I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banjir merupakan salah satu fenomena yang sering terjadi di musim penghujan. Banjir tidak terlepas dari faktor alam dan faktor manusia. Faktor iklim
dan faktor fisik daerah alir sungai DAS merupakan faktor alam yang saling terkait dalam kejadian banjir. Faktor iklim yang terkait dengan banjir adalah
hujan, dimana hujan merupakan sumber air terjadinya suatu kejadian banjir. Faktor fisik dari DAS yang mempengaruhi terjadinya banjir adalah faktor lereng,
kemampuan tanah dalam meresapkan air hujan serta jarak dari badan air. Wilayah yang lebih rentan terhadap genangan air, diantaranya wilayah yang datar, dekat
dengan sungai, dan berdrainase buruk. Faktor aktifitas manusia dalam menggunakan lahan mempengaruhi kondisi fisik DAS sehingga berpengaruh
terhadap kejadian banjir. Kabupaten Indramayu merupakan salah satu daerah di Jawa Barat yang
bermasalah dengan banjir. Situs resmi pemerintah Kabupaten Indramayu, indramayukab.go.id, menyebutkan bahwa morfologi daerah Indramayu secara
umum berupa dataran rendah dan perbukitan rendah bergelombang, topografi didominasi dataran dengan kemiringan tanah rata-rata 0 - 2, dimana ketinggian
wilayah umumnya 0 - 18 m dpl. Gambaran tersebut menunjukan adanya peluang secara fisik dari Kabupaten Indramayu untuk mengalami kejadian banjir.
Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis SIG dapat diaplikasikan untuk mengidentifikasi potensi banjir suatu wilayah. Penginderaan
Jauh memudahkan dalam perolehan informasi yang ada di lapang tanpa harus langsung berinteraksi dengan objek. Di sisi lain, SIG dapat dengan cepat
mengidentifikasi kerentanan banjir suatu wilayah dengan menggunakan pemodelan kartografi terhadap faktor-faktor penyebab parameter banjir. Metode
ini memudahkan dalam menganalisis dan mengidentifikasi daerah-daerah berpotensi banjir.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah : 1.
Mendapatkan peta potensi banjir di Kabupaten Indramayu menggunakan pemodelan kartografi SIG dari parameter biofisik.
2. Mengetahui penyebaran dan karakteristik daerah banjir di Kabupaten
Indramayu. 3.
Mempelajari hasil peta dengan penggunaan parameter curah hujan dan nilai bobot yang berbeda dalam pemetaan kerawanan banjir di Kabupaten
Indramayu.
II. TINJAUAN PUSTAKA