Psikologi Sastra Fanatisme Landasan Teori

7

2.1.4 Sepak Bola

Menurut Luxbacher 2008: 2 sepak bola adalah olahraga yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masinh beranggotakan 11 orang. Masing-masing tim mempertahankan gawang dan berusaha menjebol gawang lawan.

2.2 Landasan Teori

Landasan teori dalam penelitian ini adalah:

2.2.1 Psikologi Sastra

Menurut Freud menggembangkan konsep id, ego, dan superego sebagai struktur kepribadian. Id berkaitan dengan ketidaksadaran yang merupakan bagian yang primitif dari kepribadian. Kekuatan yang berkaitan dengan id mencakup insting seksual dan insting agresif. Id membutuhkan pemenuhan dengan segera tanpa memperhatikan lingkungan realitas secara objektif. Freud menyebutnya sebagai prinsip kenikmatan. Ego sadar akan realitas. Oleh karena itu, Freud menyebutnya sebagai prinsip realitas. Ego menyesuaikan diri dengan realitas. Superego mengontrol mana perilaku yang boleh dilakukan, mana yang tidak. Oleh karena itu Freud menyebutnya sebagai prinsip moral. Superego berkembang pada permulaan masa anak sewaktu peraturan-peraturan diberikan oleh orang tua dengan menggunakan hadiah dan hukuman Wiyatmi, 2011:11

2.2.2 Fanatisme

Ismail 2008: 30 fanatisme terdiri atas beberapa bentuk, yaitu : 1.Fanatisme konsumen agama. 2. Fanatisme ideologi dan politik. 3. Fanatisme kesenangan, olahraga,etnik dan kesatuan. Ismail 2008: 31 menyatakan suatu perilaku tidak terlepas dariciri yang menjadikan perilaku tersebut dapat disebut sebagai prilakufanatik, yaitu: Universitas Sumatera Utara 8 1. Adanya antusiasme atau semangat berlebihan yang tidakberdasarkan pada akal sehat melainkan pada emosi tidak terkendali.Ketiadaan akal sehat itu mudah membuat orang yang fanatik melakukan hal-halyang tidak proporsional, sehingga akhirnya melakukan hal-hal yangkurang waras. 2.Pendidikan yang berwawasan luas dapat menimbulkanbenih-benih sikap soldier, sebaliknya indoktrinasi yang kecil dapatmengakibatkan benih-benih fanatisme. Indikator-indikator fanatisme sebagai berikut: 1. Fanatik organisasi, mengklaim yang paling benar dan yang lain salah. 2. Fanatik pada keyakinannya sendiri dengan tidak didukung rasa yang toleran dan hati yang lapang. 3. Fanatisme terhadap suatu pendapat tanpa mengakui adanya pendapat lain dan merasa benar sendiri atau tidak menghormati orang lain.

2.3 Tinjauan Pustaka