Fanatisme terhadap Sepak Bola Berdasarkan Pemikiran dan Suasana Kejiwaan

23 Bayu memegang Liverpool, Heri memegang Arsenal. Mereka bermain di kamar yang penuh dengan atribut sepak bola. Poster, toa mini, syal, tempat sampah kecil bermotif Arsenal, sampai karpet. Buku-buku tentang sepak bola berserakan di rak, meja, dan ada sebagian di lantai. Aristo, 2010: 34 Kutipan di atas menunjukkan bahwa tokoh Bayu dan Heri sangat menyukai sepak bola. Tokoh Bayu dan Heri mengumpulkan bermacam-macam atribut sepak bola terutama atribut dari klub yang mereka sukai.

4.1.2 Fanatisme terhadap Sepak Bola Berdasarkan Pemikiran dan Suasana Kejiwaan

Individu atau kelompok yang berperilaku fanatik terhadap sepak bola, dapat dilihat melalui pemikiran dan suasana kejiwaannya terhadap hal-hal yang berhubungan dengan sepak bola. Suasana kejiwaan mencakup sisi emosi dari tiap individu. Emosi adalah luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu sigkat, seperti kegembiraan, kesedihan, keharuan, kecintaan, keberanian yang bersifat objektif. KBBI, 2000: 298. Tokoh Bayu dan Heri memiliki pemikiran serta emosi tersendiri terhadap sepak bola, hal tersebut mereka tunjukkan melalui semangat, dan kecintaan mereka terhadap sepak bola. Hal tersebut dapat dilihat melauli kutipan novel berikut : Bayu tampak mencari orang-orang di kursi penonton. Dia melihat kakek dan ibunya sudah datang. Kakek Usman terlihat gagah, meski harus duduk di kursi roda. Bayu tersenyum lebar. Ini adalah kesempatan Bayu untuk memperlihatkan kecintaanya pada sepak bola di hadapan kakek dan ibunya. Kecintaan yang sudah dipupuk sedari kecil bersama sang ayah tercinta. Aristo, 2010: 135 Kutipan novel di atas membuktikan bahawa tokoh Bayu sangat mencintai sepak bola dan ingin membuktikannya kepada orang lain, yaitu ibu dan kakeknya. Kecintaannya terhadap sepak bola tersebut sudah ada sejak dia kecil saat dia masih bersama ayahnya. Selain memiliki kecintaan terhadap sepak bola, individu yang berperilaku fanatik terhadap sepak bola juga memiliki semangat atau rasa antusiasme terhadap sepak bola. Universitas Sumatera Utara 24 Tokoh Bayu dan Heri selalu bersemangat pada hal-hal yang berhubungan dengan sepak bola. Ini bisa dilihat melalui kutipan novel berikut : Bayu menatap lagi kea rah foto lain yang ada di map. Matanya berkejap-kejap menatap foto itu. Foto dia dan ayahnya yang sedang bermain bola saat dia kecil. Semangatnya kian menyala setiap melihat foto itu. Aristo, 2010:12 Kutipan novel di atas menunjukkan bahwa, hanya dengan melihat fotonya yang sedang bermain sepak bola bersama ayahnya, Bayu bisa langsung bersemangat. Selain melalui suasana kejiwaan, prilaku fanatik juga bisa dilihat melalui pemikirannya terhadap apa yang diyakininya. Individu yang berprilaku fanatik memiliki pemikiran tersendiri terhadap suatu hal dan tidak menerima pendapat dari orang lain yang menentang pemikirannya. Tokoh Bayu dan Heri meiliki keyakinan yang kuat terhadap sepak bola dan tidak menerima pendapat orang lain. Hal ini terlihat dalam kutipan novel berikut : ”Kakek saya selama ini bilang kalo sepak bola itu gak ada gunanya. Apalagi sepak bola Indonesia. Saya mau buktiin kalo itu nggak bener Saya mau buktiin kalo sepak bola itu bisa buat dia bangga sama saya Saya mau lolos seleksi Tim Nasional” kalimat Bayu begitu bersemangat. Aristo, 2010: 128 Kutipan novel di atas menunjukkan keyakinan Bayu terhadap sepak bola yang sangat kuat, dan menganggap pemikiran kakeknya yang mengatakan kalau sepak bola itu tidak ada gunanya adalah pemikiran yang salah. Kutipan lain yang menunjukkan adanya keyakinan yang kuat terhadap sepak bola yaitu : ”Yaudah, serius nih. Lo mau nerima tawaran pak johan kan?” Tanya Heri memasang kening berkerut. ”Hmmm, gue pikir-pikir dulu deh,” ”Jangan kelaman mikirnya.” ”Biarin aja. Belanda nggak bakalan nyerang kilta lagi ini.” ”Lho, kita yang bakal nyerang Belanda, bukan pake rudal, tapi sama tendangan- tendangan bola lo Bay.” Aristo, 2010: 32 Universitas Sumatera Utara 25 Kutipan di atas mnunjukkan pemikiran Heri yang yakin bahwa sepak bola bisa dipakai sebagai alat untuk membela negara dari serangan bangsa lain. Tokoh Heri berpandangan membela negara bukan hanya dengan mengangkat senjata dan mengunakan rudal tetapi bisa melalui sepak bola, dengan cara memenangkan pertandingan sepak bola ketika berhadapan dengan negara lain.

4.2. Dampak Perilaku Fanatik terhadap Sepak Bola pada Tokoh Bayu dan Heri