TUJUAN PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN KELAPA

2 komponen tersebut dapat dihilangkan, bungkil kelapa mampu membantu mempertinggi jumlah protein untuk makanan manusia Bank Indonesia, 2009. Seiring dengan meningkatnya permintaan akan minyak kelapa, terjadi pula peningkatan akan produksi bungkil kelapa. Bungkil kelapa dapat menjadi sumber ingredien pangan potensial di industri pangan dikarenakan kandungan proteinnya yang masih tinggi, sekitar 18 Miskiyah et al., 2006. Hal ini menyebabkan bungkil kelapa berpotensi untuk dimanfaatkan dan diolah menjadi sumber protein yang memiliki nilai ekonomis. Kelarutan protein merupakan salah satu atribut fungsional kritis yang dibutuhkan agar dapat berfungsi sebagai ingredien pangan. Hal tersebut dikarenakan kelarutan memiliki pengaruh yang besar terhadap sifat-sifat fungsionalnya, seperti pengikat air dan minyak, emulsifikasi, gelasi, viskositas dan pembentuk busa Ragab et al., 2004. Protein tanaman, di dalam pengolahan pangan, digunakan sebagai ingredien fungsional untuk meningkatkan stabilitas dan memperbaiki tekstur disamping meningkatkan kualitas nutrisi dari produk pangan El Nasri dan El Tinay, 2007. Umumnya protein yang terdapat pada tanaman seperti beras, gandum, kacang-kacangan, biji-bijian, dan lain sebagainya adalah albumin, globulin, prolamin, dan glutelin Sikorski, 1992. Oleh karena itu, mempelajari karakteristik dari masing-masing jenis protein tersebut dari bungkil kelapa sangatlah penting agar didapatkan protein yang memiliki nilai tambah bagi industri pangan.

B. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan fraksinasi terhadap berbagai jenis protein yang terdapat pada bungkil kelapa berdasarkan sifat kelarutannya dan menganalisis protein tersebut dengan menggunakan SDS- PAGE.

C. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Perguruan Tinggi Penelitian ini diharapkan semakin memicu mahasiswa dalam mengembangkan berbagai penelitian terhadap pemanfaatan hasil samping 3 industri pangan, terutama mengenai kandungan nutrisinya. Kondisi ini dapat menumbuhkan iklim kompetitif di kalangan mahasiswa untuk bersaing melalui pengembangan intelektualitas dan kreativitas, sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas perguruan tinggi. Penelitian ini merupakan perwujudan dari Tridharma Perguruan Tinggi. Dengan penelitian ini pula akan meningkatkan khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam penerapan teknologi yang dapat dikembangkan lebih lanjut. 2. Bagi Mahasiswa Pelaksanaan penelitian ini akan merangsang mahasiswa berpikir positif, kreatif, inovatif dan dinamis. Penelitian ini akan menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam berkarya dalam menerapkan teknologi, terutama dalam bidang bioteknologi. Selain itu, penelitian ini juga dapat menumbuhkan sikap kepedulian mahasiswa terhadap tuntutan konsumen dalam bidang pangan. 3. Bagi Masyarakat Dengan adanya penelitian ini diharapkan masyarakat mendapatkan informasi dasar mengenai jenis dan profil protein yang terdapat dalam bungkil kelapa sehingga mampu digunakan sebagai ingredien pangan nantinya. 4 TINJAUAN PUSTAKA

A. KELAPA

Gambar 1. Pohon dan bagian-bagian buah kelapa Tanaman kelapa Cocos nucifera L. termasuk jenis tanaman palma yang memiliki multi fungsi karena hampir semua bagian dari tanaman tersebut dapat dimanfaatkan. Sebagian besar buah kelapa di Indonesia diolah menjadi kopra. Saat ini, Indonesia menempati peringkat pertama sebagai negara penghasil kopra. Usaha budidaya tanaman kelapa melalui perkebunan terutama dilakukan untuk memproduksi minyak kelapa yang berasal dari daging buahnya dengan hasil samping berupa ampas kelapa Miskiyah et al., 2006. Kelapa menyediakan hampir sebagian besar dari kebutuhan hidup, mulai dari makanan, minuman, minyak, obat, serat, bahan bakar, dan berbagai peralatan kosmestik Chan dan Elevitch, 2006. Berdasarkan taksonomi, kelapa termasuk ke dalam kelas Plantae, ordo Arecalis, famili Arecaceae, genus Cocos, spesies Cocos nucifera L USDA, 2010. Tanaman ini adalah satu-satunya spesies dalam genus Cocos, dan pohonnya mencapai ketinggian 30 m. Kelapa juga adalah sebutan untuk buah pohon ini, yang berkulit keras dan berdaging warna putih Chan dan Elevitch, 2006. Daging buah yang sudah tua berwarna putih dan mengeras. Sarinya diperas dan cairannya dinamakan santan. Daging buah tua ini juga dapat diambil dan dikeringkan sehingga menjadi komoditi perdagangan bernilai ekonomi yang disebut kopra. Kopra adalah bahan baku pembuatan minyak 5 kelapa dan turunannya Chan dan Elevitch, 2006. Daging buah kelapa juga mengandung 10 jenis asam amino esensial sehingga dapat dikategorikan sebagai bahan makanan dengan protein bermutu tinggi. Protein bermutu tinggi adalah protein yang dapat menyediakan asam amino esensial dalam perbandingan yang menyamai kebutuhan manusia. Umumnya protein yang bermutu tinggi bersumber dari bahan hewani seperti daging, telur, dan susu Winarno, 1992. Untuk penduduk dengan tingkat pendapatan yang relatif rendah, tentunya sangat sulit memenuhi kebutuhan asam amino dengan mengonsumsi protein hewani karena harganya tidak terjangkau. Oleh karena itu, mengonsumsi bahan makanan berbahan baku kelapa merupakan salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan akan asam amino esensial Allorerung, et al., 2008. Saat ini Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki luas perkebunan kelapa terbesar di dunia, yakni 3,712 juta hektar. Sebagian besar perkebunan yang ada merupakan perkebunan rakyat 96,6, sedangkan sisanya dimiliki oleh negara 0,7 dan swasta 2,7. Dari potensi produksi sebesar 15 milyar butir per tahun, yang dimanfaatkan hanya sebesar 7,5 milyar butir per tahun atau sekitar 50 dari potensi produksi Istianandar et al ., 2009. Menurut FAO Statistic Division 2009, produksi di Indonesia senantiasa mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Jumlah produksi kelapa di Indonesia Tahun Jumlah produksi ton 2001 15.815.000 2002 15.495.000 2003 16.145.000 2004 16.285.000 2005 18.250.000 2006 17.125.000 2007 19.625.000 6

B. BUNGKIL KELAPA