Distribusi Kelompok Ukuran Teripang Pasir dan dan Teripang Hitam

ind.m². Apabila dilihat secara keseluruhan dari jenis teripang hitam kepadatan tertinggi berada pada stasiun III dengan nilai rata-rata 2 ind.m² Tabel 5. Tabel 5. Kepadatan teripang pasir dan teripang hitam ind.m². NO . Kedalaman m Teripang pasir Teripang hitam ST.1 ST.2 ST.3 ST.1 ST.2 ST.3 1 0-5 3 2 3 2 1 2 2 5-10 2 2 1 3 2 2 3 10-15 1 1 1 1 1 1 Rata-rata 2 2 1 2 1 2

4.4. Distribusi Kelompok Ukuran Teripang Pasir dan dan Teripang Hitam

Teripang pasir yang terdapat pada saat sampling selama bulan Agustus- Sampling 2010 mempunyai panjang total 70-238 mm. Nilai tengah ukuran teripang pasir pada tiap stasiun dan kedalaman masing-masing selama penelitian disajikan pada lampiran 12. Pada stasiun I dikedalaman 0-5 m dipengambilan pertama Sampling 1 memiliki panjang nilai tengah ukuran 143 mm dengan dugaan populasi 25 ekor, sampling ketiga atau pengambilan ketiga Sampling 3 nilai tengah ukuran 158 mm dengan dugaan populasi 10 ekor dan dipengambilan keempat Sampling 4 dengan nilai tengah ukuran 91 mm dan dugaan populasinya 7 ekor, kemudian pada kedalaman 5-10 m dipengambilan pertama Sampling 1 memiliki panjang nilai tengah ukuran 122 mm dengan dugaan populasi 18 ekor, di pengambilan kedua Sampling 2 memiliki nilai tengah ukuran 133 mm dan dugaan populasinya 10 ekor sementara itu pada pengambilan sampling keempat Sampling 4 nilai tengah ukuran 114 mm dengan dugaan populasi 9 ekor. Selanjutnya pada kedalaman 10-15 m sampling atau pengambilan kedua Sampling 2 dengan nilai tengah ukuran 80 mm dengan dugaan populasi sebesar 8 ekor. Sementara pada stasiun II dikedalaman 0-5 m pengambilan pertama Sampling 1, terdapat dua nilai tengah ukuran yakni 112 dan 143 mm dengan dugaan populasinya masing-masing 8 dan 5 ekor, pengambilan kedua Sampling 2 nilai tengah ukuran 113 mm dengan populasi dugaan 4 ekor kemudian pada pengambilan ketiga Sampling 3 nilas tengah ukuran129 mm dengan dugaan populasi 7 ekor, selanjutnya pada kedalaman 5-10 m dipengambilan pertama Sampling 1 dengan nilai tengah 122 mm dan dugaan populasi 18 ekor, pengambilan kedua Sampling 2 nilai tengah ukuran 133 mm dengan dugaan populasi 10 ekor dan dipengambilan keempat Sampling 4 nilai tengah ukuran 114 mm dengan dugaan populasi 9 ekor. Selanjutnya pada kedalaman 10-15 m dipengambilan kedua Sampling 2 nilai tengah ukuran 122 mm dan populasi dugaan 6 ekor. Pada stasiun III kedalaman 0-5 pada saat pengambilan sampling pertama Sampling 1 terdapat dua nilai tengah ukuran yakni 116 dan 174 mm dengan populasi dugaan 10 dan 5 ekor begitu juga pada pengambilan ketiga Sampling 3 terdapat dua nilai tengah ukuran antara 115 dan 143 mm dengan populasi dugaan 7 dan 4 ekor, kemudian pada pengambilan keempat Sampling 4 nilai tengah ukuran 154 mm dengan populasinya 9 ekor. Dikedalaman 5-10 m terdapat dua nilai kelas tengah ukuran yaitu pada pengambilan pertama Sampling 1 122 mm, 143 mm dengan populasi dugaan 6 ekor dan 2 ekor sementara pada pengambilan ketiga Sampling 1 nilai tengah ukuran berada pada 133 mm dengan populasi dugaan 23 ekor, dan pada kedalaman 10-15 dipengambilan pertama Sampling 1 tidak terdapat pola nilai tengah kelas ukuran berdasarkan analisis Bhattacharya Sparre Venema 1999 dan terdapat dibeberapa kedalaman juga pada saat sampling atau saat pengambilan sampling lihat lampiran 13. Pengelompokkan kelas tengah ukuran panjang dengan metode Bhattacharya Sparre Venema 1999 dapat diketahui secara keseluruhan bahwa pada stasiun I dikedalaman 0-5 m terdapat dua kelompok nilai tengah ukuran panjang teripang pasir pada periode Agustus-September 2010 Sampling 1, Sampling 2, Sampling 3 dan Sampling 4 yaitu yang pertama nilai tengah ukuran 97 mm dengan populasi dugaan 15 ekor serta nilai tengah ukuran yang kedua adalah 138 mm dugaan populasi 51 ekor, kedalaman 5-10 m nilai tengah ukuran 123 dugaan populasi 36 ekor dan pada kedalaman 10-15 m nilai tengah ukuran adalah 123 mm dan populasi dugaannya adalah 8 ekor. Sementara pada stasiun II kedalaman 0-5 m terdapat nilai tengah ukuran 142 populasi dugaan 61 ekor, kedalaman 5-10 m diketahui populasi dugaan 23 ekor ke dugaan 7 ekor kemudian pa dengan populasi dugaan 9 terdapat dua nilai tenga ukur populasi 23 ekor dan yang dugaan 18 ekor kedalaman 20 ekor dan pada kedalaman 16 ekor. Gambar 15. Gambar 15: Distribusi kel stasiun di D 2010. Teripang hitam mem 0-5 m di stasiun I adalah tengah ukuran 128 mm Sampling 2 nilai tengah pengambilan keempat Sa etahui ada dua nilai tengah ukuran yaitu 108 kemudian yang kedua nilai tengah ukuran 144 pada kedalaman 10-15 m nilai tengah ukuran 9 ekor. Selanjutnya pada stasiun III dikedalam ukuran yang pertama nilai tengah ukuran 120 ng kedua nilai tengah ukuran 163 mm dengan an 5-10 m nilai tengah ukuran 144 mm dugaan an 10-15 m nilai tengah ukuran 93 mm popula kelompok nilai tengah ukuran teripang pasir Desa Laluin Kec.Kayoa Selatan Agustus- empunyai nilai tengah ukuran panjang pada ke ah pada saat pengambilan pertama Samplin dugaan populasi 6 ekor pada pengambil gah ukuran 154 mm dugaan populasi 4 ekor Sampling 4 nilai tengah ukuran 141 da populasinya 6 ekor. Pada kedalaman 5-10 m menunjukkan bahwa pada waktu pengambilan pertama Sampling 1 nilai tengah ukuran 177 mm dengan populasi dugaan 23 ekor, pengambilan ketiga Sampling 3 terdapat dua nilai tengah ukuran yang pertama nilai tengah ukuran 106 mm dengan dugaan populasi 8 ekor ukuran tengah yang kedua 141 mm dugaan populasi 6 ekor dan selanjutnya pada kedalaman 10-15 m pada waktu pengambilan pertama Sampling 1 nilai tengah ukuran 141 mm dengan dugaan populasi 6 ekor. Stasiun II pada kedalaman 0-5 m dipengambilan ketiga Sampling 3 nilai tengah ukuran 206 mm dugaan populasi 4 ekor untuk kedalaman ini ada beberapa populasi yang tidak dapat dibaca oleh metode Bhattacharya Sparre Venema 1999. Selanjutnya pada stasiun III dikedalaman 0-5 m pada pengambilan pertama Sampling 1 nilai tengah ukuran 128 mm serta dugaan populasi 5 ekor, pengambilan ketiga Sampling 3 nilai tengah ukuran terdapat dua nilai ukuran yang pertama 78 mm dengan dugaan populasi 15 ekor dan yang kedua 276 mm dengan dugaan populasi 19 ekor, sedangkan pada pengambilan keempat Sampling 4 dari sampling ini terdapat tiga nilai tengah ukuran dimana pada nilai tengah ukuran yang pertama adalah 102 mm dengan dugaan populasi 5 ekor, nilai tengah ukuran yang kedua 141 mm dugaan populasi 3 ekor dan yang ketiga nilai tengah ukurannya adalah 245 mm dengan dugaan populasi 6 ekor. Pada kedalaman 5-10 m pada pengambilan pertama nilai tengah ukuran 141 mm dengan dugaan populasi 6 ekor dipengambilan kedua Sampling 2 terdapat dua nilai tengah ukuran yaitu yang pertama 115 mm dengan dugaan populasi 8 ekor serta yang kedua nilai tengah ukuran 181 mm dugaan populasi 4 ekor dan pada sampling ketiga Sampling 3 nilai tengah ukuran 160 mm dengan dugaan populasi 6 ekor selanjutnya pada pengambilan keempat Sampling 4 nilai tengah ukuran 141 mm dengan dugaan populasi 6 ekor. Pada kedalaman 10-15 m model nilai ukuran tengah tidak terbentuk ini dikarenakan jumlah individu yang sedikit. Lampiran 14. Dilihat dari kedalaman maka pada stasiun I kedalaman 0-5 m terdapat nilai tengah kelas ukuran 193 mm dengan dugaan populasi 46 ekor dikedalaman 5-10 ada dua nilai kelas ukuran yaitu yang pertama nilai tengah ukuran 109 mm dugaan populasinya 18 ekor dan yang kedua nilai kelas ukurannya 168 mm dengan populasi 31 ekor sementara ukuran 200 mm dan dugaan tengah ukuran 231 mm dug kelas ukuran yaitu 133 dan 13 dan 9 ekor. Selanjutnya pada kedalaman 0-5 dan 5- tengah kelas ukuran 112 memiliki dugaan populasi 19 10 nilai tengah ukuran yang mm dengan dugaan popula ketiga 3 ekor, kedalaman dugaan populasinya 12 ekor Gambar 16: Distribusi kel stasiun Di D 2010. Ukuran kelas panja Sebaran frekuensi panjang ra pada kedalaman 10-15 mm terdapat nilai tenga gaan populasi 24 ekor. Di stasiun II kedalaman 0 ugaan populasi 36 ekor, kedalaman 5-10 m ada dan 141 mm dengan dugaan populasinya masing nya pada stasiun III ada tiga nilai tengah yang -10 m dimana pada kedalaman 0-5 m mempun 2 mm, 170 mm dan 219 mm dimana masing i 19 ekor, 14 ekor dan 3 ekor sementara dikeda ng pertama 114 mm, kedua 156 mm dan yang ke populasi yang pertama 19 ekor, kedua 19 ekor an 10-15 m mempunyai nilai tengah ukuran kor. Gambar 16. kelompok nilai tengah ukuran teripang hitam i Desa Laluin Kec.Kayoa Selatan Agustus- njang meningkat seiring dengan pertambaha ng dari 240 spesimen Holothuria scraba diukur tengah kelas n 0-5 m nilai ada dua nilai sing-masing ang terdapat punyai nilai sing-masing kedalaman 5- g ketiga 219 kor dan yang an 132 mm am di setiap -September ahan waktu diukur selama bulan Januari hingga Desember ditunjukkan penyebaran frekuensi bersifat unimodal, dengan kisaran panjang sebagian besar individu sekitar 8.5 hingga 26.5 cm. Kategori panjang individu yang paling banyak ditemukan adalah 17.5 cm. jumlah tangkapan keseluruhan terdiri dari individu yang panjangnya berkisar antara 7 hingga 27 cm Kithakeni Ndaro Some 2002 Presentase teripang pasir yang berukuran besar dan yang berukuran kecil disajikan pada gambar 23. Pada stasiun I dikedalaman 0-5 m nilai panjang rata- rata minimum dan maksimum terdapat pada pengambilan keempat Sampling 4 dengan nilai minimum 93 mm dan panjang nilai rata-rata maksimum berada pada pengambilan ketiga Sampling 3 dengan nilai 157 mm, kedalaman 5-10 m minimumnya 118 mm pada Sampling 1 dan maksimumnya 162 mm pada Sampling 3, sementara pada kedalaman 10-15 m panjang rata-rata minimum 92 mm pada Sampling 4 dan maksimum 171 mm pada Sampling 3. Selanjutnya pada stasiun II kedalaman 0-5 m nilai rata-rata minimumnya 120 mm pada Sampling 2 dan maksimumnya 136 mm dan berada pada Sampling 1 dan Sampling 4, kedalaman 5-10 m minimumnya 114 m pada Sampling 2 dan maksimum 129 m pada Sampling 3, selanjutnya pada kedalaman 10-15 m nilai rata-rata minimum berada pada Sampling 1 dengan nilai rata-rata 126 mm dan maksimum 210 mm pada pengambilan keempat Sampling 4 dan pada stasiun III kedalaman 0-5 m nilai minimum 129 mm berada pada Sampling 3 dan maksimum 156 mm Sampling 2, dikedalaman 5-10 m nilai minimumnya 141 mm pada Sampling 1 dan maksimumnya 143 mm pada Sampling 3 dan selanjutnya pada kedalaman 10- 15 m nilai panjang rata-rata minimum berada pada pengambilan ketiga Sampling 3 142 mm dan maksimum 153 mm pada pengambilan pertama Sampling 1. Gambar 17. Secara keseluruhan terlihat bahwa nilai ukuran panjang minimum pada stasiun I berda di kedalaman 10-15 dengan nilai rata-rata minimum 91 mm pada pengambilan keempat Sampling 4, sedangkan panjang rata-rata maksimu pada stasiun I berada dikedalaman 10-15 dengan nilai panjang 171 mm dipengambilan ketiga Sampling 3, kemudian pada stasiun II nilai rata-rata panjang minimum berada pada kedalaman 5-10 m pada pengambilan kedua Sampling 2 yaitu 114 mm dan maksimum 129 mm dikedalaman 5-10 m Sampling 3. Selanjutnya pada stasiun III nilai panjang minimum 129 mm Sampling 3 kedalaman 0-5 m dan maksimum 156 mm dikedalaman 0-5 m Sampling 2. 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 Sampling 1Sampling 2Sampling 3Sampling 4 P T m m Min Max Avg ST. I Kedalaman 0-5 m 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 Sampling 1 Sampling 2 Sampling 3 Sampling 4 P T m m Min Max Avg ST.I Kedalaman 5-10 m 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 Sampling 1 Sampling 2 Sampling 3 Sampling 4 P T m m Min Max Avg ST.I Kedalaman 10-15 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 Sampling 1 Sampling 2 Sampling 3 Sampling 4 PT m m Min Max Avg ST.II Kedalaman 0-5 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 Sampling 1Sampling 2Sampling 3Sampling 4 P T m m Min Max Avg ST.II Kedalaman 5-10 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 Sampling 1 Sampling 2 Sampling 3 Sampling 4 P T m m Min Max Avg ST.II Kedalaman 10-15 Gambar 17: Sebaran ukuran panjang total minimum, panjang total maksimum dan panjang total rata-rata teripang pasir di setiap stasiun berdasarkan waktu sampling Sampling 1,Sampling 2, Sampling 3 dan Sampling 4 dan tiap kedalaman 0-5, 5-10 dan 10-15 Di Desa Laluin Kec.Kayoa Selatan Agustus-September 2010 Sebaran ukuran panjang total, panjang total minimum, panjang total maksimum dan panjang total rata-rata teripang hitam disajikan pada Gambar 19. Sebaran ukuran panjang teripang hitam pada stasiun I dikedalaman 0-5 m terdapat panjang rata-rata minimum 132 mm Sampling 3 dan maksimum 150 mm Sampling 2, dikedalaman 5-10 m panjang minimum 135 mm Sampling 4 dan maksimum 202 mm Agusus 2 sedangkan pada kedalaman 10-15 m nilai panjang minimum 153 Sampling 1 maksimum 168 mm pada pengambilan kedua Sampling 2, kemudian pada stasiun II kedalaman 0-5 m nilai rata-rata minimum 167 mm Sampling 2 maksimum 200 mm Sampling 1, kedalaman 5-10 m nilai minimum terdapat pada dua pengambilan yaitu masing-masing pada pengambilan kedua Sampling 2, pengambilan ketiga Sampling 1 dengan nilai rata-rata 127 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 Sampling 1 Sampling 2 Sampling 3 Sampling 4 P T m m Min Max Avg ST.III Kedalaman 0-5 m 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 Sampling 1Sampling 2Sampling 3Sampling 4 P T m m Min Max Avg ST.III Kedalaman 5-10 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 Sampling 1 Sampling 2 Sampling 3 Sampling 4 P T m m Min Ma x ST.III Kedalaman 10- mm dan maksimum terdapat 147 mm dan pada kedalaman 10-15 m hanya terdapat satu ukuran pada samling pertama Sampling 1 dengan nilai rata-rata 154 mm dan selanjutnya pada stasiun III dikedalaman 0-5 m nilai rata-rata minimum 138 mm Sampling 2 dan maksimum 166 mm Sampling 3, kedalaman 5-10 m nilai minimum 131 mm Sampling 4 maksimum 164 Sampling 1 dan selanjutnya pada kedalaman 10-15 m nilai rata-rata minimum 117 mm Sampling 1 dan maksimum 145 mm pada pengambilan kedua Sampling 2. Secara menyeluruh stasiun I nilai panjang rata-rata minimum berada pada kedalaman 0-5 m dengan nilai 132 mm Sampling 3 dan panjang rata-rata minimum berada di kedalaman 5-10 m dengan nilai 202 mm Sampling 2 dan pada stasiun II nilai rata-rata minimum berada pada kedalaman 5-10 m yaitu ada dua panjang rata-rata minimum diantaranya pada pengambilan kedua dan ketiga, masing-masing 127 mm sedangkan panjang maksimum berada pada kedalaman 0- 5 m dengan nilai rata-rata 200 mm Sampling 1. Stasiun III nilai minimum berada pada kedalaman 5-10 m dengan nilai panjang rata-rata 131 mm Sampling 4 dan maksimum pada kedalaman 0-5 m nilai maksimumnya 166 mm Sampling 3. Gambar 18. 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 Sampling 1Sampling 2Sampling 3Sampling 4 P T m m Min Max Avg ST.I Kedalaman 0-5 m 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 Sampling 1 Sampling 2 Sampling 3 Sampling 4 P T m m Min Max Avg ST.I Kedalaman 5-10 m 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 Sampling 1Sampling 2Sampling 3Sampling 4 P T m m Min Max Avg ST.I Kedalaman 10-15 m 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 Sampling 1Sampling 2Sampling 3Sampling 4 P T m m Min Max Avg ST.II Kedalaman 0-5 m Gambar 18: Sebaran ukuran panjang total minimum, panjang total maksimum dan panjang total rata-rata teripang hitam di setiap stasiun berdasarkan waktu sampling Sampling 1,Sampling 2, Sampling 3 dan Sampling 4 dan tiap kedalaman 0-5, 5-10 dan 10-15 m Di Desa Laluin Kec.Kayoa Selatan Agustus-September 2010 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 Sampling 1 Sampling 2 Sampling 3 Sampling 4 P T m m Min Max Avg ST.II Kedalaman 5-10 m 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 Sampling 1 Sampling 2 Sampling 3 Sampling 4 P T m m Min Ma x Av g ST.II Kedalaman 10- 15 m 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 Sampling 1Sampling 2Sampling 3Sampling 4 P T m m Min Max Avg ST.III Kedalaman 0-5 m 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 Sampling 1 Sampling 2 Sampling 3 Sampling 4 P T m m Min Max Avg ST.III Kedalaman 5-10 m 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 Sampling 1 Sampling 2 Sampling 3 Sampling 4 P T m m Min Max Avg ST.III Kedalaman 10-15 m 4.5. Parameter Biologi 4.5.1. Tingkat Kematangan Gonad Teripang Pasir dan Teripang Hitam

Dokumen yang terkait

Malaria In North Sumatera Province The Situation and Characteristics

0 25 8

Ecobiology and Dynamics Stocks of Sandfish (Holothuria scabra), Black Sea Cucumber (Holothuria edulis) and Relation With Exploitation At Laluin Village, North Maluku Province

0 11 238

Karakteristik Tablet dan Kapsul Teripang Pasir (Holothuria scabra)

0 6 39

Pengaruh Tepung Teripang Pasir (Holothuria Scabra) Terhadap Perilaku Seksual Dan Kadar Testosteron Darah Mencit (Mus Musculus) - Effect Of Sandfish (Holothuria Scabra) Powder On The Sexual Behavior And The Blood Testosterone Level Of The Male Mouse (Mus M

1 1 8

Pengaruh Ekstrak Steroid Teripang Pasir (Holothuria Scabra) Terhadap Perilaku Seksual Dan Kadar Testosteron Darah Mencit (Mus Musculus) - Effect Of Sandfish (Holothuria Scabra) Steroid Extract On The Sexual Behaviour And The Blood Testosterone Level Of Th

0 0 17

Potential of Sea Cucumber Rivet Red Extract (Holothuria leucospilota) As Antibacterial MDR (Multi Drug Resistant)

0 0 20

Kadar Protein Daging Teripang Hitam (Holothuria edulis) dan Teripang Pasir (Holothuria scabra) Serta Implementasinya sebagai Media Pembelajaran | Yunita | EJIP BIOL 9220 30163 1 SM

0 1 9

Kadar Lemak Daging Teripang Hitam (Holothuria edulis) dan Teripang Pasir (Holothuria scabra) Serta Implementasinya Sebagi Media Pembelajaran | Dewi | EJIP BIOL 9368 30584 1 SM

0 1 12

ANTIBACTERIAL ACTIVITY TEST SEA CUCUMBER EXTRACT (Holothuria scabra) SIDAYU COAST GRESIK USING DISK DIFFUSION METHOD

0 0 6

An Application of Geographic Information System to Identify the Suitability of Sea Cucumbers (Holothuria scabra) in West Lombok Waters

0 0 6