Gambaran tingkat self esteem pada remaja putri di SMA Santo Thomas 1 Medan Gambaran perilaku diet pada remaja putri di SMA Santo Thomas 1 Medan

dipengaruhi oleh media massa yang menekankan kepada bentuk tubuh yang lebih kurus sehingga mempengaruhi pandangan remaja tentang bentuk tubuh yang baik. Remaja seringkali merasa mereka kelebihan berat badan meskipun berat badan mereka normal dan merasa normal walaupun berat badan mereka kurang. Penelitian di SMAN 1 Pekanbaru dimana body image overweight 2,5 kali lebih banyak ditemukan daripada status gizi overweight yaitu 28,7 banding 11,5 Khudin, Ernalia, Amelia, 2012. Sebuah penelitian pada sebuah SMA di malang mendapatkan 41,4 remaja beranggapan bahwa berat badannya berlebih dibandingkan dengan keadaan sebenarnya yaitu kurus. Mereka juga merasa normal walaupun kurus dan bahkan merasa gemuk walaupun memiliki status gizi yang normal Setijowati, Karunia, Magdalena, 2012. Banyak remaja memiliki pandangan body image yang buruk seperti pada pebelitian di Jayapura terdapat 40,8 responden yang memiliki pandangan body image yang buruk Sada, Hadju, Dachlan, 2012. Hal tesebut juga ditmukan dalam penelitian yang dilakukan di SMA Katolik Frateran Malang dimana terdapat 41,4 remaja yang memiliki gambaran body image yang buruk Setijowati, Karunia, Magdalena, 2012.

5.2.2. Gambaran tingkat self esteem pada remaja putri di SMA Santo Thomas 1 Medan

Self esteem merupakan penilaian diri secara keseluruhan mengenai kemampuan, keberhasilan, dan penerimaan yang dialami seseorang. Pada remaja putri penampilan fisik sering dijadikan acuan sebagai keberhasilan dan penerimaan dalam masyarakat sehingga sering muncul ketidakpuasan yang menyebabkan rendahnya tingkat self esteem Nisa Uyun, 2007. Tingkat self esteem pada remaja putri di SMA Santo Thomas 1 Medan berada dalam tahap menengah dimana separuh dari jumlah responden 50 memiliki tingkat self esteem yang rendah. Ini berarti bahwa separuh dari Universitas Sumatera Utara responden memiliki evaluasi yang rendah terhadap dirinya secara menyeluruh dan tidak terlalu memahami dirinya sendiri. Remaja dengan self esteem yang rendah dipengaruhi kemampuan, keberhasilan, dan penampilan remaja tersebut. Kemampuan yang rendah, prestasi yang buruk, dan penampilan yang buruk akan mempengaruhi penerimaan oleh teman sebaya. Banyak remaja memiliki rasa percaya diri yang rendah. Penelitian terhadap remaja di Jakarta Selatan dimana ditemukan 89,2 responden memiliki rasa percaya diri yang rendah Hapsari, 2009. Hal tersebut juga ditemukan dalam penelitian pada remaja putri di Yogyakarta dimana ditemukan 60 remaja putri memiliki tingkat self esteem dalam kategori rendah-sedang Nisa Uyun, 2007.

5.2.3. Gambaran perilaku diet pada remaja putri di SMA Santo Thomas 1 Medan

Karakteristik perilaku diet remaja putri di SMA Santo Thomas 1 Medan berada dalam tahap menengah dimaha separuh dari jumlah responden 50 memiliki perilaku diet yang buruk. Ini berarti bahwa separuh dari responden membatasi dan mengatur jumlah makanan mereka dengan cara yang buruk. Perilaku diet yang buruk pada remaja putri di SMA Santo Thomas 1 Medan mungkin diakibatkan oleh gambaran body image yang buruk dan tingkat self esteem yang rendah. Remaja dengan gambaran bentuk tubuh yang buruk akan terus berusaha memperbaikinya dengan cara melakukan diet yang berlebihan. Hal tersebut dilakukan agar remaja dapat diterima lebih baik dalam lingkungannya dan menambah rasa percaya diri remaja. Hal yang serupa ditemukan pada penelitian terhadap remaja di Jakarta Selatan dimana 58,5 remaja memiliki kecenderungan perilaku diet yang buruk Hapsari, 2009. Universitas Sumatera Utara 5.2.4. Hubungan antara body image dan self esteem terhadap perilaku diet remaja putri di SMA Santo Thomas 1 Medan Hasil penelitian terhadap sampel remaja putri di SMA Santo Thomas 1 Medan menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara body image terhadap perilaku diet. Gambaran yang buruk mengenai body image akan mempengaruhi perilaku seseorang terhadap makanannya dalam upaya mengontrol berat badan orang tersebut. Pengaruh body image dan perilaku diet juga dapat dilihat dalam tabel tabulasi silang body image dan perilaku diet. Remaja dengan body image yang buruk cenderung untuk berperilaku diet yang buruk 60 dan remaja dengan body image yang baik cenderung untuk berperilaku diet yang baik 62,2. Remaja putri dengan body image positif akan merasa puas dengan tubuhnya dan memiliki keinginan diet yang rendah, sedangkan remaja putri dengan body image negatif cenderung merasa tidak puas dengan bentuk tubuhnya sehingga akan memunculkan perilaku diet baik sehat maupun tidak sehat. Hasil yang serupa juga ditemukan pada penelitian terhadap remaja di Jakarta selatan yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara body image dan perilaku makan buruk pada remaja Hapsari, 2009. Hal yang sama juga ditemukan pada penelitian terhadap remaja putri di SMAN 4 Semarang yang menunjukkan adanya hubungan antara body image dan perilaku makan remaja putri Setyorini, 2010. Self esteem merupakan dimensi evaluatif yang menyeluruh dalam diri Santrock, 2003. Self esteem mencakup penerimaan dari orang lain, kelas sosial, kesuksesan, pengalaman, dan cara seseorang menghadapi penolakan Coopersmith, 1967. Pada penelitian ini ditemukan tidak ada hubungan antara self esteem terhadap perilaku diet. Hal tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan di SMAN 1 Medan yang menunjukkan adanya hubungan antara self esteem dan perilaku diet Diana, 2011 serta penelitian yang dilakukan pada remaja putri di Universitas Sumatera Utara Yogyakarta yang menunjukkan hubungan yang signifikan antara tingkat self esteem dengan perilaku makan tidak sehat Nisa Uyun, 2007. Pada penelitian ini didapatkan bahwa remaja dengan tingkat self esteem yang rendah justru memiliki perilaku diet yang baik dan remaja dengan self esteem yang tinggi justru memiliki perilaku diet yang buruk. Hal ini dimungkinkan akibat faktor faktor lain yang mempengarui self esteem seseorang seperti prestasi, pola asuh, pengalaman, dan lingkungan remaja tersebut yang mempengaruhi tingkat self esteem dari remaja tersebut. Universitas Sumatera Utara BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan