12
periodik terhadap harga investasi Jogiyanto, 2000:107. Rumus yang digunakan untuk menghitung return saham adalah sebagai berikut:
�
�
= �
�
− �
�−1
�
�−1
Keterangan: R
t
: Return Saham P
t
: Harga Saham pada Periode t P
t-1
: Harga Saham pada Periode t-1
2.1.3 Rasio Profitabilitas
Menurut Kasmir 2008:196 menyatakan bahwa “rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari
keuntungan”. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan.Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan
pendapatan investasi.Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti
kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lutviatul Hasanah 2008, Nur
Rachma Arlian 2009, Hartati 2010 menyatakan bahwa rasio profitabilitas secara signifikan dapat mempengaruhi return saham. Adapun penelitian yang
menyatakan hasil berbeda yaitu penelitian Arista dan Astohar 2012 menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
2.1.4 Rasio Likuiditas
13
Menurut Gill 2006 dalam Kasmir, 2008:130 mendefenisikan bahwa “rasio likuiditas merupakan rasio yang mengukur jumlah kas atau jumlah investasi
yang dapat dikonversikan atau diubah menjadi kas untuk membayar pengeluaran, tagihan, dan seluruh kewajiban lainnya yang sudah jatuh tempo”. Rasio likuiditas
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban hutang jangka pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih, perusahaan akan mampu
memenuhi uang tersebut terutama utang yang telah jatuh tempo. Salah satu alat yang dipakai untuk mengukur likuiditas adalah dengan menggunakan rasio cepat
quick ratio. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid dan mempunyai
aset lancar lebih besar daripada hutang lancarnya.
2.1.5 Rasio Leverage
Rasio leverage menurut Kasmir 2008:151 merupakan “rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aset perusahaan dibiayai dengan hutang.
Artinya berapa besar beban hutang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan asetnya”. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio leverage digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan. Sementara
menurut Harahap 2011:306 mengartikan bahwa “rasio leverage adalah rasio yang menggambarkan hubungan antara hutang perusahaan terhadap modal
maupun aset.Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh
14
hutang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal equity”.
2.1.6 Price to Book Value
Price to book value adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya.Rasio ini dihitung dengan
membandingkan harga pasar saham dengan nilai buku per lembar saham book value per share.Book value per share digunakan untuk mengukur nilai
shareholder equity atas setiap saham dan dasarnya nilai book value per share dihitung dengan membagi total shareholders equity dengan jumlah saham yang
diterbitkan outstanding shares.Nilai pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar.Nilai pasar
ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar bursa.Semakin kecil nilai price to book value maka harga dari suatu saham
dianggap semakin murah Leksmana dan Gunawan, 2003 dalam Martono, 2009. Price to book value merupakan rasio yang penting sebagai salah satu
indikasi perusahaan dalam upaya komitmen yang tinggi terhadap pasar.Upaya peningkatan rasio price to book value berarti merupakan upaya peningkatan nilai
perusahaan Wahyudi, 2003 dalam Martono, 2009.Perusahaan yang dapat beroperasi dengan baik, umumnya memiliki rasio price to book value di atas satu,
yang menunjukkan nilai pasar saham lebih tinggi dari nilai bukunya.Semakin tinggi rasio price to book value, maka semakin tinggi pula perusahaan dinilai oleh
investor. Apabila suatu perusahaan dinilai lebih tinggi oleh investor, maka harga
15
saham akan semakin meningkat di pasar, yang pada akhirnya return saham tersebut akan meningkat.
2.1.7 Ukuran Perusahaan