3.4. Parameter dinamika stok dan tingkat eksploitasi
Pengambilan data untuk mengetahui parameter stok dan tingkat eksploitasi dan untuk mengetahui parameter atau hubungan stok dengan tingkat eksploitasi
dilakukan dengan beberapa hal yaitu dengan cara : a.
Eksperimental penangkapan dioperasikan ikut melakukan penangkapan bersama nelayan teripang selama kurang lebih 5 jam sekali sebulan di setiap
stasiun untuk melihat lama eksploitasi nelayan teripang jam b.
Jumlah penangkapan dihitung kg. Metode yang dilakukan dengan cara observasi mengikuti penangkapan dan wawancara para nelayan dan
pengumpul teripang
3.5. Analisa Data 3.5.1. Parameter lingkungan
Untuk mengetahui hubungan antara parameter kualitas air dengan kelimpahan teripang dianalisis mengunakan Principal Componens Analysis
PCA
3.5.2. Parameter biologi
3.5.2.1. Tingkat Kematangan Gonad TKG Tingkat kematangan gonad teripang jantan dan betina secara morfologis
mencangkup warna, perkembangan gonad secara kualitatif dilakukan dengan mengamati TKG I-V berdasarkan morfologi gonad yang mengacu pada Conand
1990. Gonad dipisahkan dari bagian-bagian tubuh lainnya, kemudian ditimbang
bobot tegumen juga ditimbang karena parameter inilah yang paling stabil pada teripang. Selanjutnya bobot gonad diperbandingkan dengan bobot tegumen, untuk
mendapatkan nilai indeks kematangan gonad IKG Tuwo dan Conand 1992, yaitu dengan persamaan :
Berat gonad gram IKG = x 100
Berat tegumen gram
3.5.3. Parameter dinamika stok dan tingkat eksploitasi
3.5.3.1. Dietribusi teripang Untuk melihat distribusi spasial dari teripang, maka dipergunakan uji
Kruskal-Wallis yang dikemukakan oleh Iriawan and Astuti 2006 sebagai berikut :
12 k T
i
H = ∑ - 3 n+1
nn-1
i=1
n
i
Keterangan : H = Statistik uji Kruskal-Wallis Ni = Jumlah dalam i sampel
Ti = Jumlah dalam rangking i sampel banyak rangking dihitung relatif terhadap jumlah data untuk k sampel
n = Jumlah total sampel n
i
+n
2
+n
k
3.5.3.2. Distribusi ukuran panjang Analisis panjang teripang ádalah sebagai berikut :
Data ukuran panjang dikelompokkan kedalam kelas-kelas panjang. Pengelompokan teripang ke dalam kelas-kelas panjang dilakukan dengan
menetapkan terlebih dahulu ”range” atau wilayah kelas, selang kelas dan batas- batas kelas panjang berdasarkan jumlah yang ada penentuan selang kelas ukuran
panjang adalah 1+3.3 log N sedangkan lebar selang kelas P
maksimum
P
minimum
dibagi dengan jumlah selang kelas yang sudah diperoleh sebelumnya Walpole 1995.
3.5.3.3. Kepadatan Teripang ni
D = A
Keterangan : D = Kepadatan teripang
n
i
= Jumlah individu teripang a = Luas daerah pengamatan Soegianto 1994
3.5.3.4. Pemisahan Kelompok Umur Berdasarkan Kelompok Panjang Analisis pemisahan kelompok-kelompok umur teripang berdasarkan
ukuran panjang yang dipilih dalam penelitian ini menggunakan metode 2
Bhattacharya. Metode Bhattacharya merupakan salah satu grafis untuk memisahkan data sebaran frekuensi panjang kedalam beberapa distribusi normal.
Pemisahan distribusi normal dengan metode Bhattacharya ini akan dilakukan dengan bantuan paket program FISAT, Gayanilo dan Pauly 1997.
3.5.3.5. Pendugaan parameter pertumbuhan Pendugaan parameter pertumbuhan mengunakan persamaan von
Bertalanffy sebagai berikut King 1995:
L
t
= L
00
1-e
[-Kt-t0]
Keterangan : L
t
= Panjang teripang saat umur t satuan waktu L
00
= Panjang maksimum secara teoritis panjang asimtotik K
= Koefisien pertumbuhan persatuan waktu t
= Umur teoritis pada saat panjang sama dengan nol Pendugaan parameter pertumbuhan didapatkan dari hasil perhitungan
metode ELEFAN 1 Electronic Length Ffrequencys Analisis yang terdapat dalam program FISAT II.
3.5.3.6. Pendugaan mortalitas dan laju eksploitasi Pendugaan laju mortalitas total Z dihitung dengan menggunakan metode
kurva hasil tangkapan yang dikonversi ke panjang Spare and Venema 1998 dan menggunakan rumus Beverto and Holt 1957 :
L
c –
L Z = K
L – L
’
Keterangan : K = indeks kurva pertumbuhan Von Bertalanffy
L
00
= panjang infinity L
= rata-rata panjang teripang dalam kelompok umur tertentu L
c
= Panjang teripang pertama tertangkap L’ = Panjang teripang terkecil dalam sampel dengan jumlah
sudah dapat diperhitungkanresprentatif Laju mortalitas alami M diduga dengan metode persamaan empiris Pauly
dengan rumus Log M = -0,0066 – 0,279 log L
00
+ 0,6543 log K + 0,4634 log T
Keterangan :
M = mortalitas alamtahun
L
00
= panjang infiniti mm K
= koefisien pertumbuhantahun T
= suhu rata-rata tahunan Mortalitas karena eksploitasi F dihitung menggunakan rumus F = Z – M
Mortalitas total, alami, dan mortalitas eksploitasi dianalisis menggunakan perangkat lunak FISAT II.
3.5.3.7. Hasil tangkapan teripang Untuk menghitung jumlah hasil tangkapan teripang yang diperoleh
menggunakan rumus CPUE Krebs, 1999 dan Sparre and Venema, 1999
Catch CPUE =
Effort Keterangan :
CPUE = Jumlah tangkapan teripang per upaya penangkapan kgjam
Catch = Jumlah hasil tangkapan kg Effort = Total Effort jam
Untuk mendapatkan CPUE total dihitung melalui standarisasi
menggunakan lama waktu operasi penangkapan per malam selama 15 hari bulan gelap.
Untuk mengetahui potensi stok teripang, dianalisis hubungan antara hasil tangkapan yieldY dengan upaya penangkapan effort.
3.5.4. Analisis hubungan stok dengan tingkat eksploitasi