KERANGKA PEMIKIRAN KAJIAN TEORI

58

2. Terhadap Radio

Apabila semua variabel input tersebut di atas dilaksanakan secara profesional dengan mempertegas konsep produk dan format station-nya, didukung target pendengar yang jelas, sangat dimungkinkan pendapatan iklan dapat diraih tanpa melalui kendala yang berarti. Pendapatan iklan yang tinggi memungkinkan manajemen perusahaan untuk meningkatkan kinerja siarannya melalui peninjauan secara berkala. Dan bukan hal yang mustahil bila stakeholder mendapatkan pengayaan belajar dari sistematika kerja siaran dengan standar internasional seperti BBC, VOA, dan sebagainya. Pada gilirannya, peningkatan kualitas kinerja siaran ini juga turut mempengaruhi tarif iklan untuk mengalami penyesuaian, namun tetap mendapat pengakuan, baik dari pihak biro iklan. Pengakuan juga datang dari pendengar, karena radio dengan tarif iklan yang tinggi biasanya memiliki karakteristik tersendiri dalam memelihara hubungan dengan pendengarnya.

M. KERANGKA PEMIKIRAN

Menurut Farlow 1979:117, televisi dan radio umumnya lebih bersifat spesifik. Dalam batasan-batasan terentu, pemasang iklan bebas memilih waktu spot iklan. Spot iklan untuk acara dengan rating tinggi biasanya lebih mahal dibandingkan spot untuk acara dengan rating yang lebih rendah. Biasanya tarif spot ini disusun dalam kartu atau buku tarif, sebagaimana dalam surat kabar atau majalah. Akan tetapi, tarif ini tidaklah konstan karena hanya berlaku selama beberapa bulan. Stasiun radio dengan jumlah pendengar sedikit, relatif jarang menyesuaikan kembali tarif iklannya, sebaliknya radio dengan jumlah pendengar banyak sering memberlakukan tarif baru, karena tergantung dari pengujian berkelanjutan oleh bagian pemasaran dan riset yang dimiliki oleh 59 radio itu sendiri atau bahkan jaringan kerja antar radio lebih populer dengan sebutan radionet atau radionetwork yang membawahi radio tersebut. Gambar II.11. Kerangka Pemikiran Kebijakan penentuan tarif iklan ini berawal dari segmentasi pendengar target audience selection, di mana manajemen radio menentukan pendengar utama dan pendengar sekunder sebagai sasarannya atau melalui kebijakan leverage dengan mempersempit target pendengar untuk melejitkan perolehan iklan. Selanjutnya, manajemen menentukan positioning radio juga dikenal sebagai brand position untuk menanamkan ciri khas radionya ke dalam benak pendengar, sekaligus menentukan konsep produk yang secara intuitif mampu menyedot sekaligus memenuhi minat pendengar. Bersamaan dengan kedua langkah sebelumnya, juga ditentukan profil pendengar yang untuk mencerminkan citra radio di mata khalayak pendengar secara general. Selanjutnya konsep produk ini diturunkan menjadi format program sebagai pedoman umum untuk menyeleksi materi siaran. Segmentasi Pendengar:  Positioning Radio  Konsep Produk  Format Stasiun  Profil Pendengar Dampak bagi Pengiklan: 1. Peningkatan omzet penjualan 2. Pengingatan dan persuasi Lokasi Strategis dan Representatif Strategi Penetapan Harga Coverage Area Dampak bagi Radio: 1. Pendapatan Iklan dan Sponsor 2. Peningkatan Kinerja Siaran 3. Kepercayaan dari Pengiklan dan Pendengar Tarif Iklan dan Sponsor Faktor Input Faktor Output Perencanaan dan Seleksi Materi Siaran 60 Terlepas dari beberapa langkah di atas, terdapat beberapa faktor yang masing-masing berdiri sendiri yang juga diduga turut menentukan besarnya tarif iklan dan sponsor, yaitu lokasi yang strategis dan representatif, strategi pemasaran pendengar kepada biro iklan, dan cakupan wilayah coverage area yang dapat dijangkau oleh stasiun radio tersebut. Sehingga dengan pertimbangan seluruh faktor internal tersebut, manajemen dapat menentukan besarnya tarif iklan dan sponsor. Turut dipengaruhi oleh citra sebuah radio menyebabkan tarif iklan dan sponsor ini memberikan dua macam keuntungan. Pertama, keuntungan ekonomis yang secara finansial memberikan kontribusi bagi perusahaan, dan kedua, keuntungan non-ekonomis, yang pada gilirannya keduanya juga turut menunjang keputusan manajerial untuk menetapkan tingginya tarif iklan untuk dibebankan pada perusahaan periklanan.

N. HIPOTESIS