66
E. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
1. Target populasi: Radio-radio swasta di wiliayah Daerah Istimewa Jogjakarta dan Eks Karesidenan Surakarta.
2. Kerangka pengambilan sampel: Radio-radio di Kota Jogja dan Solo, dengan radius lokasi 10 km dari titik pusat masing-masing kota tersebut.
3. Responden: Radio dengan SES A-B-C-D-E di kota Jogja dan Solo. 4. Metode pengambilan sampel: Gabungan antara Judgment Sampling dan
Convenience Sampling. Judgment sampling adalah pengambilan sampel objek teliti yang telah ditentukan karakteristiknya. Sedangkan convenience
sampling adalah mencari objek teliti yang bersedia menjadi sampel. 5. Ukuran sampel: Sampel yang diambil minimal sebanyak 10 stasiun radio.
F. VALIDITAS DAN RELIABILITAS
1. Validitas Validitas menunjukkan tingkat kemampuan instrumen penelitian
dalam mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner. Ditinjau dari fungsinya, validitas merupakan pendahuluan yang dilakukan terhadap
instrumen yang dipakai dalam pengumpulan data responden. Faktor-faktor yang mempengaruhi validitas pengukuran dapat digali
dari dalam dua sumber. Yang pertama dan yang primer harus dicari dalam alat pengukur itu sendiri, dan yang kedua harus diteliti dari sumber-
sumber di luar alat Sutrisno Hadi, 1990: 103. Mengingat pentingnya validitas ini, Mudrajad Kuncoro 2003 : 151
menekankan,
“Suatu skala pengukuran disebut valid bila ia melakukan apa yang Seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Bila skala
67
pengukuran tidak valid, maka ia tidak bermanfaat bagi peneliti karena tidak mengukur atau melakukan apa yang seharusnya dilakukan.”
Apabila setiap butir pertanyaan kuesioner dinyatakan valid, maka kuesioner tersebut dapat diteruskan ke dalam penelitian selanjutnya.
Dalam penelitian ini, Penulis menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment dengan cara mengkorelasi tiap butir dari masing-masing
faktor dengan total variabel terikatnya. Guna memudahkan dalam melakukan komputasinya, rumus
koefisien korelasi dapat disajikan dalam bentuk sebagai berikut Saifudin Azwar, 1997:18:
r
xy
= di mana:
r
xy
= koefisien korelasi x
= skor butir y
= skor total n
= jumlah responden Langkah-langkah:
a. 1 H : skor butir tidak berkorelasi dengan skor faktor
2 H
1
: skor butir berkorelasi dengan skor faktor b. Penentuan nilai kritis
= 0,06 dengan nilai r
tabel
untuk n = 17 adalah sebesar 0,195.
c. Kriteria pengujian: H
diterima apabila nilai probabilitas lebih dari 0,05. Jadi, butir pertanyaan yang diujikan tidak valid.
Σxy — ΣxΣyn √[nΣx
2
– Σx
2
n][nΣy
2
- Σy
2
n]
68
H ditolak apabila nilai probabilitas kurang dari 0,05. Jadi, butir
pertanyaan yang diujikan valid. 2. Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor skala pengukuran. Reliabilitas mencakup dua hal utama, yaitu: stabilitas
ukuran dan konsistensi internal ukuran Sekaran dalam Mudradjad Kuncoro, 2003 : 154.
Hasil dari analisis reliabilitas ditunjukkan dengan indeks yang menjadi indikasi seberapa jauh alat ukur itu dapat diandalkan. Dengan α
0,6, maka alat analisis itu dinyatakan reliabel Uma Sekaran, 2000 : 312. Dalam penelitian ini, Penulis menggunakan teknik Cronbach Alpha
dengan cara membandingkan r
hitung
dengan r
tabel
product moment. Pada dasarnya, ada dua asumsi yang tersembunyi di balik
penghitungan koefisien korelasi Jehoda dalam Sutrisno Hadi, 1990: 129: f.
Bahwa gejala atau ciri gejala tetap bertahan dan tidak berubah dari pengukuran yang satu ke pengukuran berikutnya.
g. Bahwa pengukuran berikutnya adalah ekuivalen dengan pengukuran yang mendahuluinya.
Adapun rumus yang digunakan untuk mengetahui handal tidaknya instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut:
K 1—
b
2
r
tt
= K—1
t
2
di mana: r
tt
= koefisien korelasi σ
= total varians
69
Σσb = jumlah varians butir K
= banyaknya butir pertanyaan
Langkah-langkah: a. 1 H
: hasil pengukuran konstan bila diujikan lebih dari dua kali. 2 H
1
: hasil pengukuran berubah bila diujikan lebih dari dua kali. b. Kriteria pengujian:
H diterima apabila nilai probabilitas lebih dari 0,06. Jadi, instrumen
penelitian ini dapat diandalkan. H
ditolak apabila nilai probabilitas kurang dari 0,06. Jadi, instrumen penelitian ini tidak dapat diandalkan.
G. ALAT ANALISIS