8 8 8 8 8 8 8 8 Analisis Multivariat .1 Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Perawat

b. Terdapat hubungan antara motivasi ekstrinsik dengan kinerja perawat pelaksana dalam melaksanakan asuhan keperawatan p0,05. Tabel 4.27 Hubungan Motivasi dengan Kinerja Perawat Pelaksana dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan Motivasi Kinerja Perawat Pelaksana Jumlah P Baik Cukup Baik Tidak Baik n n n n Intrinsik Rendah 25 35.2 5 7.1 1 1.4 31 43.7 0,000 Sedang 11 15.5 3 4.2 20 28.2 34 47.9 Tinggi 0.0 0.0 6 8.4 6 8.4 Jumlah 36

50.7 8

11.3 27

38.0 71

100.0 Ekstrinsik Rendah 20 28.2 3 4.2 2 2.8 25 35.2 0,001 Sedang 13 18.3 3 4.2 22 31.0 38 53.6 Tinggi 3 4.2 2 2.8 3 4.2 8 11.2 Jumlah 36

50.7 8

11.3 27

38.0 71

100.0 4.6.2 Hubungan Lingkungan Kerja dengan Kinerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan Hubungan variabel bebas faktor lingkungan kerja meliputi uraian tugas, target kerja, komunikasi, hubungan kerja, peluang berkarier dan fasilitas kerja dengan kinerja perawat pelaksana dalam melaksanakan asuhan keperawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan dapat dlihat pada Tabel 4.28 berikut: Berdasarkan hasil analisis statistik Chi Square diketahui bahwa: a. Terdapat hubungan antara uraian tugas dengan kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan p0,05. Universitas Sumatera Utara b. Terdapat hubungan antara target kerja dengan kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan p0,05. c. Terdapat hubungan antara komunikasi dengan kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan p0,05. d. Terdapat hubungan antara hubungan kerja dengan kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan p0,05. e. Terdapat hubungan antara peluang berkarier dengan kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan p0,05. f. Tidak terdapat hubungan antara fasilitas kerja dengan kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan p0,05. Tabel 4.28 Hubungan Faktor Lingkungan Kerja dengan Kinerja Perawat Pelaksana dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan Faktor Lingkungan Kerja Kinerja Perawat Pelaksana Jumlah P Baik Cukup Baik Tidak Baik n n n n Uraian Tugas Tidak Baik 21 29.6 2 2.8 7 9.9 30 42.3 0,025 Cukup Baik 2 2.8 0.0 0.0 2 2.8 Baik 13 8.3 6 8.5 20 28.2 39 54.9 Jumlah 36

50.7 8

11.3 27

38.0 71 100.0

Target Kerja Tidak Baik 28 38.4 1 1.5 2 2.8 31 43.7 0,000 Cukup Baik 2 2.8 2 2.8 0.0 4 5.6 Baik 6 8.5 5 7.0 25 35.2 36 50.7 Jumlah 36

50.7 8

11.3 27

38.0 71 100.0

Universitas Sumatera Utara Tabel 4.28 Lanjutan Komunikasi Tidak Baik 27 38.0 1 1.4 2 2.8 30 42.2 0,000 Cukup Baik 5 7.0 2 2.8 3 4.2 10 14.1 Baik 4 5.7 5 7.0 22 31.0 31 43.7 Jumlah 36

50.7 8

11.3 27

38.0 71 100.0

Hubungan Kerja Tidak Baik 28 39.4 3 4.3 1 1.4 32 45.1 0,000 Cukup Baik 2 2.8 1 1.4 4 5.6 7 9.8 Baik 6 8.5 4 5.6 22 31.0 32 45.1 Jumlah 36

50.7 8

11.3 27

38.0 71 100.0

Peluang Berkarier Tidak Baik 21 29.6 4 5.6 6 8.5 31 43.7 0,000 Cukup Baik 8 11.3 2 2.8 1 1.4 11 15.5 Baik 7 9.8 2 2.8 20 28.2 29 40.8 Jumlah 36

50.7 8

11.3 27

38.0 71 100.0

Fasilitas Kerja Tidak Baik 19 26.8 2 2.8 10 14.1 31 43.7 0,041 Cukup Baik 6 8.4 1 1.4 0.0 7 9.8 Baik 11 15.5 5 7.0 17 23.9 33 46.5 Jumlah 36

50.7 8

11.3 27

38.0 71 100.0

4.7 Analisis Multivariat 4.7.1 Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan Untuk mengetahui pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja Perawat Pelaksana dalam Asuhan Keperawatan, dilakukan uji regresi berganda dengan hasil sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.29 Hasil Uji Regresi Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan Variabel Koefisien B t-hitung Sign p Motivasi Konstan -40.060 -7.383 0.000 Intrinsik 1.429 3.511 0.001 Ekstrinsik 0.941 2.659 0.010 Lingkungan Kerja Uraian Tugas 1.061 3.431 0.001 Target Kerja 1.112 2.848 0.006 Komunikasi 1.024 2.780 0.007 Hubungan Kerja 1.161 3.329 0.001 Peluang Berkarier 1.276 4.164 0.000 Fasilitas Kerja 0.783 2.575 0.012 Hasil uji regresi berganda menunjukkan variabel motivasi meliputi motivasi intrinsik dan ekstrinsik dan lingkungan kerja uraian tugas, target kerja, komunikasi, peluang berkarier dan fasilitas kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat pelaksana dalam melaksanakan Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Medan p0,05. Berdasarkan nilai koefisien regresi B masing-masing variabel motivasi dan lingkungan kerja dapat dibuat model persamaan regresi sebagai berikut: Y = α + β I X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + β 6 X 6 + β 7 X 7 + β 8 X 8 Y =- 40.060+1,429X 1 +0,941X 2 +1,061X 3 +1,112X 4 +1,024X 5 +1,161X 6 +1,276X 7 +0.783 X 8 Koefisien variabel motivasi dan lingkungan kerja seperti pada persamaan di atas menunjukkan besar pengaruh terhadap kinerja perawat, dimana variabel yang paling besar koefisiennya B adalah variabel motivasi intrinsik 1,429, artinya Universitas Sumatera Utara variabel motivasi intrinsik yang paling besar mempengaruhi kinerja perawat pelaksana dalam melaksanakan Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Variabel motivasi dan lingkungan kerja mampu menjelaskan variasi kinerja perawat pelaksana dalam melaksanakan Asuhan Keperawatan sebesar 85,8 R Square =0,858 lampiran-4 uji regresi, selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini, misalnya faktor remunerasi dan iklim kerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Kinerja Perawat Pelaksana

Perawat sebagai seorang tenaga profesional dalam bidang pelayanan kesehatan yang dihadapinya adalah manusia, sehingga dalam hal ini empati mutlak harus dimiliki oleh seorang perawat. Dengan empati, seorang perawat akan mampu mengerti, memahami dan ikut merasakan apa yang dirasakan, apa yang dipikirkan dan apa yang diinginkan pasien. Memberikan pelayanan yang prima maka seorang perawat harus peka dalam memahami alur pikiran dan perasaan pasien serta bersedia mendengarkan keluhan pasien tentang penyakitnya. Dengan demikian perawat dapat mengerti bahwa apa yang dikeluhkan merupakan kondisi yang sebenarnya, sehingga respon yang diberikan terasa tepat dan benar bagi pasien. Sesuai dengan atribut yang disandang perawat adalah tenaga profesional ini sesuai dengan pernyataan dari PPNI 1999, pelayanan keperawatan dalam pelaksanaannya merupakan praktek keperawatan, yaitu tindakan mandiri perawat profesional dalam memberikan asuhan keperawatan yang dilaksanakan dengan cara kerjasama yang bersifat kolaboratif dengan klien dan tenaga kesehatan lain sesuai dengan lingkup wewenang dan tanggung jawabnya sehingga pedoman kerja yang dijalankan oleh tenaga perawat memang sudah mereka miliki sejak di pendidikan perawat. Universitas Sumatera Utara