelaksanaan upaya kesehatan sebagai pihak yang secara khusus memang menggeluti bidang kesehatan. Dalam pelaksanaan pendidikan dokter tahap profesi bagi Dokter Muda, adapun metote yang dipakai adalah sebagai berikut : 1. Bimbingan langsung bed site teaching kepada Dokter Muda dalam penanganan pasien yang meliputi anamnese, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang medik dan terapi. 2. Bimbingan langsung pada Dokter Muda dalam penatalaksanaan pasien gawat darurat. 3. Bimbingan langsung pada Dokter Muda dalam melakukan tindakantindakan medis yang diperlukan untuk penanganan pasien. 4. Melihat atau melaksanakan pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. 5. Diskusi kasus, ilmiah, jurnal reading, dll. 34 Dalam proses pendidikan menjadi seorang dokter umum, mahasiswa kedokteran Dokter Muda mendapat pengecualian melakukan tindakan- tindakan yang sebenarnya merupakan wewenang dokter. Pada Pasal 35 Undang Undang No 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, wewenang seorang dokter adalah sebagai berikut: 1. Mewawancarai pasien; 2. Memeriksa fisik dan mental pasien; 3. Menentukan pemeriksaan penunjang; 4. Menegakkan dianogsis 5. Menentukan penatalaksanaan dan pengobatan pasien; 6. Melakukan tindakan kedokteran 7. Menulis resep obat dan alat kedokteran 8. Meracik dan menyerahkan obat kepada pasien Tindakan-tindakan tersebut dapat dilakukan oleh Dokter Muda selama memenuhi tiga persyaratan sebagai berikut: 34 Wawancara: Hj. Ezzy, R, MKM, Kasubag Diklit Medik RSUP M.Djamil Universitas Sumatera Utara 81 1. Berbagai tindakan medis yang dilakukan merupakan bagian dari proses pendidikan yang dilakukan pada sarana atau institusi pendidikan Fakultas Kedokteran bersangkutan yang bekerja sama dengan rumah sakit pendidikan temapat pelaksanaan pendidikan dokter tahap profesi. 2. Berbagai tindakan medis yang dilakukan berada dalam petunjuk dan supervisi staf medis. 3. Tindakan-tindakan medis yang dimaksud di atas mengacu pada standar kompetensi yang ditetapkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia. Dokter Muda dapat mengisi lembaran rekam medis , termasuk menulis perintah untuk memberikan obat atau terapi, akan tetapi dengan persyaratan tambahan sebagai berikut: a. Lembar rekam medis dibuat khusus untuk kepentingan pendidikan Dokter Muda. b. Mahasiswa melakukan hal tersebut dalam lingkup wewenang dan bimbingan dokterresiden yang bertanggung jawab membimbing Dokter Muda. c. Dalam mengisi lembaran rekam medis atau menuliskan perintah untuk memberikan obat atau terapi, mahasiswa harus menuliskan nama jelas dan menandatanganinya. Untuk kepentingan rahasia pasien nama pasien dituliskan inisial. d. Dokter pembimbing residen akan melakukan monitoring dan evaluasirekam medis yang diisi oleh Dokter Muda. e. Dokter Muda yang menjalani kepaniteraan di luar rumah sakit pendidikan yang sudah bekerja sama dengan FK universitas tempat Universitas Sumatera Utara 82 menjalani perkuliahan, harus mengikuti dan mentaati berbagai peraturan di atas beserta peraturan tambahan yang berlaku di masingmasing institusi atau rumah sakit pendidikan. 35 Satu hal penting yang sangat perlu diperhatikan adalah bahwa Dokter Muda dalam melaksanakan pendidikan tahap profesinya dengan secara langsung melakukan upaya kesehatan selayaknya seorang dokter profesional berada dalam bimbingan seorang dokter yang sudah profesional. Seperti disebutkan sebelumnya bahwa Dokter Muda koas melakukan suatu tindakan medis dengan pengawasan monitoring dari dokter pembimbingnya. Artinya setiap tindakan medis yang dilakukan oleh Dokter Muda haruslah berdasarkan perintah danatau sepengetahuan ada izin, persetujuan dokter pembimbingnya. 36 Pada kasus pasien yang merasa ditelantar kan oleh Dokter Muda yang sudah disebutkan pada bagian latar belakang sebelumnya, secara awam masyarakat mungkin akan berkata bahwa Dokter Muda adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Pendapat itu tidak sepenuhnya salah. Pada intinya Pasal 1367 ayat 3 KUHPerdata menentukan bahwa tanggung jawab untuk membayar ganti rugi ada pada pihak yang menyuruh atau memerintahkan bawahanannya untuk melakukan kegiatan- kegiatan tertentu. Pasal ini menjadi penting untuk dapat mengidentifikasikan sampai sejauh mana tanggung jawab perdata dari pembantu-pembantu dokter dalam hal ini yang sedang dibahas adalah Dokter Muda. Sedangkan Pasal 35 Wawancara: Hj. Ezzy, R, MKM, Kasubag Diklit Medik RSUP M.Djamil 36 ibid Universitas Sumatera Utara 83 1365 KUHPerdata intinya adalah ganti rugi yang harus diberikan oleh pihak yang melakukan perbuatan melnggar hukum onrechtmatigedaad. Di dalam keputusan Hoge Raad tanggal 28 Desember 1899 dinyatakan bahwa bawahan adalah pihak-pihak yang tidak dapat bertindak secara mandiri dalam hubungan dengan atasannya, oleh karena memerlukan pengawasan atau petunjuk-petunjuk tertentu. Pertanggungjawaban perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh orang lain yang berada di bawah tanggungannya dikenal dengan tanggung gugat atau vicarious liability. Pertanggungjawaban dalam perbuatan melawan hukum yang diatur dalam Pasal 1367 ayat 1 KUHPerdata menentukan bahwa seseorang tidak hanya bertanggung jawab untuk kerugian yang diakibatkan perbuatannya sendiri tetapi juga terhadap perbuatan yang menjadi tanggungannya atau barangbarang yang dalam penguasaannya. Pasal 1367 ayat 1 KUH Perdata menentukan secara limitatif siapa-siapa yang bertanggung jawab terhadap perbuatan orang-orang yang menjadi tanggungannya, yaitu : 1. Tanggung jawab orang tua dan wali terhadap anak yang belum dewasa Pasal 1367 ayat 2. Orang tua atau wali bertanggung jawab terhadap kerugian yang disebabkan karena perbuatan anak yang belum dewasa, yang tinggal pada mereka dan terhadap siapa mereka melakukan kekuasaan orang tua atau wali. Tanggung jawab tersebut berakhir jika mereka dapat membuktikan bahwa mereka tidak kuasa mencegah perbuatan melawan hukum anak yang belum dewasa tersebut. Dasar pemberian tanggung jawab orang tua atau wali terhadap anak yang Universitas Sumatera Utara 84 belum dewasa adalah kurangnya pengawasan atas si anak sehingga ia dapat melakukan perbuatan yang mendatangkan kerugian. 2. Tanggung jawab majikan dan mereka yang mengangkat orang lain untuk mewakili suatu urusan Pasal 1367 ayat 3 Pasal 1367 ayat 3 KUH Perdata menentukan bahwa majikan dan mereka yang mengangkat orang lain untuk mewakili urusan mereka bertanggung jawab terhadap kerugian yang ditimbulkan oleh orang lain yang mewakili urusan mereka tersebut dalam melakukan pekerjaan. Sedangkan dalam Pasal 1367 ayat 5 tidak dicantumkan bahwa majikan dan orang-orang yang mengangkat wakil itu dapat melepaskan tanggung jawab tersebut. 3. Tanggung jawab guru sekolah dan kepala tukang terhadap murid dantukang-tukangnya Pasal 1367 ayat 4 Guru sekolah atau kepala tukang dapat bertanggung jawab secara vicarious liability terhadap kerugian yang ditimbulkan oleh murid atau tukang-tukang yang berada dibawah pengawasan mereka. Pengertian tukang disini menurut Rachmat Setiawan adalan orang-orang yang sedang belajar sesuatu pada kepala tukang dan tidak terdapat perjanjian kerja diantara kedua belah pihak. Berdasarkan Pasala 1367 KUHPerdata dan salah satu Buku Pedoman Profesi Dokter di atas, maka hubungan Dokter Muda dengan dokter pembimbingnya dapat digolongkan sebagai hubungan antara majikan dengan wakil yang diangkat, jika Dokter Muda dilihat sebagai wakil dokter pembimbing untuk melakukan tindakan medis terhadap pasien atas dasar Universitas Sumatera Utara 85 perintah dokter pembimbing atau hubungan antara guru sekolah dan muridnya, jika Dokter Muda dilihat sebagai orang yang sedang belajar sesuatu pada dokter pembimbing dan tidak ada perjanjian kerja diantara kedua belah pihak. Dirumah sakit pendidikan ada beberapa tingkatan peserta didik kedokteran yaitu, dokter coas atau dokter muda, dokter residen atau Program Pendidikan Dokter spesialis PPDS yaitu dokter umum yang sudah mempunyai surat tanda registrasi yang melanjutkan ke Program Dokter spesialis yang sudah menjadi dokter umum untuk mendapatkan gelar dokter spesuialis. Dan dokter residen ini diberi keleluasaan untuk menangani pasien tetapi tetap berdasarkan intruksi dari supervisior yang pertanggungjawabannya ke dokter DPJP, dimana ia memberikan izin ke PPDS supervisior itu juga sudah melihat dan memeriksa pasien dan baru untuk tindakan selanjutnya diserahkan ke PPDS namun sekali tetap sesuia instruksi PPDS. Dan PPDS yang diberikan kewenangan menangani pasien adalah PPDS yang tingkatan atau semester nya sudah tinggi, dimana dalam prakteknya di Rumah Sakit iti ada sebutan untuk PPDS Senior dan PPDS Junior. Dimana PPDS senior ini ia langsung mendapatkan kewenangan tindakan melalui dokter konsulen, sementara PPDS Junior ini berada dibawah PPDS Senior dimana ia mendapatkan kewenangan melalui PPDS Senior yang sudah diinsruksikan oleh dokter konsulen. Sementara kedudukan dokter koas atau dokter muda itu ia hanya sebagai observer namun juga diberi kewenangan melakukan tindakan dan tindakan itu berdasarkan tindakan sesuai daftar kopentensi dokter umum yang tingkat 4A. Dokter umum ini mempunyai daftar kompetensi dokter umum ada tingkat I, Universitas Sumatera Utara 86 II, III A, III B, IV A, IV B. Dan untuk dokter muda ini ia melakukan tindakan di tindakan IV A seperti penjaitan luka sederhana, membersihkan luka, pemeriksaan ringan seperti pemeriksaan feses, pemeriksaan urin sederhana. 37 Dan itulah tindakan yang boleh dilakukan dokter muda di rumah sakit selain dari itu tidak boleh. Namun dokter muda boleh masuk keruang operasi namun tidak diberi kewenangan melakukan tindakan ia hanya sebagai observer. Jadi selama seoarang Dokter Muda menjalankan bagian nya sesuai dengan Pedoman Profesi Dokter maka setiap tindakan medis yang dilakukannya adalah menjadi tanggung jawab dokter pembimbingnya. Selama asisten Dokter Muda menjalankan tuga medis yang diberikan oleh dokter, maka dokter bertanggung jawab atas kesalahan mereka. Sehubungan dengan tanggung jawab dokter atas keselahan yang dilakukan oleh asisten, maka untuk menentukan dengan pasti pertanggungjawaban masingmasing, penugasan tindakan medis harus berada dalam keadaan berikut : 1. Dokter hanya boleh melakukan diagnosis, therapi dan petunjuk medis 2. Penugasan tindakan medis hanya boleh dilakukan jika dokter telah yakin bahwa orang yang diberi tugas akan melaksanakan tindakan itu dengan baik mampu. Penugasan ini harus dilakukan dengan tertulis, termasuk instruksi yang jelas tentang bagaimana melaksanakannya serta segala kemungkinan terjadinya komplikasi 3. Perawatan medis tindakan perawatan dan pengawasannya harus diberikan tergantung keadaan yang terjadi yaitu apakah dokter harus 37 Wawancara: Dr. Syaiful Azmi, Sp.PD-KGH :Ketua program profesi kedokteran unand Universitas Sumatera Utara 87 hadir pada saat itu ataukah baru kemudian hadir pada waktu diperlukan dengan segera 4. Pasien yang menjalani tindakan medis tersebut mempunyai hak untuk menerima atau menolak

D. TANGGUNG JAWAB RUMAH SAKIT TERHADAP TINDAKAN MEDIS YANG DILAKUKAN OLEH DOKTER MUDA