b. Terdapat hubungan antara motivasi ekstrinsik dengan kinerja perawat pelaksana dalam melaksanakan asuhan keperawatan p0,05.
Tabel 4.27 Hubungan Motivasi dengan Kinerja Perawat Pelaksana dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Rumah Sakit
Bhayangkara Tingkat II Medan
Motivasi Kinerja Perawat Pelaksana
Jumlah P
Baik Cukup
Baik Tidak
Baik n
n n
n Intrinsik
Rendah 25
35.2 5
7.1 1
1.4 31
43.7 0,000
Sedang 11
15.5 3
4.2 20
28.2 34
47.9 Tinggi
0.0 0.0
6 8.4
6 8.4
Jumlah 36
50.7 8
11.3 27
38.0 71
100.0 Ekstrinsik
Rendah 20
28.2 3
4.2 2
2.8 25
35.2 0,001
Sedang 13
18.3 3
4.2 22
31.0 38
53.6 Tinggi
3 4.2
2 2.8
3 4.2
8 11.2
Jumlah 36
50.7 8
11.3 27
38.0 71
100.0 4.6.2
Hubungan Lingkungan Kerja dengan Kinerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan
Hubungan variabel bebas faktor lingkungan kerja meliputi uraian tugas, target kerja, komunikasi, hubungan kerja, peluang berkarier dan fasilitas kerja
dengan kinerja perawat pelaksana dalam melaksanakan asuhan keperawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan dapat dlihat pada Tabel 4.28 berikut:
Berdasarkan hasil analisis statistik Chi Square diketahui bahwa: a. Terdapat hubungan antara uraian tugas dengan kinerja perawat dalam
melaksanakan asuhan keperawatan p0,05.
Universitas Sumatera Utara
b. Terdapat hubungan antara target kerja dengan kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan p0,05.
c. Terdapat hubungan antara komunikasi dengan kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan p0,05.
d. Terdapat hubungan antara hubungan kerja dengan kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan p0,05.
e. Terdapat hubungan antara peluang berkarier dengan kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan p0,05.
f. Tidak terdapat hubungan antara fasilitas kerja dengan kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan p0,05.
Tabel 4.28 Hubungan Faktor Lingkungan Kerja dengan Kinerja Perawat Pelaksana dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan di Rumah
Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan
Faktor Lingkungan Kerja
Kinerja Perawat Pelaksana Jumlah
P Baik
Cukup Baik Tidak Baik n
n n
n Uraian Tugas
Tidak Baik 21
29.6 2
2.8 7
9.9 30
42.3 0,025
Cukup Baik 2
2.8 0.0
0.0 2
2.8 Baik
13 8.3
6 8.5
20 28.2
39 54.9
Jumlah 36
50.7 8
11.3 27
38.0 71 100.0
Target Kerja
Tidak Baik 28
38.4 1
1.5 2
2.8 31
43.7 0,000
Cukup Baik 2
2.8 2
2.8 0.0
4 5.6
Baik 6
8.5 5
7.0 25
35.2 36
50.7
Jumlah 36
50.7 8
11.3 27
38.0 71 100.0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.28 Lanjutan Komunikasi
Tidak Baik 27
38.0 1
1.4 2
2.8 30
42.2 0,000
Cukup Baik 5
7.0 2
2.8 3
4.2 10
14.1 Baik
4 5.7
5 7.0
22 31.0
31 43.7
Jumlah 36
50.7 8
11.3 27
38.0 71 100.0
Hubungan Kerja
Tidak Baik 28
39.4 3
4.3 1
1.4 32
45.1 0,000
Cukup Baik 2
2.8 1
1.4 4
5.6 7
9.8 Baik
6 8.5
4 5.6
22 31.0
32 45.1
Jumlah 36
50.7 8
11.3 27
38.0 71 100.0
Peluang Berkarier
Tidak Baik 21
29.6 4
5.6 6
8.5 31
43.7 0,000
Cukup Baik 8
11.3 2
2.8 1
1.4 11
15.5 Baik
7 9.8
2 2.8
20 28.2
29 40.8
Jumlah 36
50.7 8
11.3 27
38.0 71 100.0
Fasilitas Kerja
Tidak Baik 19
26.8 2
2.8 10
14.1 31
43.7 0,041
Cukup Baik 6
8.4 1
1.4 0.0
7 9.8
Baik 11
15.5 5
7.0 17
23.9 33
46.5
Jumlah 36
50.7 8
11.3 27
38.0 71 100.0
4.7 Analisis Multivariat 4.7.1 Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Perawat
Pelaksana di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan
Untuk mengetahui pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja Perawat Pelaksana dalam Asuhan Keperawatan, dilakukan uji regresi berganda
dengan hasil sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.29 Hasil Uji Regresi Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan
Variabel Koefisien B
t-hitung Sign p
Motivasi
Konstan -40.060
-7.383 0.000
Intrinsik 1.429
3.511 0.001
Ekstrinsik 0.941
2.659 0.010
Lingkungan Kerja
Uraian Tugas 1.061
3.431 0.001
Target Kerja 1.112
2.848 0.006
Komunikasi 1.024
2.780 0.007
Hubungan Kerja 1.161
3.329 0.001
Peluang Berkarier 1.276
4.164 0.000
Fasilitas Kerja 0.783
2.575 0.012
Hasil uji regresi berganda menunjukkan variabel motivasi meliputi motivasi intrinsik dan ekstrinsik dan lingkungan kerja uraian tugas, target kerja, komunikasi,
peluang berkarier dan fasilitas kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat pelaksana dalam melaksanakan Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit
Bhayangkara Medan p0,05. Berdasarkan nilai koefisien regresi B masing-masing variabel motivasi dan lingkungan kerja dapat dibuat model persamaan regresi
sebagai berikut: Y =
α + β
I
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
4
+ β
5
X
5
+ β
6
X
6
+ β
7
X
7
+ β
8
X
8
Y
=-
40.060+1,429X
1
+0,941X
2
+1,061X
3
+1,112X
4
+1,024X
5
+1,161X
6
+1,276X
7
+0.783 X
8
Koefisien variabel motivasi dan lingkungan kerja seperti pada persamaan di atas menunjukkan besar pengaruh terhadap kinerja perawat, dimana variabel yang
paling besar koefisiennya B adalah variabel motivasi intrinsik 1,429, artinya
Universitas Sumatera Utara
variabel motivasi intrinsik yang paling besar mempengaruhi kinerja perawat pelaksana dalam melaksanakan Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Bhayangkara
Medan. Variabel motivasi dan lingkungan kerja mampu menjelaskan variasi kinerja perawat pelaksana dalam melaksanakan Asuhan Keperawatan sebesar 85,8
R Square =0,858 lampiran-4 uji regresi, selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini, misalnya faktor remunerasi dan iklim kerja
perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Kinerja Perawat Pelaksana
Perawat sebagai seorang tenaga profesional dalam bidang pelayanan kesehatan yang dihadapinya adalah manusia, sehingga dalam hal ini empati mutlak
harus dimiliki oleh seorang perawat. Dengan empati, seorang perawat akan mampu mengerti, memahami dan ikut merasakan apa yang dirasakan, apa yang dipikirkan
dan apa yang diinginkan pasien. Memberikan pelayanan yang prima maka seorang perawat harus peka dalam
memahami alur pikiran dan perasaan pasien serta bersedia mendengarkan keluhan pasien tentang penyakitnya. Dengan demikian perawat dapat mengerti bahwa apa
yang dikeluhkan merupakan kondisi yang sebenarnya, sehingga respon yang diberikan terasa tepat dan benar bagi pasien.
Sesuai dengan atribut yang disandang perawat adalah tenaga profesional ini sesuai dengan pernyataan dari PPNI 1999, pelayanan keperawatan dalam
pelaksanaannya merupakan praktek keperawatan, yaitu tindakan mandiri perawat profesional dalam memberikan asuhan keperawatan yang dilaksanakan dengan cara
kerjasama yang bersifat kolaboratif dengan klien dan tenaga kesehatan lain sesuai dengan lingkup wewenang dan tanggung jawabnya sehingga pedoman kerja yang
dijalankan oleh tenaga perawat memang sudah mereka miliki sejak di pendidikan perawat.
Universitas Sumatera Utara