III. METODE PENDEKATAN
Metode kerja disusun untuk mempermudah langkah kerja magang dan penyelesaian program yang akan dilakukan. Beberapa tahap kerja yang dilakukan meliputi pengenalan instansi, penyusunan
panduan penentuan prioritas, dan pengembangan petunjuk pelaksanaan survei cemaran sampling. Selama kegiatan magang ini berlangsung penulis melakukan studi pustaka untuk memperoleh
informasi yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi. Penulis juga melakukan diskusi dan konsultasi setiap adanya kemajuan, diskusi tersebut dilakukan baik dengan pembimbing dari pihak
Badan POM maupun pembimbing dari departemen ITP. Metodologi kegiatan magang yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 3.
3.1. Penyusunan Panduan Penentuan Prioritas
Suatu prioritas dibutuhkan untuk memfokuskan suatu permasalahan. Begitu pula dalam survei bahaya pangan dibutuhkan adanya prioritas sehingga survei tersebut menjadi tepat guna.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyusunan panduan penentuan prioritas Gambar 4 antara lain studi literatur baik mengenai bahaya-bahaya yang umum terjadi di Indonesia maupun literatur
pengolahan data untuk penentuan prioritas, penentuan metode yang tepat, pengembangan metode, serta pengujian metode.
Studi literatur mengenai bahaya-bahaya yang umum terjadi di Indonesia dilakukan untuk menentukan kombinasi bahaya dan produk pangan. Kombinasi ini selanjutnya akan dijadikan sebagai
bahan yang akan dikaji tingkat prioritasnya. Bahaya yang termasuk dalam kajian ini hanya bahaya mikrobiologi dan kimia. Bahaya fisik tidak dimasukkan dalam kajian ini karena tingkat keparahan dan
peluang terdapatnya bahaya fisik cukup rendah. Selain itu, teknik yang digunakan untuk pencegahan terhadap bahaya fisik ini mudah dilakukan.
Gambar 3. Metodologi kegiatan magang Pengenalan Instansi
Penyusunan Panduan Penentuan Prioritas
Pengembangan Petunjuk Pelaksanaan Survei Sampling Cemaran
Penyatuan Berkas Draft 1
Draft 2
17
Pengolahan data untuk menentukan tingkat prioritas bahaya dilakukan setelah kombinasi bahaya cemaran mikrobiologi dan kimia ditentukan. Pendekatan yang digunakan dalam penentuan
prioritas ini adalah kajian risiko. Kajian risiko yang digunakan adalah kajian risiko kualitatif yang sederhana. Informasi yang dibutuhkan dalam kajian risiko ini antara lain tingkat keparahan, tingkat
konsumsi, dan peluang terdapatnya suatu bahaya dalam produk pangan tertentu.
Pengujian metode dilakukan setelah informasi terkumpul. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kecocokan antara metode dan keluaran yang diharapkan. Panduan penentuan prioritas
dibuat jika semua tahap mulai dari studi pustaka hingga pengujian metode selesai dilakukan. Gambar 4. Mekanisme penyusunan panduan penentuan prioritas
Studi pustaka mengenai jenis bahaya
Pemfokusan beberapa jenis bahaya yang umum terjadi di
Indonesia
Penyusunan daftar kombinasi bahaya
Studi pustaka mengenai kajian risiko
Pengumpulan informasi- informasi data yang
dibutuhkan
Percobaan uji olahan data
Pengembangan dan penetapan metode yang tepat
Penyusunan panduan
18
3.2. Pengembangan Petunjuk Pelaksanaan Survei Sampling Cemaran