Pengujian Aktivitas Lignin Peroksidase LiP Pengujian Aktivitas Manganese Peroksidase MnP

menit. Setelah 10 menit reaksi tersebut dihentikan dengan penambahan 20 ml larutan KI 1,0 N dan sedikit larutan kanji sampai larutan berwarna biru. Sesudah bercampur, segera iodium yang bebas di titrasi dengan larutan natrium thiosulfat 0,2 N. Pemakaian volume larutan N 2 S 2 O 3 0,2 N dalam titrasi sebanyak a ml. Pengerjaan blanko seperti prosedur di atas tanpa menggunakan pulp. Pemakaian larutan N 2 S 2 O 3 0,2 N dalam b ml. Perhitungan nilai bilangan kappa K sebagai berikut : K = p x f w Dengan p = b – a N 0,1 Keterangan : K = Bilangan kappa a = Jumlah ml Na 2 S 2 O 3 0,2 N untuk titrasi blanko, b = Jumlah ml Na 2 S 2 O 3 0,2 N untuk titrasi contoh, N = Normalitas larutan Na 2 S 2 O 3 0,2 N f = Faktor koreksi pada pemakaian 50 KMnO 4 , tergantung pada harga p Tabel p = Jumlah ml larutan KMnO 4 yang terpakai contoh w = Bobot contoh kering tanur 3.3.7 Pengujian Kekuatan Lembaran Pulp Kardus Bekas 3.3.7.1 Pengujian Tensile Strength TAPPI no. T404 os-74 Tensile Strength adalah daya tahan kertas terhadap gaya tarik yang bekerja pada kedua ujung jalur kertas diukur pada kondisi standar. Elongation adalah regangan maksimum yang dicapai oleh jalur kertas sebelum putus, diukur pada kondisi standar. Breaking Length adalah panjang jalur kertas dengan lebar sama dimana beratnya dapat memutuskan jalur tersebut jika salah satu ujungnya digantung. Alat yang digunakan adalah Tensile Tester Type Schopper dan Precision Cutter ukuran 15 x 220 mm. Alat pada posisi diam jarak antara ke-2 penjepit 180±5 mm dan jarum penunjuk menunjukkan angka nol lalu beban dikunci. Lembaran kertas dipotong sejajar mesin MD dengan precision cutter dengan ukuran panjang 220 mm dan lebar 15 mm, kemudian dijepit dengan penjepit pada bagian atas lebih lalu bagian ujung bawah dijaga terpasang agar jalur kertas merata dan tidak melintir. Pengunci batang penjepit dilepaskan sehingga lembaran kertas teregang bebas dan pengunci bandul dilepaskan dan tangkai penarik di tekan kebawah sampai ayunan bandul berhenti bersamaan dengan putusnya jalur kertas. Jika kertas telah putus maka tangkai penarik ditarik kembali keatas sampai batang penjepit berada pada posisi semula. Hasil pengujian sesuai dengan penunjukkan skala ketahanan tarik dan skala daya regang. Perhitungan : BL = TS x 1000 Substance Lebar Jalur Keterangan : BL = Breaking Length Km TS = Tearing Strength Kg Substance = Berat kertas gm 2 Lebar Jalur = 15 mm 3.3.7.2 Pengujian Tearing Strength TAPPI no. T414 ts-65 Tearing Strength adalah gaya yang diperlukan untuk menyobek selembar kertas pada kondisi standar. Tearing Faktor adalah jumlah kertas yang beratnya dapat menyobekkan kertas tersebut. Alat yang digunakan adalah Tearing Tester Type Elmendorf, Meja Panjang berskala. Contoh kertas dipotong yang sejajar mesin MD dan melintang mesin CD dengan ukuran panjang 76±2 mm dan lebar 63±0,15 mm dan dimasukkan diantara rongga penjepit. Jumlah lembar kertas yang akan ditentukan kekuatan sobeknya disusun 1-16 lembar contoh, sehingga pembacaan pada skala berkisar antara 20-100. Penyobekan awal lembar menggunakan pisau sampai ± 20 mm dan lebar kertas yang belum tersobek harus 43 mm. Alat penahan bandul ditekan bandul mengayun bebas dan kertas akan sobek secara menyeluruh sampai ke tepi. Hasil pengujian sesuai dengan angka pada skala yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk. Pehitungan : TS = 16 x A TF = TS x 100 B Substance Keterangan : TS = Tearing Strength Kg TF = Tearing Factor Nm 2 Kg 16 = Standar jumlah lembaran kertas yang harus disobek A = Rata-rata pembacaan pada skala dalam gram gaya gF. B = Jumlah lembar contoh uji pada saat pengujiaan. Substance = Berat lembaran kertas grm 2

3.3.7.3 Pengujian Ring Crush TAPPI 818 os-76

Ring crush adalah daya tahan lembaran kertas terhadap gaya yang menekan salah satu tepinya yang dibentuk melingkar pada kondisi standar. Alat yang digunakan adalah Compression Tester, Specimen Holder 0,1 – 1,0 mm, Precision Cutter 12,7 x 152,4 mm, Plate Bar : 50, 100, 150, dan 250 Kg. Contoh lembaran kertas dipotong dengan arah melintang mesin CD ukuran panjang 152,4 mm dan lebar 12,7 mm. Jalur kertas tersebut dimasukan kedalam specimen holder yang sesuai dengan tebal kertas yang diperiksa di atas plate bar yang sesuai, biasanya sebagai berikut : Tabel 1 Penggunaan plate bar berdasarkan tebal jalur kertas Tebal Jalur Kertas Plate Bar 0,01 – 0,15 50 Kg 0,16 – 0,20 100 Kg 0,21 – 0,30 150 Kg 0,31 – 0,40 150 Kg 0,41 - .... 200 Kg Posisi jarum dalam keadaan nol dan menekan switch ke bawah sampai plate penekan menyentuh dan merusak tepi kertas lihat sampai jarum penunjuk berhenti bergerak. Lalu secepatnya swicth dinaikkan ke atas dan plate penekan akan naik lagi, motor penggerak dihentikan bila posisi plate penekan dan specimen holder telah dianggap cukup, specimen holder diangkat dan contoh kertas yang telah diujikan dibuang. Hasil pengujian ditunjukkan oleh jarum penunjuk. Perhitungan : Ring Crush Kg = Angka Pembacaan x Faktor Tabel 2 Faktor angka kalibrasi pemakaian plate bar Plate Bar Kg Faktor 50 0,2424 100 0,4848 150 0,7500 250 1,2304

3.3.7.4 Pengujian Brusting Strength TAPPI Standard

Brusting Strength adalah ketahanan lembar kertas terhadap gaya yang menekan sampai retakjebol tiap-tiap cm 2 lembaran kertas tersebut. Alat yang digunakan adalah Brusting Tester Type Mullen Kertas yang akan diuji diletakkan di atas bidang penjebol dan penekan diputar ke bawah sampai lembaran kertas tersebut terjepit kuat. Jarum manometer yang akan dipakai harus menunjukkan angka nol. Selanjutnya tangkai ditekan handle penggerak ke kiri, pompa biarkan menekan terus sampai kertas terebut retakjebol. Setelah kertas retak, handle kembali ditekan ke kanan. Hasil pengujian ditunjukkan jarum manometer. Perhitungan : Keterangan : BS = Brusting Strength kgCm 2 BF = Brusting Factor kPa m 2 g B = Angka pembaca pada manometer KgCm 2 . F = Angka kalibrasi dari pemakaian karet diaphragma. BS = B x F BF = BS x 100 Substance Gambar 1 Pengujian kekuatan lembaran pulp 1. Pengujian Tensile Strength, 2. Pengujian Ring Crush, 3. Pengujian Brusting

3.4 Analisis Data

Analisis statistik untuk penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jamur, masa inkubasi dan interaksi antara keduanya terhadap parameter meliputi : pH, penurunan bobot kering pulp, tingkat degradasi, laju dekomposisi, bilangan kappa dan sifat fisik pulp. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap RAL dengan percobaan faktorial untuk analisis pengaruh jamur pelapuk putih P. chrysosporium L1 dan Pleurotus EB9 dan masa inkubasi 5, 10 dan 15 hari. Pengolahan data menggunakan aplikasi komputer program Minitab 14 dan SAS 9. Adapun prosedurnya dengan menggunakan General Linear Model. Model linier : Y ijk = + α i + β j + αβ ij + ε kij i = 1, 2,... ,a j = 1, 2, ..., b k = 1, 2, ..., n 3 3 2 2 1