Pulau Kasu Karakteristik Geofisik

4.2. Karakteristik Geofisik

4.2.1. Pulau Kasu

Pulau Kasu adalah pulau petabah dari kelompok pulau berbukit yang banyak terdapat di gugus pulau-pulau kecil sekitar Pulau Batam sebagaimana yang dikemukakan Bengen dan Retraubun 2008. Pulau Kasu merupakan salah satu pulau kecil yang terdapat di Kecamatan Belakang Padang Kota Batam, dengan luas sekitar 46.45 ha. Pulau Kasu terletak dalam gugusan pulau-pulau kecil. Hal ini menyebabkan Pulau Kasu relatif terlindung dari terpaan gelombang. Pulau Kasu memiliki ekosistem pesisir yang sangat luas, khususnya ekosistem mangrove. Ekosistem mangrove ini berperan sebagai pelindung pantai atau daratan Pulau Kasu. Pantai sekeliling Pulau Kasu secara umum dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu pantai bervegetasi, pantai berpasir, dan pantai berlumpur dengan panjang total sekitar 5 863.88 m. Pantai bervegetasi merupakan pantai terpanjang yang menyebar di bagian utara, timur, selatan dan barat, hanya sebagian kecil bagian pantai yang tidak ditumbuhi ekosistem mangrove. Panjang pantai Pulau Kasu yang ditumbuhi mangrove adalah sekitar 3 537.96 m atau sekitar 62.78 . Pantai berpasir terdapat di bagian timur laut dengan panjang sekitar 1 004.35 m atau sekitar 17.13 . Adapun pantai berlumpur terdapat di bagian timur memanjang sampai selatan yang merupakan kawasan pemukiman penduduk dengan panjang sekitar 1 178.36 atau sekitar 20.10 . Meskipun Pulau Kasu memiliki bagian pantai berlumpur, namun karena pulau ini terlindung dari hempasan gelombang, kondisi pantai berlumpur tidak mengalami erosi. Hal sebaliknya yang terjadi adalah berkembangnya ekosistem mangrove di pantai berlumpur tersebut. Pulau Kasu adalah pulau berbukit dengan ketinggian berkisar antara 0-25 m. Bagian pulau datar ketinggian antara 0-1 m hanya terdapat di sebagian kecil saja yaitu di sisi barat dan timur laut. Apabila dibandingkan dengan total luas daratan Pulau Kasu, luas daratan yang memiliki ketinggian 0-1 m ini hanya sekitar 15.52 atau seluas 7.21 ha. Pulau Kasu terdiri dari dua pulau sangat kecil yang tersambung oleh hamparan vegetasi mangrove. Pada bagian barat terdapat Pulau Kasu Kecil yang tidak berpenghuni. Pulau inilah yang memiliki lahan daratan yang relatif rendah. Adapun pada bagian timur Pulau Kasu sebagian besar daratannya berada pada ketinggian lebih dari 2 m. Sebagai pulau berbukit, kemiringan atau slope daratan Pulau Kasu relatif tinggi, yaitu antara 0- 40 . Kemiringan 0-8 dijumpai di bagian barat dan tenggara yang mencakup areal seluas 17.34 ha atau sekitar 37.37 , sedangkan areal lainnya seluas 20.06 ha memiliki kemiringan lebih dari 8 . Peta elevasi Pulau Kasu berdasarkan kategori ketinggian dari permukaan laut disajikan pada Gambar 14, sedangkan peta kemiringan daratan pulau disajikan pada Gambar 15. Tinggi gelombang di perairan Batam mencapai lebih dari 1.8 m. Meskipun tinggi gelombang di sekitar perairan Kota Batam cukup besar, namun karena Pulau Kasu berada diantara pulau-pulau kecil, menyebabkan pulau ini relatif terlindung dari hempasan gelombang. Selain itu, ekosistem mangrove yang cukup lebat tumbuh di sekitar pantai, menyebabkan pantai Pulau Kasu relatif aman dari proses erosi pantai. Data kenaikan muka laut yang diperoleh dari Data AVISO Archiving, Validation and Interpretation of Satellites Oceanographic 2009 menunjukkan rata-rata laju kenaikan muka laut di perairan Batam sekitar 3.99 mmtahun. Pasang di perairan Batam merupakan rambatan pasang dari Laut Cina Selatan. Pasang di perairan Batam bersifat campuran cenderung semi diurnal, artinya secara garis besar terdapat dua kali pasang naik dan dua kali pasang surut dalam 24 jam. Hasil pengukuran pasang surut yang dilakukan oleh Dantarsa Gatra 2008 memperlihatkan rata-rata tunggang pasang adalah 1.52 m. 74 Gambar 14 Peta ketinggian daratan Pulau Kasu 75 Gambar 15. Peta kemiringan Pulau Kasu

4.2.2. Pulau Barrang Lompo