Deskripsi Perairan Desa Laluin Kecamatan Kayoa Selatan

dilakukan persiapan percobaan di Bluefin Seafoods sea cucumber hatchery, dimana telah menghasilkan 33.500 anakan selama tahun 2004 Giraspy and Ivy, 2005.

2.5. Deskripsi Perairan Desa Laluin Kecamatan Kayoa Selatan

Secara keseluruhan terdapat lima Desa dan kelima Desa ini dikenal dengan sebutan pulau Waidoba, Pulau Waidoba merupakan salah satu gugusan pulau Kayoa dan terletak pada posisi 0 36’ 2” LU dan 126 39’ 54” BT - 0 30’ 50” LU dan 126 39’ 54” BT. Pulau ini memiliki luas wilayah sekitar 3.318.77 Ha terdiri dari luas terumbu karang sekitar 804.79 Ha atau 27.91 , hutan mangrove 407.93 Ha atau 14.15 . Luas hutan dan perkebunan 620.87 Ha atau 21.53 , luas lahan kosong 624.915 Ha atau 21.67 dan luas pemukiman 110 Ha atau 1.52 sedangkan luas perairannya sekitar 381.132 Ha atau 13.22 dari total luas pulau. Pemilihan desa Laluin sebagai desa tempat penelitian karena selain dari Ibu Kota Kecamatan, Desa Laluin merupakan Desa yang memiliki penduduk terbanyak 360 KK dengan jumlah jiwa sebesar 2.597.000 jiwa dan kurang lebih 90 penduduknya adalah berprofesi sebagai nelayan. Pada umumnya keenam Desa tersebut memiliki mata pencarian Nelayan, Petani, PNS dan Wiraswasta. Nelayan di Desa Laluin terdiri dari Nelayan tetap 281 0rang nelayan sambilan 411 0rang. Rumah Tangga Perikanan RTP, merupakan satuan rumah tangga nelayan yang didasarkan pada satuan penangkapan diukur dari kepemilikan armada penangkapan. Pada penelitian ini satuan unit armada sebagai acuan RTP, terdiri atas dua bagian yakni armada dengan perahu bermotor dan armada dengan perahu tanpa motor. Desa Laluin memiliki perairan yang banyak mendapat massa air dari selat pasir putih dan tanjung Posi-posi, selain itu hampir semua kawasan pantai dikelilingi oleh mangrove dan perairannya memiliki substrat yang bervariasi seperti pasir, pasir berlumpur, lamun dan terumbu karang. Wilayah yang dikelilingi oleh vegetasi mangrove, padang lamun dan terumbu karang ini sangatlah cocok untuk pertumbuhan teripang Strata kedalaman perairan Desa Laluin memiliki kedalaman yang bervariasi pula, pada saat air surut mulai dari kedalaman 0 m hingga kedalaman 30 m. Berdasarkan hasil wawancara dengan nelayan setempat teripang telah jarang ditemukan pada kedalaman yang mudah dijangkau seperti kedalaman 0-5 m, 5-10 m dan kedalaman 10-15 m, hal ini dikarenakan penangkapan yang dilakukan terus menerus dan saat ini para nelayan teripang melakukan penangkapan dikedalaman 30 m keatas dan penangkapan dibantu dengan alat menyelam yaitu kompresor. Data kualitas perairan Desa Laluin sejak tiga tahun terakhir disajikan pada tabe 1. Tabel 1: Kondisi perairan Desa Laluin Kec.Kayoa Selatan 3 tahun terakhir No Parameter Satuan Nilai rata-rata 1 Suhu o C 27 2 salinitas PSU 33 3 DO 5.5 4 Kecerahan m 17 5 Kec. Arus mdet 0.51 6 pH 8.8 Sumber: BAPPEDA Prov.Maluku Utara 2008 Masyarat Desa Laluin telah melakukan pembesaran teripang namun hal ini tetap saja tidak menjamin jumlah produksi yang dibutuhkan pasar dan selalu mengalami kegagalan, disamping itu daerah yang memiliki tempat yang cocok untuk pertumbuhan teripang tekanan terhadap lingkungan perairan akibat adanya pencemaran relatif belum terjadi, sehingga menjadikan perairan Desa Laluin merupakan salah satu penghasil sumberdaya teripang yang ada di Provinsi Maluku Utara. Dalam periode 5 tahun 2005-2009 produksi mencapai 1615 kg KUD Khatulistiwa, 2009. Data produksi tahun 2009 per jenis komoditi khusus jenis teripang Kabupaten Halmahera Selatan adalah 768.00 ton DKP Kabupaten Halmahera Selatan, 2009, penyumbang teripang terbesar untuk Provinsi Maluku Utara salah satunya adalah Desa Laluin. Teripang merupakan salah satu sumberdaya yang memiliki nilai ekonomis penting dan sampai sekarang masih dimanfaatkan oleh masyarakat nelayan Desa Laluin, dari tahun ketahun masyarakat Desa Laluin Kecamatan Kayoa Selatan telah memanfaatkan teripang sebagai mata pencaharian, cara penangkapan teripang yang dilakukan secara manual sedangkan pada kedalaman tertentu mengunakan bantuan selam yaitu dengan menggunakan kompresor, ada nelayan yang lepas dan ada nelayan yang memiliki keterikatan dengan pengusaha setempat, nelayan lepas melakukan pengumpulan dan melakukan penggolahan secara sendiri dan bebas melakukan penjualan hasil tangkapan kepada pembeli yang ada di daerah maupun di luar daerah setempat, sedangkan nelayan yang punya keterikatan biasanya nelayan yang mengunakan alat selam kompresor dengan cara para nelayan melakukan aktivitas penangkapan yang biaya operasionalnya di tangani oleh pedagang atau pembeli hasil laut dan hasil tangkapan yang di dapat diolah dan dijual kepada pedagan atau pengumpul yang membiayai biaya operasional para nelayan atau kelompok nelayan tersebut. Penangkapan yang dilakukan bersifat terus menerus hampir setiap hari dan malam harinya nelayan melakukan penangkapan, hal seperti inilah yang mengakibatkan terjadinya penurunan stok teripang dan apabila dalam jangka waktu yang relatif lama atau panjang maka dapat dipastikan akan terjadi ketidak seimbangan stok dan akan tidak menutup kemungkinan mengancam keberadaan dan kelestarian sumberdaya teripang maupun ekonomi masyarakat nelayan setempat. Seperti dikemukakan oleh James Covich 1991 bahwa laju penangkapan atau intensitas penangkapan dapat digunakan sebagai indikasi arah kecenderungan produktivitas stok, maka dari itu dapat diasumsikan bahwa ketersediaan jumlah stok yang ada sangat ditentukan oleh tingkat eksploitasi.

3. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Laluin Kecamatan Kayoa Selatan Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara dan mulai dari bulan Agustus sampai bulan september 2010. Daerah penelitian ini disebelah utara berbatasan dengan Desa Pasir Putih, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Posi- posi, Desa Sagawele, sebelah timur berbatasan dengan Desa Ngute-Ngute dan disebelah barat berbatasan dengan Desa Orimakurunga Gambar 8 Lokasi penelitian stasiun I berada pada titik koordinat sebagai berikut : kedalamna 0 - 5 00° 1 51,74 LS dan 127° 25 33,60 BT, kedalaman 5 - 10 00° 1 51,63 LS dan 127° 25 40,80 BT, serta kedalaman 10 – 15 00° 1 51,60 LS dan 127° 25 44,40 BT. Stasiun I memiliki kondisi dengan substrat dasar perairan adalah pasir berlumpur, dan terdapat beberapa biota serta jenis tumbuhan laut lainnya, sedangkan disepanjang pantai ditumbuhi oleh vegetasi mangrove. Lokasi penelitian stasiun II dua berada pada titik koordinat: Kedalaman 0 – 5 00° 3 8,15 LS dan 127° 25 22,80 BT, kedalaman 5 – 10 00° 3 8,22 LS dan 127° 25 30,00 BT, serta kedalaman 10 – 15 00° 3 9,19LS dan 127° 25 48,0 BT. Lokasi penelitian II adalah pada perairan antara Desa Laluin dengan Desa Posi-posi dimana jarak antara stasiun I dan stasiun II ± 3 km yang juga dicirikan dengan substrat dasar perairan pasir berlumpur, dan terdapat beberapa biota serta jenis tumbuhan laut lainnya, sedangkan disepanjang pantai ditumbuhi oleh vegetasi mangrove. Lokasi penelitian stasiun III tiga berada pada titik koordinat: Kedalaman 00° 5 3,16LS dan 127° 24 54,00BT, kedalaman 00° 5 3,34LS dan 127° 25 1,20BT sedangkan kedalaman 10 – 15 00° 5 3,14LS dan 127° 25 4,80BT. Lokasi ini terletak ± 3 km dari stasiun II atau ± 6 km dari stasiun I. Kondisi stasiun III tidak jauh berbeda dengan stasiun II, memiliki kondisi perairan yang ditumbuhi oleh lamun, terumbu karang maupun vegetasi mangrove yang terdapat di sepanjang pesisir pantainya. Ketiga stasiun pengamatan tersebut selain memiliki karateristik perairan yang sama juga memiliki tipe pasang surut yang sama yaitu pasang surut diurnal

Dokumen yang terkait

Malaria In North Sumatera Province The Situation and Characteristics

0 25 8

Ecobiology and Dynamics Stocks of Sandfish (Holothuria scabra), Black Sea Cucumber (Holothuria edulis) and Relation With Exploitation At Laluin Village, North Maluku Province

0 11 238

Karakteristik Tablet dan Kapsul Teripang Pasir (Holothuria scabra)

0 6 39

Pengaruh Tepung Teripang Pasir (Holothuria Scabra) Terhadap Perilaku Seksual Dan Kadar Testosteron Darah Mencit (Mus Musculus) - Effect Of Sandfish (Holothuria Scabra) Powder On The Sexual Behavior And The Blood Testosterone Level Of The Male Mouse (Mus M

1 1 8

Pengaruh Ekstrak Steroid Teripang Pasir (Holothuria Scabra) Terhadap Perilaku Seksual Dan Kadar Testosteron Darah Mencit (Mus Musculus) - Effect Of Sandfish (Holothuria Scabra) Steroid Extract On The Sexual Behaviour And The Blood Testosterone Level Of Th

0 0 17

Potential of Sea Cucumber Rivet Red Extract (Holothuria leucospilota) As Antibacterial MDR (Multi Drug Resistant)

0 0 20

Kadar Protein Daging Teripang Hitam (Holothuria edulis) dan Teripang Pasir (Holothuria scabra) Serta Implementasinya sebagai Media Pembelajaran | Yunita | EJIP BIOL 9220 30163 1 SM

0 1 9

Kadar Lemak Daging Teripang Hitam (Holothuria edulis) dan Teripang Pasir (Holothuria scabra) Serta Implementasinya Sebagi Media Pembelajaran | Dewi | EJIP BIOL 9368 30584 1 SM

0 1 12

ANTIBACTERIAL ACTIVITY TEST SEA CUCUMBER EXTRACT (Holothuria scabra) SIDAYU COAST GRESIK USING DISK DIFFUSION METHOD

0 0 6

An Application of Geographic Information System to Identify the Suitability of Sea Cucumbers (Holothuria scabra) in West Lombok Waters

0 0 6