Pengertian Pencemaran Pencemaran Lingkungan Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil

18 Sedangkan beban pencemar didefinisikan sebagai jumlah total bahan pencemar yang masuk ke lingkungan dalam hal ini perairan baik langsung maupun tidak langsung, dalam kurun waktu tertentu. Beban pencemar berasal dari berbagai aktivitas manusia misalnya industri dan rumah tangga. Besarnya beban masukan limbah sangat tergantung dari aktivitas manusia di sekitar perairan dan di bagian hulu sungai yang mengalir ke arah laut Suharsono, 2005. Selanjutnya menurut Jeffries dan Mils 1996 in Effendi 2003 berdasar sifat toksiknya, polutan dibagi menjadi 2 yaitu polutan tak toksik dan polutan toksik. a. Polutan tak toksik Pada dasarnya jenis polutan ini telah ada di alam. Bahan ini menjadi polutan ketika melebihi ambang batas yang dapat ditolelir sehingga menyebabkan terganggunya kesetimbangan ekosistem melalui perubahan proses sifat fisika- kimia perairan. Sebagai contoh adalah pasokan nutrien zat hara yang berlebihan pada perairan, maka akan menyebabkan peristiwa eutrofikasi yang pada akhirnya akan memacu terjadinya blooming algae yang dapat mengganggu kesetimbangan ekosistem. Contoh lain adalah bahan tersuspensi. Bahan tersuspensi dapat mempengaruhi sifat fisik perairan berupa penetrasi cahaya. Penetrasi cahaya kedalam perairan dapat terhambat sehingga menyebabkan terganggunya proses fotosintesis. b. Polutan toksik Polutan toksik pada umumnya berupa bahan yang bukan alami, misalnya pestisida, deterjen dan bahan artifisial lainnya. Polutan ini dapat menyebabkan kematian. Selain menyebabkan kematian, polutan ini juga dapat mengganggu pertumbuhan, tingkah laku dan karakteristik morfologi. Pulutan ini bersifat stabil persisten sehingga sulit untuk terdegradasi. Mason 1993 in Effendi 2003 mengelompokkan polutan ini menjadi lima, yaitu : 1. Logam metals meliputi timbal, nikel, cadmium, zinc, copper, dan merkuri 2. Senyawa organik, meliputi pestisida organoklorin, herbisida, PCB, hydrocarbon petroleum, aromatic polinuklir, dibenzodioksin berklor, senyawa 19 organometalik, fenol, formaldehida. Pada umumnya senyawa ini berasal dari aktivitas industri, pertanian dan rumah tangga 3. Gas, misalnya klorin dan amonia 4. Anion misalnya sianida, flourida, sulfide dan sulfat 5. Asam dan alkali Adapun bagan proses transformasi dan pengaruh bahan pencemar dalam ekosistem ditampilkan pada Gambar 3. Pencemar Lintasan dan Fluk Biogeokimia Udara Air Tanah Sistem Lingkungan Organisme Sifat fisika kimia Sifat Biokimia Toksik Letal Sub Letal Biokonsentrasi Bioakumulasi Biomagnifikasi Perubahan Sifat dan Dinamika Populasi Reproduksi Migrasi Mortalitas Perubahan Struktur dan Fungsi Komunitas Diversitas Asosiasi Perubahan fungsi Ekosistem Produktivitas Nutrient Rate Distribusi dan Transformasi Penyerapan dan Pemaparan Respon Organisme Respon Populasi Respon Komunitas Respon Ekosistem Sumber Pencemar Gambar 3 Proses transformasi dan pengaruh bahan pencemar dalam ekosistem Sanusi dan Putranto, 2009 Beban pencemar yang dikeluarkan dari limbah rumah tangga menurut USEPA ditampilan pada Tabel 2.