Exposure KeterbukaanKetersingkapan Penilaian Parameter Kerentanan

Tabel 19. Nilai skor masing-masing parameter kerentanan pulau-pulau kecil No. Parameter Skor P. Kasu P. Barrang Lompo

P. Saonek

A. Exposure 1. Kenaikan muka laut 1 2 2 2. Tinggi gelombang 4 4 5 3. Rata-rata tunggang pasang 3 3 3 4. Laju erosiperubahan garis pantai 3 3 3 5. Kejadian tsunami 1 4 3 6. Pertumbuhan penduduk 3 5 5 7. Kepadatan penduduk 1 4 1 B. Sensitivity 8. Tipologi pantai 2 2 3 9. Elevasi 2 5 4 10. Kemiringan 4 5 5 11. Penggunaan lahan 2 5 4 12. Lokasi pemukiman 4 3 3 B. Adaptive capacity 13. Habitat Pesisir 4 5 3 14. Terumbu karang 1 4 4 15. Mangrove 3 1 3 16. Padang lamun 5 3 3 17. Konservasi laut 1 1 1

4.5.1 Exposure KeterbukaanKetersingkapan

Nilai parameter dimensi exposure ketiga lokasi penelitian memiliki perbedaan yang cukup signifikan untuk beberapa parameter. Hal ini terlihat pada parameter kejadian tsunami TS, kapadatan penduduk KD, kenaikan muka laut SR dan pertumbuhan penduduk PD. Rekaman kejadian tsunami dari tahun 1900 sampai tahun 2008 dari ketiga lokasi penelitian menunjukkan perbedaan, dimana tidak terdapat rekaman kejadian tsunami yang berdekatan dengan Pulau Kasu di sekaitar perairan Batam. Sebaliknya kejadian tsunami di daerah sekitar Pulau Barrang Lompo, yaitu Selat Makasar dalam kurun waktu 1900 – 2008 cukup banyak, yaitu sebanyak 5 kali 1921, 1938, 1957, 1967, 1969, sedangkan di sekitar Pulau Saonek tercatat sebanyak 2 kali, yaitu tahun 1914 dan tahun 1915 http:www.ngdc.noaa.govhazardtsu.shtml. Pertumbuhan penduduk dan kepadatan penduduk juga relatif berbeda antara ketiga lokasi penelitian. Pertumbuhan penduduk di Pulau Saonek dan Pulau Barrang Lompo relatif sama, sedangkan pertumbuhan penduduk di Pulau Kasu lebih rendah dari Pulau Saonek dan Pulau Barrang Lompo. Hal yang sama juga terjadi pada kepadatan penduduk, Pulau Barrang Lompo sudah berada pada tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, sedangkan Pulau Saonek dan Kasu masih berada pada kepadatan penduduk yang rendah. Parameter lainnya yang relatif berbeda antara ketiga lokasi adalah laju kenaikan muka laut. Laju kenaikan muka laut di perairan sekitar Pulau Kasu lebih rendah dibandingkan dengan laju kenaikan muka laut di perairan sekitar Pulau Saonek dan Raja Ampat. Hal ini disebabkan karena ketiga pulau berada pada sistem perairan yang berbeda. Adapun parameter lainnya seperti tinggi gelombang, pasang surut dan erosi relatif sama untuk ketiga lokasi. Perbandingan nilai parameter exposure ketiga lokasi penelitian disajikan pada Gambar 23. Gambar 23. Perbandingan nilai parameter exposure ketiga pulau 20 40 60 80 100 Sea level rise Gelombang Pasang Erosi kejadian tsunami Pertumbuhan Penduduk Kepadatan penduduk Pr op orsi Ni la i Exposure Parameter Kerentanan Lingkungan Kasu B. Lompo Saonek

4.5.2 Sensitivity Sensitivitas