Kebijakan Pemerintah mengenai Ekolabeling

No. Nama Judul Metode Persamaan Perbedaan mempengaruhi ekspor dan impor pulp dunia 9. Jianbang Gan Effects of China’s WTO accession on global forest product trade Menggunakan computable general equilibrium CGE analysis dan Cobb – Douglas utility function mengenai ekspor dan impor pulp Cina Menggunakan OLS dan software Eviews 6 dan analisis faktor- faktor yang mempengaruhi ekspor dan impor pulp dunia 2 4

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

Kerangka pemikiran teoritis merupakan kerangka pemikiran mengenai teori-teori dan landasan dasar yang digunakan dalam penelitian guna menjawab tujuan-tujuan dalam penelitian ini. Teori –teori yang dijadikan landasan dalam penelitian ini adalah teori perdagangan internasional, teori penawaran ekspor dan permintaan impor, dan model regresi linear berganda.

3.1.1. Teori Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional adalah perdagangan baik barang atau jasa yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lainnya Halwani 2002. Menurut Halwani 2002 terdapat empat faktor yang mendorong terjadinya perdagangan internasional yaitu sumberdaya alam, sumberdaya modal, tenaga kerja, dan teknologi. Menurut Samueson dan Nordhaus 2001 terdapat tiga faktor mengapa suatu negara melakukan perdagangan internasional yaitu adanya keberagaman sumberdaya alam, perbedaan citarasa, dan perbedaan biaya produksi. Secara teoritis, Misalkan negara A akan mengekspor pulp ke negara B. Apabila harga domestik di negara A sebelum terjadinya perdagangan relatif lebih rendah dibandingkan harga domestik di negara B Gambar 7. Kondisi awal di negara A berada dalam kondisi keseimbangan dan harga berada pada P A . Pada kondisi ini tidak terjadi ekspor dari negara A. Ketika harga berada pada posisi P W , ceteris paribus, harga menjadi relatif lebih tinggi ini menyebabkan terjadinya kelebihan penawaran excess supply di negara A yaitu sebesar daerah r. Hal ini dikarenakan produksi atau supply negara A lebih banyak dibandingkan dengan konsumsi atau demand domestik sehingga negara A menjual atau melakukan ekspor dari stok produksi yang berlebih yaitu sebesar daerah x. Sebaliknya di negara B, pada kondisi harga berada di P B dikarenakan di negara B terjadi kekurangan suplai karena konsumsi domestik melebihi produksi domestik excess demand sebesar daerah s. Hal ini membuat harga untuk komoditi tersebut relative tinggi sehingga negara B melakukan impor atau