Jumlah Tanggungan Keluarga Pengalaman Usahatani Padi

52 rentang 0,3 - 0,6 hektar yaitu sejumlah 8 responden 53,33 . Luas lahan yang diusahakan petani selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 16. Luas Lahan yang Diusahakan Responden Rentang Luas Lahan ha Usahatani Padi Semi Organik Usahatani Padi Anorganik Jumlah Jiwa Persentase Jumlah Jiwa Persentase 0,3 7 46,67 5 33,33 0,3-0,6 7 46,67 8 53,33 0,6 1 6,67 2 13,33 Jumlah 15 100 15 100 Sumber: Data Primer, 2011

5.2.3. Jumlah Tanggungan Keluarga

Setiap responden menanggung penghidupan beberapa anggota keluarganya. Mayoritas jumlah tanggungan keluarga dari responden petani padi semi organik yaitu antara 5 - 7 jiwa yaitu tujuh responden 46,67 . Anggota keluarga yang menjadi tanggungan petani biasanya terdiri dari keluarga inti dan tambahan yang menetap di rumah responden. Jumlah tanggungan yang dimiliki responden petani padi anorganik mayoritas berada pada rentang jumlah 2-4 jiwa tanggungan keluarga yaitu 10 responden 66,67 . Jumlah tanggungan keluarga responden selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 17. Jumlah Tanggungan Keluarga Responden Rentang Tanggungan Keluarga Jiwa Usahatani Padi Semi Organik Usahatani Padi Anorganik Jumlah Jiwa Persentase Jumlah Jiwa Persentase 2-4 6 40 10 66,67 5-7 7 46,67 4 26,67 7-9 1 6,67 1 6,67 10-12 1 6,67 Jumlah 15 100 15 100 Sumber: Data Primer, 2011 53

5.2.4. Pengalaman Usahatani Padi

Petani padi semi organik pada dasarnya telah cukup lama menekuni kegiatan pertaniannya. Namun, sebelumnya responden hanya menerapkan kegiatan pertanian anorganik pada lahan yang mereka usahakan. Kerjasama dengan Lembaga Pertanian Sehat membawa mereka kepada keputusan untuk mulai menerapkan sistem pertanian semi organik ini. Adapun pengalaman usahatani responden akan dijelaskan pada tabel berikut ini: Tabel 18. Responden Berdasarkan Pengalaman Melakukan Usahatani Padi Pengalaman Usahatani tahun Usahatani Padi Semi Organik Usahatani Padi Anorganik Jumlah Jiwa Persentase Jumlah Jiwa Persentase 3-16 9 60 8 53,33 17-30 4 26,67 3 20 31-44 2 13,33 2 13,33 45-58 2 13,33 Jumlah 15 100 15 100 Sumber: Data Primer, 2011 Mayoritas pengalaman usahatani responden kedua usahatani petani berkisar antara tiga hingga 16 tahun yaitu sejumlah sembilan responden 60 pada usahatani padi semi organik, sedangkan usahatani padi anorganik yaitu sebanyak delapan responden 53,33 . Mayoritas petani Desa Ciburuy mulai melakukan usahatani semi organik selama 7-8 tahun yaitu 12 responden 80 . Adapun rinciannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 19. Responden Berdasarkan Pengalaman Melakukan Usahatani Padi Semi Organik Pengalaman Usahatani tahun Jumlah Jiwa Persentase 5-6 2 13,33 7-8 12 80 9-10 1 6,67 11-12 Jumlah 15 100 Sumber: Data Primer, 201 54

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1.

Analisis Kelayakan Usahatani Padi Semi Organik dan Anorganik Petani Penggarap Salah satu aspek yang digunakan dalam menganalisis kelayakan usaha adalah menganalisis aspek finansialnya. Terdapat dua kriteria yang digunakan dalam pembahasan ini yaitu net present value NPV dan gross benefit cost ratio gross BC ratio. Dua arus kas yang diperhatikan dalam analisis yaitu penerimaan dan pengeluaran. Penerimaan merupakan arus kas masuk bagi suatu usaha atau merupakan pendapatan dari suatu usaha. Komponen penerimaan yang dimasukkan dalam analisis yaitu penjualan hasil usahatani padi sawah dalam bentuk gabah basah yang dijual per tahunnya. Pengeluaran merupakan aliran kas yang dikeluarkan untuk kegiatan suatu usaha saat dijalankan. Pengeluaran yang dimaksud meliputi biaya tetap dan variabel. Biaya tetap yaitu biaya yang jumlahnya tidak ditentukan oleh banyaknya output, sedangkan biaya variabel yaitu biaya yang dikeluarkan berdasarkan banyaknya output, semakin banyak output maka akan semakin banyak biaya yang dikeluarkan. Biaya tetap terdiri dari pembelian alat pertanian, iuran irigasi dan sewa traktor. Pembelian alat pertanian akan mengalami reinvestasi sesuai dengan daya tahan masing-masing alat. Biaya berikutnya yaitu biaya variabel yang terdiri dari biaya benih, biaya panen, biaya pupuk, biaya pestisida, biaya tenaga kerja dan biaya bagi hasil. Varietas yang dipakai kedua usahatani adalah sama yaitu Ciherang. Petani padi semi organik yang dianalisis ini membutuhkan jumlah benih yang lebih sedikit yaitu sejumlah 33 kgha, sedangkan petani anorganik membutuhkan 60