Keanekaragaman tumbuhan obat berdasarkan jenis penyakit
Beberapa spesies tumbuhan dimanfaatkan akarnya yaitu akar banar Smilax barbata, akar kayu bau Artabortrys suaveolens dan akar ketumpu
Maesa ramentacea. Masyarakat setempat sering menggunakan akar kayu bau Artabortrys suaveolens sebagai obat masuk angin dan panas dalam dengan cara
meminum air rebusan akarnya. Kegunaan lain spesies ini juga disampaikan Heyne 1987b, yaitu sebagai obat kolera. Bagian yang digunakan adalah ekstrak
daunnya yang memberikan cairan aromatis yang hangat. Daun juga merupakan bagian tumbuhan yang banyak digunakan sebagai
obat. Salah satunya yaitu daun medang belilin Cryptocarya densiflora sebagai obat sakit kepala dan penurun demam panas. Penggunaannya yaitu dengan
merendam beberapa helai daun medang belilin di mangkok, kemudian remas daunnya. Remasan daun akan menghasilkan lendir yang bersifat dingin dan tidak
lengket, kemudian usapkan pada bagian kepala atau bagian badan lainnya. Cara seperti ini biasa dikenal masyarakat dengan sebutan uras.
Pemanfaatan bagian batang meliputi air batang, getah batang, kulit batang. Air dari batang gelam Malaleuca leucadendron dapat digunakan sebagai obat
panas dalam atau batuk dengan cara meminum air batangnya langsung. Menurut Heyne 1987b bagian yang digunakan sebagai obat dari spesies ini yaitu bagian
daun-daun dan bunganya, yaitu dapat dijadikan minyak rambut. Cara pembuatannya yaitu merendam dan mengasap daun serta bunganya dengan
kemenyan. Manfaat bagian batang lainnya, yaitu getah batang betor padi
Calophyllum depressinervosum dapat dibuat minyak oles untuk menghilangkan gatal-gatal. Menurut Purnawan 2003 spesies ini dimanfaatkan oleh masyarakat
Dayak sebagai obat tradisional dalam mengobati penyakit kencing berdarah. Seluruh bagian tumbuhan Calophyllum baik akar, buah, daun, batang, kulit kayu
maupun kayunya dipergunakan dalam terapi penyembuhan beberapa penyakit, misalnya penyakit kulit dan nyeri encok.