12
Analisis risiko adalah perangkat manajemen untuk lembaga pemerintah untuk menetapkan perlindungan yang tepat appropriate level of public health protection dan menetapkan kebijakan
untuk menjamin keamanan pangan. Konsep analisis risiko merupakan interaksi dari tiga hal, yaitu: kajian risiko, manajemen risiko, dan komunikasi risiko Gambar 2.
2.4.1. Kajian risiko
Menurut Parker dan Tompkin 2000, kajian risiko keamanan adalah mengorganisasi informasi yang berhubungan dengan risiko-risiko keamanan pangan secara sistematis dan ilmiah
sehingga pengambilan keputusan dapat mengerti faktor-faktor yang mendorong risiko. Kajian risiko dilakukan oleh tim pengkaji risiko Risk Assessor dengan landasan ilmiah. Kajian risiko secara
kuantitatif merupakan analisis matematis terhadap data-data numerik. Keluaran yang dihasilkan merupakan perkiraan risiko yang meliputi peluang dan keparahan sakit yang disebabkan karena
mengonsumsi pangan yang mengandung bahaya. Keluaran ini biasanya dinyatakan dalam kategori risiko tinggi, sedang, rendah, ataupun risiko yang dapat diabaikan.
Penilaian berdasarkan kajian risiko berhubungan langsung dengan penyebab bahaya yang meliputi konsekuensi, paparan, dan peluang Sparringa 2004
a. Konsekuensi Konsekuensi yaitu menunjukkan tingkat keparahan bahaya yang didefinisikan sebagai hasil
yang paling mungkin dari suatu insiden yang disebabkan oleh bahaya yang ada, antara lain sakit, kecacatan, serta gangguan utama dalam aktivitas yang dapat bersifat permanen maupun
sementara, yang dihitung berdasarkan biaya yang ditimbulkannya. Komunikasi risiko
Pertukaran informasi dan pendapat secara interaktif
Kajian risiko • Identifikasi bahaya
• Karakterisasi bahaya
• Kajian paparan • Karakterisasi risiko
Manajemen risiko • Evaluasi risiko
• Kajian pilihan • Pelaksanaan
keputusan • Monitoring dan
Evaluasi
Gambar 2. Kerangka analisis risiko FAO 2004
13
b. Paparan Paparan didefinisikan sebagai frekuensi terjadinya bahaya. Penilaian dilakukan berdasarkan
tingkat frekuensi paparan pangan yang diduga menyebabkan masalah keamanan pangan. c. Peluang
Peluang terjadinya bahaya didefinisikan sebagai kemungkinan suatu kejadian bahaya terjadi setelah terpapar bahaya.
2.4.2. Manajemen risiko
Manajemen risiko adalah proses menimbang berbagai alternatifopsi kebijakan keamanan pangan berdasarkan hasil kajian risiko; pemilihan opsi, implementasi, dan pemantaunya. Kegiatan ini
dilakukan oleh tim manajemen risiko dan dipimpin oleh manajer risiko dengan landasan kebijakan. Pengendalian risiko tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan keuntungan dan kerugian yang
diperoleh. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengurangi bahkan mencegah terjadinya risiko tersebut. Untuk risiko tinggi, pengendalian risiko mutlak diperlukan. Untuk risiko sedang, pengendalian risiko
tidak perlu dilakukan apabila tenaga dan biaya yang diperlukan sangat besar dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh. Sedangkan untuk risiko kecil, pengendalian risiko tidak perlu dilakukan
Rahayu et al. 2004 Penilaian berdasarkan manajemen risiko berkaitan dengan aspek ekonomi, politik, teknis,
serta dampaknya apabila kajiansurvei ini dilakukan. Aspek yang dikaji meliputi persepsi masyarakat terhadap bahaya yang ada, tindakanintervensi, kontribusi data yang ada terhadap tujuan survei yang
ada, dan besarnya biaya yang diperlukan Mardiono 2007. Keputusan manajemen risiko perlu dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang terkait. Oleh
karena itu, diperlukan strategi komunikasi yang terdapat dalam konsep komunikasi risiko.
2.4.3. Komunikasi risiko