2.4.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gambaran Tubuh Remaja
1. Jenis Kelamin
Perbedaan jenis kelamin menandai persepsi remaja mengenai tubuh mereka. Remaja putri umumnya tidak puas dengan keadaan tubuhnya dan
memiliki lebih banyak citra tubuh yang negatif, dibandingkan dengan remaja putra. Sejalan dengan berlangsungnya perubahan pubertas, remaja putri seringkali
menjadi tidak puas dengan keadaan tubuhnya, mungkin karena lemak tubuhnya yang bertambah, sedangkan remaja putra lebih puas dengan memasuki masa
pubertas, mungkin karena massa otot mereka meningkat Santrock, 2003. 2.
Interaksi sosial Agar merasa puas dengan kehidupannya sehingga dapat menganggap diri
sendiri bahagia, remaja tidak hanya menyukai dan menerima diri sendiri tetapi juga merasa bahwa dia diterima oleh orang lain. Sangat sulit bagi remaja untuk
menerima diri sendiri apabila dia mereasa gelisah akan tubuhnya yang berubah dan merasa tidak puas dengan penampilan dirinya. Kesadaran bahwa penampilan
semakin penting dalam kehidupan sosial akan membuat keprihatinan remaja bertambah. Semakin kuat keprihatinan remaja akan dukungan sosial terhadap
dirinya semakin dia mengkhawatirkan penampilan dirinya. Anak perempuan akan cenderung lebih sadar bahwa penampilan diri memainkan peran penting dalam
hubungan sosial dibandingkan dengan anak laki-laki Hurlock, 2003 Kesadaran akan adanya reaksi sosial terhadap berbagai bentuk tubuh
menyebabkan remaja prihatin akan pertumbuhan tubuhnya yang tidak sesuai dengan standar budaya yang berlaku. Remaja putri ingin memiliki bentuk tubuh
yang indah, tinggi yang sesuai dengan stereotip jenis kelaminnya, lebih langsing, memiliki pinggang dan pinggul yang lebih kecil, lengan dan tungkai kaki yang
lebih ramping, dan payudara yang lebih besar. Hurlock, 2003
Universitas Sumatera Utara
3. Media massa dan standar kecantikan masyarakat
Dalam beberapa tahun terakhir, standar kecantikan yang diterima masyarakat terus berubah menjadi bentuk tubuh yang lebih kurus. Menjadi biasa
dan tidak aneh apabila remaja putri cemas mengenai berat badannya dan membatasi jumlah makanannya untuk mencapai bentuk tubuh yang lebih kurus
Halgin Whitbourne, 2009. Ukuran ideal untuk wanita di Amerika Serikat dan Eropa telah menjadi
lebih kurus dalam 45 tahun terakhir. Model dalam majalah kecantikan, pemenang kontes kecantikan Miss America dan Miss Universe, boneka barbie, dan semua
ikon kecantikan wanita telah menjadi lebih kurus. Ukuran tubuh rata-rata para model majalah sekarang telah menjadi sangat kurus dan sangat sulit dicapai dan
dipertahankan oleh kebanyakan wanita Nolen Hoeksema, 2007. Berdasarkan penelitian oleh Stice, Spangler, Agras 2001 terhadap 219
remaja putri mengenai efek remaja yang terekspose terhadap majalah dengan model yang kurus selama 15 bulan menunjukkan bahwa remaja yang sebelumnya
telah tertekan untuk menjadi lebih kurus menjunjukkan sikap depresi dan menjadi lebih tidak puas terhadap penampilan mereka. Remaja yang kurang mendapat
dukungan dari keluarganya menjadi tidak puas terhadap penampilan mereka, mulai mengikuti program penurunan berat badan, dan menunjukkan gejala
bulimia Stice, Spangler, Agras, 2001. 4. Sosial-ekonomi dan Etnis
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa gangguan perilaku makan akibat gangguan pandangan mengenai body image lebih sering terjadi pada masyarakat
golongan atas dan menengah keatas dibandingkan dengan masyarakat golongan bawah. Gangguan ini juga jarang ditemui pada masyarakat keturunan Afrika-
Amerika dan Hispanic dibandingkan dengan masyarakat Caucasian Nolen Hoeksema, 2007.
Universitas Sumatera Utara
2.5. Hubungan Self Esteem dan Body Image Terhadap Perilaku Diet Remaja Putri