Ringkasan Perkembangan Ekspor dan Impor Pulp Di Negara Eksportir Dan Importir Utama Dunia

6.1.3. Ekspor Pulp Negara Indonesia

Berdasarkan hasil respesifikasi model Lampiran 13 maka didapatkan model yang sesuai untuk menggambarkan ekspor pulp negara Indonesia. Hasil estimasi pada Tabel 20 menunjukkan bahwa ekspor pulp negara Indonesia dapat dijelaskan oleh selisih harga rill ekspor pulp negara Indonesia DHEKSINA, produksi pulp negara Indonesia PPINA, dan kurs rill rupiah terhadap dollar Amerika Serikat KURINA. Tabel 20. Hasil Estimasi Parameter dan Nilai Elastisitas Persamaan Ekspor Pulp Negara Indonesia No Variabel Parameter Estimasi Elastisitas Prob|t| VIF SR LR 1 Constant -691,09 n.a n.a 0.12 2 DHEKSINA 0,42 -0,01 n.a 0.28 1,12 3 LPPINA 0,38 0,79 n.a 0,00 3,06 4 KURINA 0,28 0,39 n.a 0,01 3,15 Prob F 0,00 Prob. Chi-Square 0,06 R 2 0,91 Prob.Obs R-Square 0,43 Jarque-Bera 0,80 Keterangan: n.a = not applicable berpengaruh nyata taraf α = 5 Semua tanda koefisien variabel independen pada persamaan ekspor pulp negara Indonesia sudah sesuai dengan hipotesis yang dikemukakan dan logis dari sudut pandang ekonomi. Variabel-variabel penjelas secara bersama-sama mampu menjelaskan dengan baik variabel independen ekspor pulp negara yaitu selisih harga rill ekspor pulp negara Indonesia, produksi pulp negara Indonesia, dan kurs rill rupiah terhadap dollar Amerika Serikat dengan nilai prob-F sebesar 0,00. Hal ini dikarenakan nilai uji statistik- F kurang dari taraf α 5. Koefisien determinasi R 2 dari persamaan ekspor pulp negara Indonesia sebesar 0,91. Hal ini berarti bahwa 91 keragaman ekspor pulp negara Kanada dapat dijelaskan oleh keragaman variabel-variabel penjelas dalam persamaan, sementara 9 keragaman ekspor pulp negara Indonesia dijelaskan oleh keragaman variabel lain yang tidak digunakan dalam persamaan tersebut. Hasil uji normalitas Lampiran 14 didapatkan nilai Jarque-Bera sebesar 0,80 lebih besar dari taraf α 5 artinya error term dalam persamaan ekspor pulp Indonesia terdistribusi normal. Hasil pengujian LM-test Breusch-Godfrey Lampiran 15 diketahui bahwa nilai probabilitas Chi-Square sebesar 0,06 lebih besar dari taraf α 5 artinya dapat disimpulkan tidak terdapat masalah autokorelasi dalam persamaan ekspor pulp negara Indonesia. Pengujian multikolinearitas Lampiran 16 dengan melihat nilai VIF menunjukkan bahwa tidak ada nilai VIF dari ketiga variabel independen bernilai lebih dari 10 VIF10 artinya persamaan ekspor pulp negara Indonesia telah terbebas dari masalah multikolinearitas yang serius. Hasil dari uji White Lampiran 17 didapatkan bahwa nilai probabilitas ObsR-Square sebesar 0,43 lebih besar dari taraf α 5 artinya persamaan sudah terbebas dari gejala heteroskedastisitas. Hasil estimasi parameter ekspor pulp negara Indonesia dari empat variabel penjelas yang digunakan dalam persamaan, terdapat tiga variabel yang berpengaruh nyata yaitu produksi pulp negara Indonesia tahun sebelumnya dan kurs rill rupiah terhadap dollar Amerika Serikat tahun sebelumnya. Selisih harga rill ekspor pulp Indonesia tidak berpengaruh nyata terhadap ekspor pulp negara Indonesia pada taraf α sebesar 5. Produksi pulp negara Indonesia tahun sebelumnya berpengaruh positif terhadap ekspor pulp negara Indonesia dengan nilai koefisien dugaan sebesar 0,38. Setiap peningkatan produksi pulp negara Indonesia tahun sebelumnya sebesar 1 ribu ton akan meningkatkan jumlah ekspor pulp negara Indonesia sebesar 0,38 ribu ton, ceteris paribus. Respon ekspor pulp negara Indonesia bersifat cukup responsif terhadap produksi pulp negara Indonesia tahun sebelumnya dengan nilai eslastisitas sebesar 0,76, artinya jika produksi pulp negara Indonesia tahun sebelumnya naik 1 maka ekspor pulp negara Indonesia akan meningkat sebesar 0,76. Kurs rill rupiah terhadap dollar Amerika Serikat berpengaruh positif terhadap ekspor pulp negara Indonesia dengan nilai koefisien dugaan sebesar 0,28. Setiap peningkatan kurs rill rupiah terhadap dollar Amerika Serikat sebesar 1 RpUS akan meningkatkan jumlah ekspor pulp negara Indonesia sebesar 0,28 ribu ton ,ceteris paribus. Respon ekspor pulp negara Indonesia bersifat inelastis terhadap kurs rill rupiah terhadap dollar Amerika Serikat, yang artinya perubahan Kurs rill rupiah terhadap dollar Amerika Serikat hanya membuat perubahan yang kecil terhadap ekspor pulp negara Indonesia. Hal ini dikarenakan laju pertumbuhan ekspor pulp negara Indonesia lebih besar yaitu sebesar 8,76 dibandingkan dengan rata-rata laju pertumbuhan kurs rill rupiah terhadap dollar Amerika Serikat yaitu sebesar 5,51. Selisih harga rill ekspor tidak berpengaruh terhadap terhadap ekspor pulp negara Indonesia karena laju pertumbuhan ekspor pulp negara Indonesia lebih besar yaitu sebesar 8,76 dibandingkan dengan rata-rata laju pertumbuhan selisih harga rill ekspor pulp negara Indonesia yaitu sebesar -72,98.

6.2. Impor Pulp

Persamaan impr pulpi di negara importir utama dunia dibagi menjadi tiga persamaan berdasarkan negara impor pulp terbesar di dunia periose 2008-2012, yaitu : 1 persamaan impor pulp negara Cina, 2 persamaan impor pulp negara Amerika Serikat, dan 3 persamaan impor pulp negara Indonesia. 6.2.1. Impor Pulp Negara Cina Berdasarkan hasil respesifikasi model Lampiran 18 maka didapatkan model yang sesuai untuk menggambarkan impor pulp negara Cina. Hasil estimasi pada Tabel 21 menunjukkan bahwa impor pulp negara Cina dapat dijelaskan oleh selisih harga rill impor pulp negara Cina DHIMCNA, konsumsi pulp negara Cina KONSCNA, kurs rill yuan terhadap dollar Amerika Serikat tahun sebelumnya LKURCNA, tariff impor pulp negara Cina TIMPCNA, dan impor pulp negara Cina tahun sebelumnya LIMCNA. Semua tanda koefisien variabel independen pada persamaan impor pulp negara Cina sudah sesuai dengan hipotesis yang dikemukakan dan logis dari sudut pandang ekonomi. Variabel-variabel penjelas secara bersama-sama mampu menjelaskan dengan baik variabel independen impor pulp negara Cina yaitu selisih harga rill impor pulp negara Cina, konsumsi pulp negara Cina, kurs rill yuan terhadap dollar Amerika Serikat tahun sebelumnya, tariff impor pulp negara Cina, dan impor pulp negara Cina tahun sebelumnya dengan nilai prob-F sebesar 0,00. Hal ini dikarenakan nilai uji statistik- F kurang dari taraf α 5. Koefisien determinasi R 2 dari persamaan impor pulp negara Cina sebesar 0,97. Hal ini berarti bahwa 97 keragaman impor pulp negara Cina dapat dijelaskan oleh keragaman variabel-variabel penjelas dalam persamaan, sementara 3 keragaman