Dokumentasi Diagnosa Asuhan Keperawatan

d. Kelengkapan data dasar mengandung unsur LARB lengkap, akurat, relevan, dan baru.

2. Dokumentasi Diagnosa Asuhan Keperawatan

Diagnosa asuhan keperawatan adalah pernyataan yang menjelaskan status atau masalah kesehatan aktual atau potensial serta penyebabnya Gaffar, 1999. Tahap diagnosa ini adalah tahap pengambilan keputusan pada proses keperawatan, yang meliputi identifikasi apakah masalah klien dapat dihilangkan, dikurangi atau dirubah masalahnya melalui tindakan keperawatan. Perawat menganalisis data pengkajian untuk merumuskan diagnosis keperawatan Nursalam, 2007 kriteria proses meliputi : a. Proses diagnosis terdiri atas analisis, interpretasi data, identifikasi masalah klien, dan perumusan diagnosis keperawatan. b. Diagnosis keperawatan terdiri atas masalah, penyebab, dan tanda atau gejala, atau terdiri atas masalah dan penyebab. c. Bekerjasama dengan klien, dan petugas kesehatan lain untuk memvalidasi diagnosis keperawatan. d. Melakukan pengkajian ulang, dan merevisi diagnosis berdasarkan data terbaru. 3. Dokumentasi Rencana Asuhan Keperawatan Setelah merumuskan diagnosa asuhan keperawatan maka perlu dibuat perencanaan intervensi keperawatan dan aktivitas keperawatan. Tujuan perencanaan adalah untuk mengurangi, menghilangkan, dan mencegah masalah keperawatan klien Gaffar, 1999. Universitas Sumatera Utara Perawat membuat rencana tindakan asuhan keperawatan untuk mengatasi masalah dan meningkatkan kesehatan klien Nursalam, 2007 kriteria proses meliputi: 1. Perencanaan terdiri atas penerapan prioritas masalah, tujuan, dan rencana tindakan keperawatan. 2. Bekerjasama dengan klien dalam menyusun rencana tindakan keperawatan. 3. Perencanaan bersifat individual sesuai dengan kondisi atau kebutuhan klien. 4. Mendokumentasikan rencana keperawatan. 5. Dokumentasi Pelaksanaan Implementasi Asuhan Keperawatan Perawat mengimplementasikan tindakan yang telah diidentifikasi dalam rencana asuhan keperawatan Nursalam, 2007. kriteria proses meliputi : a. Bekerjasama dengan klien dalam pelaksanaan tindakan keperawatan. b. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain. c. Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi kesehatan klien. d. Memberikan pendidikan pada klien dan keluarga mengenai konsep, keterampilan asuhan diri serta membantu klien memodifikasi lingkungan yang digunakan. e. Mengkaji ulang dan merevisi pelaksanaan tindakan keperawatan berdasarkan respon klien. 6. Dokumentasi Evaluasi Asuhan Keperawatan Evaluasi asuhan keperawatan merupakan fase akhir dari proses keperawtan yaitu terhadap asuhan keperawatan yang diberikan. Hal-hal yang dievaluasi adalah keakuratan, kelengkapan, kualitas adata, teratasi atau tidaknya masalah klien, dan pencapaian tujuan serta ketepatan intervesi keperawatan Gaffar, 1999. Universitas Sumatera Utara Perawat mengevaluasi kemajuan klien terhadap tindakan keperawatan dalam pencapaian tujuan, dan merevisi data dasar dan perencanaan Nursalam, 2007. kriteria proses meliputi : 1. Menyusun perencanaan evaluasi hasil dari intervensi secara komprehensif, tepat waktu dan terus-menerus. 2. Menggunakan data dasar dan respon klien dalam mengukur perkembangan kearah pencapaian tujuan. 3. Memvalidasi dan menganalisis data baru dengan teman sejawat. 4. Bekerjasama dengan klien, keluarga untuk memodifikasi rencana asuhan keperawatan. 5. Mendokumentasi hasil evaluasi dan memodifikasi perencanaan. Adapun macam-macam evaluasi diantaranya : a. Evaluasi formatif, yaitu evaluasi yang merupakan hasil observasi dan analisa perawat terhadap respon klien segera pada saat dan setelah intervensi keperawatan dilaksanakan. Evaluasi ini dapat dilakukan secara spontan dan memberi kesan apa yang terjadi saat itu. b. Evaluasi somatif, yaitu evaluasi yang merupakan rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan analisa status kesehatan klien sesuai dengan kerangka waktu yang telah ditetapkan pada tujuan keperawatan.

2.8 Landasan Teori

Sumber Daya Manusia SDM dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting dalam menjalankan aktivitas dan fungsi-fungsi perusahaan dalam Universitas Sumatera Utara mencapai tujuan perusahaan. Sumber daya manusia merupakan subjek dalam suatu perusahaan yang harus dipelihara dan dikembangkan. Perusahaan harus dapat menciptakan usaha-usaha agar sumber daya manusia yang dimilikinya dapat memberikan kontribusi yang baik bagi perusahaannya, yang akan berdampak langsung terhadap kinerja perusahaan dalam mewujudkan tujuannya. Salah satu yang dilakukan oleh perusahaan adalah memotivasi dan memelihara lingkungan kerja yang kondusif. Telaah tentang motivasi mengacu kepada teori Herzberg dalam Munandar, 2001 dan telaah tentang lingkungan kerja mengacu kepada teori Mangkunegara 2002 serta telaah tentang kinerja mengacu kepada teori Gibson 1996 dan Robbins 2002.

2.9 Kerangka Konsep Penelitian

Variabel Independen Variabel Dependen Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian Kinerja perawat Pelaksana Motivasi a. Motivasi Intrinsik b. Motivasi Ekstrinsik Lingkungan Kerja a. Uraian Tugas b. Target Kerja c. Komunikasi d. Hubungan Kerja e. Peluang Berkarier f. Fasilitas Kerja Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan tipe explanatory atau penjelasan yang bertujuan untuk menjelaskan pengaruh variabel bebas motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian