3. Backup management
Melaksanakan dukungan manajemen atau menunjang kegiatan departemen lain dlaam perusahaan demi terciptanya tujuan bersama dalam suatu
kernga tujuan pokok perusahaan. 4.
Good image Marker Menciptakan citra perusahaan dan publisitas positif merupakan prestasi,
reputasi, dan menjadi tujuan utama aktivitas public relation dalam melaksanakan manajemen kehumasan membangun citra perusahaan.
2.2.3 Kegiatan-kegiatan Public Relation
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan public relation merupakan langkah penting dalam menjaga eksistensi perusahaan. kegiatan yang dilakukan seorang
public relation tersebut dapat berupa kegiatan internal dan eksternal perushaan.
Suhandang 2004 menyebutkan bahwa titik berat kegiatan public relation adalah kepentingan dan kepercayaan publiknya. Kegiatan public relation betujuan untuk
menanamkan dan memperoleh pengertian, jasa baik, kepercayaan, dan penghargaan dari publik khusunya serta masyarakat pada umumnya. Usaha yang
dapat dilakukan adalah dengan bersikap simpatik, terbuka dalam menerima saran, kritik, atau opini publik. Jika hal ini dapat dilakukan akan memberikan
keuntungan bagi kelangsungan hidup perusahaan. Salah satu kegiatan eksternal public relation yang dapat dilakukan
perusahaan untuk meningkatkan citra perusahaan adalah program CSR. CSR merupakan program tanggung jawab sosial perusahaan kepada publiknya
terutama masyarakat.
2.2.4 Peran Public Relation dalam Corporate Social Responsibility
Seringkali praktisi public relation memainkan peran kunci dalam fungsi filantropi perusahaan, adakalanya menjadi pejabat yang bertanggung jawab atas
fungsi itu. Lazimnya peran hubungan masyarakat mencakup hal-hal berikut ini: 1.
Menggelar peristiwa-peristiwa yang sesuai untuk membantu kontribusi yang menentukan, seperti kampanye dana kesejahtraan atau penciptaan
beasiswa.
2. Membantu kampanye atau usaha kers amal dengan nasehat strategi
Komunikasi, menyiapkan materi cetak atau audiovisual dan mengiklankan dukungan atau meningkatkan publisitas.
3. Memimpin proyek atau kampanye atau betindak sebagai wakil pejabat
senior perusahaan. 4.
Memeriksa perkara-perkara komunitas yang bermacam-macam untuk menentukan bagaimana dan dimana perusahaan dapat memberi bantuan
terbaik. 5.
Membimbing bukan mengarahkan, pendekatan partisipatf yang melibatkan unsur pokok komunitas dalam mengalokasikan kontribusi-kontribusi
perusahaan Cutlip, 2000.
2.3 Corporate Social Responsibility CSR
2.3.1 Pengertian dan perkembangan CSR
Konsep tanggung jawab sosial sangat beragam beberapa diantaranya adalah yang dirumuskan oleh World Business Council for Sustainable
Development WBCSD mendefinisikan CSR
sebagai komitmen berkesinambungan dari kalangan bisnis untuk berperilaku etis dan memberi
kontribusi bagi pembangunan ekonomi, seraya meningkatkan kualitas kehidupan karyawan dan keluarganya, serta komunitas lokal dan masyarakat luas pada
umumnya. Selanjutnya, menurut Trinidads Tobacco Bureauof Standard CSR adalah komitmen usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal, dan
berkontribusi untuk peningkatan ekonomi berasamaan dengan peningkatan ekonomi bersama peningkatan kualitas hidup karyawan dan keluarganya,
komunitas lokal, dan masyarakat yang lebih luas
2
. Sedangkan Budimanta 2002 memaknai CSR sebagai komitmen perusahaan untuk membangun kualitas
kehidupan yang lebih baik dengan pihak yang terkait, terutama masyarakat disekelilingnya dan lingkungan sosial dimana perusahaan tersebut berada,
dilakukan secara terpadu dengan kegiatan berkelanjutan
3
. Dari ketiga definisi
2
Rahman, Reza. 2009. Corporate Social Responsibility; Antara Teori dan kenyataan. MedPRess: Yogyakarta.
3
Rudito, Bambang, dkk. 2004. Corporate Social Responsibility: Jawaban Bagi Model Pembangunan
Indonesia Masa Kini. ICSD : Jakarta.