Analisis Kelayakan Usahatani Semi Organik dan Anorganik

26

4.4. Metode Analisis Data

Pada tabel 5 akan diuraikan matrik analisis data yang digunakan untuk menjawab tujuan-tujuan dalam penelitian ini. Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis secara deskriptif dan kuantitatif. Pengolahan data dilakukan secara manual dan komputer yaitu menggunakan software Microsoft office Excel 2007, SPSS 16 dan Minitab Release 14. Tabel 5. Matrik Metode Analisis Data

4.4.1. Analisis Kelayakan Usahatani Semi Organik dan Anorganik

Analisis NPV, Gross BC ratio dapat dituliskan untuk menjelaskan kriteria layak atau tidaknya suatu usahatani. Menurut Soeharto 2001, NPV didasarkan atas konsep pendiskontoan seluruh arus kas ke nilai sekarang, dengan mendiskontokan semua arus kas masuk dan keluar selama umur investasi ke nilai sekarang kemudian menghitung angka bersihnya dan akan diketahui selisihnya dengan memakai dasar yang sama. Berarti sekaligus dua hal telah diperhatikan yaitu faktor nilai waktu dari uang dan selisih besarnya arus kas masuk dan keluar. Suatu proyek dinyatakan layak jika NPV 0, yang artinya proyek tidak rugi. Menurut Soekartawi 1995, secara matematis NPV dituliskan sebagai berikut: No. Tujuan penelitian Sumber data Analisis data 1 Menganalisis kelayakan sistem usahatani padi semi organik dan anorganik petani penggarap. Data primer atau wawancara dengan petani Analisis deskriptif dan kuantitatif dengan Microsoft Office Excel 2007 2 Mengkaji tingkat biaya dan pendapatan usahatani padi semi organik dan anorganik petani penggarap Data primer atau wawancara dengan petani Analisis deskriptif dan kuantitatif dengan Microsoft Office Excel 2007 dan SPSS 16 3 Mengestimasi faktor-faktor yang mendorong petani untuk mengurangi pemakaian pupuk kimia. Data primer atau wawancara dengan petani Metode regresi logistik dan analisis deskriptif dengan Minitab Release 14 27      n i i C B NPV t t t 1 1 Analisis Gross Benefit-cost ratio BC yaitu perbandingan nisbah antara penerimaan dengan biaya. Gross BC ratio dalam kegiatan investasi dikatakan layak apabila bernilai ≥ 1 dan tidak layak jika bernilai 1. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:            n i i C n i i B C GrossB t t t t 1 1 1 1 Keterangan : B = manfaat usahatani pada tahun ke-t C = biaya usahatani pada tahun ke-t i = suku bunga t = tahun kegiatan usahatani t= 0,1,2,…,n n = umur usahatani 4.4.2. Tingkat Biaya dan Pendapatan Usahatani Semi Organik dan Anorganik Biaya usahatani adalah semua pengeluaran yang dipergunakan dalam usahatani, diklasifikasikan menjadi dua yaitu biaya tetap yang didefinisikan sebagai biaya yang relatif tetap jumlahnya dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit, jadi besarnya biaya tetap ini tidak tergantung pada besar kecilnya produksi yang diperoleh. Biaya variabel yang didefinisikan sebagai biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh. Contohnya biaya produksi, jika menginginkan produksi yang tinggi maka tenaga kerja perlu ditambah, pupuk juga perlu ditambah, dan lain sebagainya Soekartawi, 1995. 28 Tabel 6. Struktur Biaya Usahatani Padi Sawah No. Biaya Rincian Biaya Biaya Rp 1 Biaya Tetap Iuran pengairanirigasi, alat pertanian, sewa traktorkerbau. 2 Biaya Variabel Bibitbenih, pupuk, obat-obatan, biaya panen, tenaga kerja, bagi hasil. Total Biaya Biaya total merupakan penjumlahan antara biaya tetap dan biaya variabel, maka berdasarkan pernyataan tersebut rumus total cost dapat dituliskan sebagai berikut: TC = TFC + TVC Keterangan: TC = Total biaya Rp TFC = Total biaya tetap Rp TVC = Total biaya variabel Rp Soekartawi 1995 mengatakan bahwa pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya, perumusuannya adalah sebagai berikut: Pd = TR – TC Keterangan: Pd = Pendapatan Usahatani Rp TR = Total Penerimaan Rp TC = Total biaya Rp Total penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi dengan harga jual. Rumus penerimaan kegiatan pertanian adalah sebagai berikut: TR = P × Q 29 Keterangan: TR = Penerimaan usahatani Rp Q = Hasil produksi kg P = Harga jual produk per unit Rpkg Besarnya pendapatan yang diperoleh dalam perhitungan akan diuji menggunakan statistika dengan menggunakan SPSS 16. Uji beda pendapatan dilakukan dengan uji nilai tengah rata-rata pendapatan usahatani padi semi organik dan anorganik per hektar per musim tanam dan pendapatan per kilogram output per musim tanamnya. Asumsi yang digunakan pada pengujian ini adalah sampel menyebar secara normal. Hipotesis H akan ditolak apabila P value α, sehingga dapat dikatakan bahwa pendapatan usahatani padi semi organik lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan usahatani padi anorganik. Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: H : Pendapatan petani padi organik = Pendapatan petani padi anorganik H 1 : Pendapatan petani padi organik Pendapatan petani padi anorganik Menurut Lipsey 1995, biaya total rata-rata adalah biaya total untuk menghasilkan sejumlah output tertentu dibagi dengan jumlah output tersebut. Biaya total rata-rata dibagi menjadi dua, yaitu biaya tetap rata-rata dan biaya variabel rata-rata. Biaya tetap rata-rata sama dengan biaya total per satuan produk yang dapat diperoleh dengan cara membagi biaya tetap dengan kuantitas produksi, sedangkan biaya variabel rata-rata menggambarkan besarnya biaya variabel per satuan produk dan dapat diperoleh dengan membagi biaya variabel total dengan kuantitas produksinya. Biaya total rata-rata dapat dihitung dengan rumus: ATC = AFC + AVC 30 Keterangan: ATC = Biaya total rata-rata Rpkg AFC = Biaya tetap rata-rata Rpkg AVC = Biaya variabel rata-rata Rpkg Biaya rata-rata menggambarkan besarnya biaya per satuan produk. Biaya tetap rata-rata ini akan semakin menurun dengan semakin banyaknya output yang dihasilkan. Besarnya biaya tetap rata-rata per satuan produk AFC dapat dihitung dengan rumus: AFC = TFC Q Keterangan: AFC = Biaya tetap rata-rata Rpkg TFC = Biaya tetap total Rp Q = Output yang dihasilkan kg Biaya variabel rata-rata yang akan semakin menurun nilainya dengan semakin banyaknya output yang dihasilkan. Biaya variabel rata-rata adalah sebagai berikut: AVC = TVC Q Keterangan: AVC = Biaya variabel rata-rata Rpkg TVC = Biaya variabel total Rp Q = Output yang dihasilkan kg 31

4.4.3. Estimasi Faktor-Faktor yang Mendorong Petani untuk Mengurangi