Akibat penetapan ekolabeling pada tahun 2000 laju ekspor pulp negara Brazil menurun dari 10,04 menjadi -3,30. Hal ini dikarenakan biaya produksi
yang tinggi. Biaya produksi yang tinggi dikarenakan adanya biaya tambahan untuk pengelolaan limbah dari industri pulp agar limbah tidak merusak
lingkungan Koplan et al. 2002. Salah salah satunya tambahan biaya untuk biaya mesin pengolah limbah cair.
5.1.3. Ekspor Pulp Negara Indonesia
Indonesia merupakan salah satu ekspor pulp terbesar di dunia periode 2008-2012 FAO 2013. Perkembangan impor pulp negara Indonesia dapat dilihat
pada Tabel 14.
Tabel 14. Perkembangan Ekspor Pulp Indonesia Tahun 1990-2012
Tahun Jumlah Ekspor Pulp Negara
Indonesia ton Laju Pertumbuhan Ekspor Pulp Negara
Indonesia 1990
375.700,00 n.a
1991 367.200,00
-2,31 1992
344.774,00 -6,50
1993 329.543,00
-4,62 1994
370.217,00 10,99
1995 1.696.488,00
78,18 1996
3.382.904,00 49,85
1997 3.854.304,00
1223 1998
4.945.400,00 22,06
1999 3.569.700,00
-38,54 2000
4.065.300,00 12,19
2001 5.096.100,00
20,23 2002
6.733.510,00 24,32
2003 7.125.261,00
5,50 2004
5.031.039,00 -41,63
2005 7.455.060,00
32,52 2006
8.483.085,00 12,12
2007 7.203.200,00
-17,77 2008
8.085.500,00 10,91
2009 6.682.100,00
-21,00 2010
7.690.870,00 13,12
2011 8.854.321,00
13,14 2012
9.588.671,00 7,66
rata-rata 4.840.445,52
8,76 Keterangangan: n.a= not applicable
Sumber: FAO 2013 diolah
Berdarkan tabel 14, laju ekspor pulp negara Indonesia periode 1990-2012 terus meningkat sebesar 8,76 setiap tahunnya dan rata-rata jumlah pulp yang
diekspor sebesar 4,84 juta ton. Peningkatan jumlah ekspor pulp Indonesia tertinggi terjadi pada tahun 1995 dengan laju ekspor sebesar 78,18. Sejak tahun
1995 negara Indonesia menjadi negara net eskportir pulp Junaedi et al. 2011. Akibat Indonesia menjadi negara net eksportir pulp menyebabkan peningkatan
jumlah ekspor pulp Indonesia yang besar. Selain itu, terjadi peningkatan jumlah produksi pada tahun 1995 yaitu dari 5,128 juta ton naik menjadi 5,888 juta ton
FAO 2013 Penurunan jumlah pulp yang diekspor tertinggi terjadi pada tahun 2004
dengan laju ekspor sebesar -41,63. Menurut Hayat 2008 pada tahun 1998- 2004 teradi krisis ekonomi di Indonesia sehingga rupiah terdepresiasi akibat
adanya masa transisi dari pemerintahan Soeharto ke periode reformasi dan terjadi konflik sosial dan ketidakstabilan politik diberbagai daerah di Indonesia. Selain
itu, penurunan ekspor pulp negara Indonesia disebabkan oleh meningkatnya jumlah konsumsi pulp domestik sebesar 26,01 dari 5,958 juta ton naik menjadi
8,052 juta ton. Pada saat penetapan ekobeling pada tahun 2000 ekspor pulp Indonesia
masih tinggi. Hal ini dikarenakan harga pulp Indonesia lebih murah yang disebabkan oleh biaya produksi lebih murah dibandingkan negara lain. Selain itu,
sampai saat ini, Indonesia hanya bisa mengekspor pulp serat pendek dengan pangsa pasar masih terbatas di Asia. Lima peringkat negara importir terbesar pulp
dari Indonesia adalah RRC, Korea, Italia, Jepang dan India Junaedi et al 2011
5.2. Perkembangan Impor Pulp
Berdasarkan hasil analisis deskriptif dengan tabulasi data maka didapatkan perkembangan impor pulp dibagi menjadi tiga berdasarkan negara importir pulp
terbesar di dunia dalam periode 2008-2012, yaitu : 1 impor pulp negara Cina, 2 Impor pulp negara Amerika Serikat, dan 3 impor pulp negara Indonesia.
Adapun hasil dan pembahasannya adalah sebagai berikut:
5.2.1. Impor Pulp Negara Cina
Cina merupakan salah satu negara penghasil pulp terbesar keempat didunia akan tetapi negara Cina juga merupakan konsUmen pulp terbesar pulp
didunia FAO 2013. Laju perkembangan impor pulp negara Cina dari tahun 1990-2012 dapat dilihat pada Tabel 15. Berdasarkan tabel 15, laju pertumbuhan
negara Cina mengalami fluktuasi dari tahun 1990-2012. Laju impor pulp negara Cina periode 1990-2012 terus meningkat sebesar 11,84 setiap tahunnya dan
rata-rata jumlah pulp yang diekspor sebesar 18,67 juta ton.
Tabel 15. Perkembangan Impor Pulp Cina Tahun 1990-2012
Tahun Jumlah Impor Pulp Negara Cina Laju Pertumbuhan Impor Pulp Negara Cina
1990 2.452.300,00
n.a 1991
3.851.200,00 36,32
1992 3.534.876,00
-8,95 1993
3.541.934,00 0,20
1994 4.783.642,00
25,96 1995
5.279.200,00 9,39
1996 6.911.500,00
23,62 1997
7.273.569,00 4,98
1998 8.943.600,00
18,67 1999
11.418.883,00 21,68
2000 11.563.538,00
1,25 2001
16.802.028,00 31,18
2002 17.855.772,00
5,90 2003
20.232.645,00 11,75
2004 24.031.533,00
15,81 2005
25.069.007,00 4,14
2006 26.185.206,00
4,26 2007
27.389.130,00 4,40
2008 30.325.402,00
9,68 2009
42.343.543,00 28,38
2010 35.318.510,00
-19,89 2011
44.402.032,00 20,46
2012 49.998.754,00
11,19 rata-rata
18.674.252,35 11,84
Keterangangan: n.a= not applicable Sumber: FAO 2013 diolah
Peningkatan jumlah impor pulp negara Cina tertinggi terjadi pada tahun 1991 dengan laju ekspor sebesar 36,32. Menurut Zhuang et al. 2006 pada
tahun 1991 laju pertumbuhan produksi pulp di Cina sebesar 2,5 sedangkan laju
pertumbuhan konsumsi pulp jauh lebih besar yaitu sebesar 4,5. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya peningkatan tertinggi laju impor pulp negara Cina pada
tahun 1991. Selain itu, industri kertas Cina terus berkembang sehingga membutuhkan pulp dalam jumlah yang banyak sedangkan produksi dalam negeri
belum memadai. Adapun penurunan jumlah pulp yang diimpor tertinggi terjadi pada tahun
2010 dengan laju impor sebesar -19,89. Hal ini dikarenakan jumlah produksi pulp negara Cina pada tahun 2010 meningkat cukup besar dibandingkan tahun-
tahun sebelumnya yaitu dari 28.553,6 ribu ton naik menjadi 34.645,6 ribu ton sehingga jumlah impor pulp menurun. Akibat adanya penetapan ekolabeling pada
tahun 2000 laju pertumbuhan impor pulp negara Cina mengalami penurunan namun bernilai positif. Laju pertumbuhan impor pulp Cina bernilai positif setelah
penetapan ekolabeling karena jumlah konsumsi pulp Cina sangat tinggi dibandingkan dengan jumlah produksinya dengan perbandingan yang cukup besar
Zhuang et al 2006.
5.2.2 Impor Pulp Negara Amerika Serikat
Amerika Serikat merupakan negara konsumen pulp terbesar di dunia yaitu sebesar 37,26 dari total konsumsi pulp dunia dan menjadi negara impor pulp
kedua di dunia periode 1990-2012 FAO 2013. Perkembangan impor pulp negara Amerika Serikat dapat dilihat pada Tabel 16.
Berdasarkan tabel 16, rata-rata laju impor pulp negara Amerika Serikat selama tahun 1990-2012 sebesar 0,27 dan rata-rata jumlah pulp yang diimpor
sebesar 16,60 juta ton. Peningkatan jumlah impor pulp Amerika Serikat tertinggi terjadi pada tahun 2010 dengan laju impor sebesar 17,53. Hal ini dikarenakan
kondisi ekonomi negara Amerika Serikat mulai stabil setelah terjadinya krisisi ekonomi global pada tahun 2009.
Penurunan jumlah pulp yang diimpor tertinggi terjadi pada tahun 2009 dengan laju ekspor sebesar -24,03. Pada tahun 2009 terjadi krisis ekonomi
global di beberapa negara bagian Amerika dan Eropa sehingga memberikan dampak negatif terhadap industri pulp. Akibat krisis ekonomi ini menyebabkan
terjadinya penurunan yang tinggi terhadap jumlah impor pulp negara Amerika Serikat.
Tabel 16. Perkembangan Impor Pulp Amerika Serikat Tahun 1990-2012
Tahun Jumlah Impor Pulp Negara Amerika
Serikat ton Laju Pertumbuhan Impor Pulp Negara
Amerika Serikat 1990
12.987.100,00 n.a
1991 13.325.200,00
2,54 1992
13.462.853,00 1,02
1993 14.519.248,00
7,28 1994
15.124.000,00 4,00
1995 16.004.000,00
5,50 1996
15.321.000,00 -4,46
1997 17.227.000,00
11,06 1998
16.286.000,00 -5,78
1999 18.063.060,00
9,84 2000
19.641.000,00 8,03
2001 19.846.147,00
1,03 2002
19.563.135,00 -1,45
2003 18.090.199,00
-8,14 2004
18.190.799,00 0,55
2005 18.304.767,00
0,62 2006
18.864.778,00 2,97
2007 18.444.213,00
-2,28 2008
16.932.489,00 -8,93
2009 13.652.421,00
-24,03 2010
16.555.157,00 17,53
2011 16.397.031,00
-0,96 2012
14.892.704,00 -10,10
rata-rata 16.595.404,39
0,27 Keterangangan: n.a= not applicable
Sumber: FAO 2013 diolah
Akibat terjadinya penetapan ekolabeling pada tahun 2000 mengakibatkan teradinya penurunan impor pulp negara Amerika Serikat dari 9,84 turun
menjadi 8,03. Penurunan jumlah impor pulp di Amerika Serikat setelah adanya penetapan ekolabeling disebabkan Amerika Serikat mempunyai standar impor
pulp yang cukup tinggi terkait pelestarian lingkungan Popp et al. 2011. Selain itu, negara pengimpor utama negara Amerika Serikat adalah negara
Kanada dan Brazil. 96 pulp yang diimpor berasal dari Kanada dan Brazil Koplan et al. 2002. Pada tahun 2000 jumlah ekspor pulp di Kanada dan Brazil
menurun sehingga menyebabkan jumlah impor pulp negara Amerika Serikat juga menurun.