25
Kutipan di atas mnunjukkan pemikiran Heri yang yakin bahwa sepak bola bisa dipakai sebagai alat untuk membela negara dari serangan bangsa lain. Tokoh Heri
berpandangan membela negara bukan hanya dengan mengangkat senjata dan mengunakan rudal tetapi bisa melalui sepak bola, dengan cara memenangkan pertandingan sepak bola
ketika berhadapan dengan negara lain.
4.2. Dampak Perilaku Fanatik terhadap Sepak Bola pada Tokoh Bayu dan Heri
Setiap perbuatan dan keputusan yang diambil atau dijalani pasti memiliki dampak. Dampak merupakan pengaruh atau akibat dari setiap perbuatan dan keputusan yang telah
diambil. Perilaku fanatisme terhadap sepak bola yang ditunjukkan oleh tokoh Bayu dan Heri pasti juga menimbulkan dampak. Dampak tersebut bisa berupa dampak positif dan dampak
negatif.
4.2.1 Dampak Positif
Dampak positif adalah pengaruh atau akibat yang baik dari setiap perbuatan atau keputusan yang diambil oleh seseorang. Berikut merupakan dampak positif dari prilaku
fanatisme terhadap sepak bola pada tokoh Bayu dan Heri. .
a. Motivasi tinggi
Motivasi adalah kesatuan keinginan dan tujuan yang menjadi pendorong untuk bertingkah laku Singgih, 1989: 92. Motivasi dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu
motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. 1. Motivasi intrinsik
Motivasi instrinsik adalah kesatuan keinginan dan tujuan yang menjadi pendorong untuk melakukan sesuatu yang timbul dari dalam diri sendiri, tanpa adanya faktor yang
Universitas Sumatera Utara
26
mempengaruhi dari luar Singgih, 1989: 93. Dorongan dari dalam ini biasanya muncul ketiak seseorang ingin membuktikan atau menunjukkan sesuatu kepada orang lain demi
kepuasan bagi dirinya sendiri. Tokoh Bayu mempunyai motivasi yang tinggi sehingga dia selalu bersemangat untuk
mewujudkan semua impiannya tentang sepak bola. Hal ini dapat dilihat melalui kutipan berikut ini:
”Kakek saya selama ini bilang kalo sepak bola itu gak ada gunanya. Apalgi sepak bola Indonesia. Saya mau buktiin kalo itu nggak bener Saya mau buktiin kalo sepak
bola bisa bikin dia bangga sama saya Saya mau lolos seleksi Tim Nasional” kalimat Bayu begitu bersemangat. Aristo, 2010: 128
Kutipan di atas membuktikan bahwa, sifat fantik tokoh Bayu terhadap sepak bola memiliki dampak positif, yaitu tokoh Bayu memiliki motivasi yang tinggi untuk
membuktikan kepada kakeknya bahwa pendapat yang selama ini dikatakan kakeknya tentang sepak bola adalah salah. Bayu begitu bersemangat untuk mewujudkan impiannya masuk Tim
Nasional dan membuat kakeknya bangga. Motivasi yang muncul dari diri sendiri yang ditunjukkan tokoh Bayu melaui kutipan di atas yang disebut sebagai motivasi intrinsik.
Kutipan lain yang menunjukkan adanya motivasi yang tinggi dari dalam diri tokoh Bayu adalah sebagai berikut :
’’Aku masuk SSB itu biar bisa ikut seleksi Tim Nasional. Aku pingin pakek ini,” Bayu menunjuk foto pemain nasional yang memakai seragam Tim Nasional dengan
emblem garuda di dada. Dia lantas menekan tapedari Heri. Lagu itu kembali terdengar. Bu Wahyuni menatap kesungguhan anaknya. Dia lantas mematikan tape
itu. ”Tapi janji…, nanti kakek harus dikasih tau.” Bayu mengangguk dengan kuat. Hatinya begitu senang. ”dan tidak ada ulangan jelek lagi.”
”Janji sejanji-janjinya. Asal Ibu juga janji soal kakek.” Bu Wahyuni pun tersenyum. Bayu memeluk pinggang ibunya. Aristo, 2010: 78-79
Kutipan di atas menunjukkan tokoh Bayu yang mempunyai motivasi tinggi untuk bisa masuk Tim Nasional sepak bola Indonesia. Bayu sangat ingin bisa bermain sepak bola untuk
tim Indonesia dangan mengenakan baju berlambang garuda di dada seperti tokoh idolanya.
Universitas Sumatera Utara
27
Ibunya juga melihat kesungguhan Bayu dalam menyampaikan keinginannya sehingga Ibunya juga mendukung apa yang dicita-citakan anaknya.
2. Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik merupakan dorongan yang muncul karena adanya pengaruh atau
fator-faktor dari luar yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan sesuatu. Faktor tersebut bisa berupa perkataan orang lain, imbalan atau hadiah.
Tokoh Bayu juga mendapat dorongan atau motivasi daro orang lain yaitu Heri sahabatnya. Berikut bentuk motivasi yang diberikan Heri kepada Bayu yang terlihat melalui
kutipan novel berikut ini : ”Kan lo sering bilang, buat kakek lo itu yang penting sukses. Kalo lo uda sukses
masuk Timnas…, masa, dia nggak seneng sih?” Bayu mulai bimbang. Ah, masalahnya nggak segampang itu, keluh Bayu dalam hati.
Heri melihat celah. ”Lo pikir tawaran kayak gini bakal datang dua kali? Belum tentu Bay Belum tentu” Bayu menatap Heri. Serius.
Heri pun menepuk pundak Bayu. ”Dia Cuma perlu tau pas lo masuk Timnas. Percaya sama gue” Heri meyakinkan Bayu lewat tatapan matanya. Bayu pun menarik napas
dan tersenyum. Mereka berdua melakukan salam tos. Lalu, membaca berita itu lagi dengan gembira. Aristo, 2010: 42
Kutipan di atas menunjukkan Heri yang terus meyakinkan Bayu agar mau mengikuti seleksi Tim Nasional, padahal sebelumnya Bayu masih ragu namun setelah diyakinkan Heri,
Bayu kembali bersemangat dan yakin untuk mengikuti seleksi Tim Nasional sepak bola Indonesia.
b. Mempunyai Tekad yang Kuat