Konfirmasi Waktu Inkubasi Optimum Mannanase

24 sesuai dilakukan untuk mengukur kandungan protein terlarut dikarenakan sebelum dilakukan uji, sampel dilarutkan terlebih dahulu ke dalam buffer sehingga protein memiliki tingkat kelarutan tertinggi buffer fosfat pH 7,0.

B. Konfirmasi Waktu Inkubasi Optimum Mannanase

Penggunaan enzim sekarang ini menjadi pilihan yang populer. Cara ini lebih mudah dan membutuhkan sedikit energi. Namun, menjadi kesulitan tersendiri untuk mendapatkan enzim yang sesuai dan bersifat spesifik untuk substrat tertentu. Saat ini banyak tersedia enzim komersial yang dapat digunakan, lengkap dengan spesifikasi temperatur dan pH optimumnya Riyadi, 2009. Enzim yang umumnya digunakan pada pengolahan bungkil kelapa adalah enzim mannanase. Pada metode enzimatis, enzim yang digunakan adalah ekstrak kasar enzim mannanase. Enzim ini didapatkan dari Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, yang dihasilkan melalui proses fermentasi. Dikarenakan merupakan ekstrak kasar, selain enzim mannanase yang terkandung didalamnya, ekstrak kasar ini juga mengandung enzim xilanase dan selulase. Menurut Rattanasuk dan Ketudat-Cairns 2009, mannan merupakan salah satu polisakarida yang banyak ditemui sebagai sumber daya yang tidak berguna. Mannan dapat ditemui pada biji tanaman kacang-kacangan dan dinding sel tanaman, seperti locus bean gum, bungkil kelapa, biji kopi, dan biji sawit. Telah dilaporkan bahwa bungkil kelapa mengandung sekitar 60-70 mannan ataupun kompleks mannan. Sebagai tambahan, telah dilaporkan pula bahwa bungkil kelapa mengandung sekitar 20-30 mannan murni berbasarkan basis basah. Endo- -1,4-mannanase EC 3.2.1.78 merupakan enzim yang penting dalam depolimerisasi mannan yang tidak memiliki cabang, galaktomannan, dan galakto-glukomannan. Enzim ini mengkatalis hidrolisis ikatan -1,4- mannosidik pada rantai utama polimer mannan secara acak. Dilaporkan bahwa enzim ini memiliki pH optimum antara asam sampai netral, berberat molekul antara 33 – 80 kD, dan memiliki suhu optimum antara mesofilik sampai µ g pro tei ng bu ng ki l termofili digunaka Angka rata yan Gam N percobaa tersebut dan enzi Pada wa lebih ren dilihat p lamanya dapat die memberi bahwa in yang dap 500 1000 1500 2000 2500 1. ik moderat an suhu 30 o pada grafik, di ng tidak berbed mbar 7. Scre Namun, untu an screening diperoleh h im untuk me aktu yang ku ndah. Grafik ada Gambar a waktu ink ekstrak dari ikan hasil y nkubasi yang pat dianggap 0,5 .256,16 c 705 Mudau, 2 o C selama ink iikuti oleh huru da nyata berdas eening awal w uk menentu g awal enzi hasil bahwa enghasilkan urang atau leb k hasil perco r 7. Hasil uji kubasi berpe bungkil kel yang tidak b g dilakukan p sama. 5 1 ,25 d 1.923, Waktu ja 006. Oleh kubasi pada uf superskrip y sarkan uji beda waktu inkub ukan waktu im mannana waktu opti total protein bih dari 1,5 obaan screen i statistik ya engaruh terh lapa. Waktu berbeda nya selama 1 jam 1,5 08 b 2.261,67 am karena itu, tahapan pen yang sama men a Duncan p basi optimum optimum i ase. Berdasa imum inkub n tertinggi a jam, total pr ning awal en ang dilakukan hadap jumla inkubasi se ata. Hal ters m ataupun 2 2 7 a 1.974,95 b , dalam pen ndahuluan en nunjukkan nila 0.05 m enzim man inkubasi, di arkan hasil basi campura adalah selam rotein yang nzim manna n membukti ah akhir pro elama 1 jam sebut mengi jam membe 25 b nelitian ini nzimatis. ai rata- nnanase lakukanlah percobaan an substrat ma 1,5 jam. didapatkan anase dapat ikan bahwa otein yang dan 2 jam indikasikan erikan hasil 26

C. Fraksinasi Protein