Gambar 1 Pengujian kekuatan lembaran pulp 1. Pengujian Tensile Strength, 2. Pengujian Ring Crush, 3. Pengujian Brusting
3.4 Analisis Data
Analisis  statistik  untuk  penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui pengaruh jamur, masa inkubasi dan interaksi antara keduanya terhadap parameter
meliputi : pH, penurunan bobot kering pulp, tingkat degradasi, laju dekomposisi, bilangan kappa dan sifat fisik pulp.
Rancangan  percobaan  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah Rancangan  Acak  Lengkap  RAL  dengan  percobaan  faktorial  untuk  analisis
pengaruh jamur pelapuk putih P. chrysosporium L1 dan Pleurotus EB9 dan masa inkubasi  5,  10  dan  15  hari.  Pengolahan  data  menggunakan  aplikasi  komputer
program  Minitab  14  dan  SAS  9.  Adapun  prosedurnya  dengan  menggunakan General Linear Model.
Model linier : Y
ijk
=   + α
i
+ β
j
+ αβ
ij
+ ε
kij
i = 1, 2,... ,a j = 1, 2, ..., b
k = 1, 2, ..., n
3
3 2
2 1
dimana : Y
ijk
= variabel respon hasil observasi ke-k yang terjadi karena pengaruh bersama taraf ke-i faktor A dan taraf ke-j faktor B
= rata-rata yang sebenarnya berharga konstan α
i
= efek taraf ke-i faktor A β
j
= efek taraf ke-j faktor B αβ
ij
= efek intraksi antara taraf ke-i faktor A dan taraf ke-j faktor B ε
kij
= efek unit eksperimen ke-k untuk kombinasi perlakuan taraf ke-i faktor A dan taraf ke-j faktor B
Hipotesis-hipotesis : Pengaruh utama faktor A :
H : α
i = ... =
α
a
= 0 faktor A tidak berpengaruh H
1 :
paling sedikit ada satu α
i
dimana α
i
≠ 0 Pengaruh utama faktor B :
H : β
j
= ... = β
b
= 0 faktor B tidak berpengaruh H
1
: paling sedikit ada satu β
j
dimana β
j
≠ 0 Pengaruh sederhana interaksi faktor A dengan faktor B :
H : αβ
ij
= αβ
12
= ... = αβ
ab
= 0 tidak ada pengaruh interaksi antara faktor A dan faktor B
H
1
: paling sedikit ada sepasang αβ
ij
dimana αβ
ij
≠ 0 Untuk  mengetahui  respon  yang  diberikan  dari  masing-masing  perlakuan
maka dilakukan uji lanjutan bagi sumber keragaman yang pengaruhnya nyata. Uji lanjutan yang digunakan adalah uji lanjut Duncan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1    Pertumbuhan  Jamur  P.  chrysosporium  L1  dan  Pleurotus  EB9  Pada Media Pulp Kardus Bekas
4.1.1 Pengamatan Visual
Jamur Pleurotus EB9 dan P. chrysosporium L1 yang diinkubasi selama 5, 10  dan  15  hari  dalam  media  pulp  kardus  bekas  memiliki  pertumbuhan  yang
berbeda. Pertumbuhan miselium hampir merata pada keseluruhan media pulp dan secara  visual  warna  putih  miselium    terlihat  tipis  di  hari  ke-5  Gambar  2a.
Pertumbuhan  miselium  terus  meningkat  dan  secara  visual  sudah  menebal  dan terlihat jelas pada hari ke-10 Gambar 2b. Pertumbuhan miselium melambat dan
secara  visual  menebal  di  hari  ke-15  Gambar  2c.  Pulp  di  hari  ke-15  tidak ditumbuhi  miselium  secara  keseluruhan  dan  masih  terlihat  dari  beberapa  bagian
yang  tidak  ditumbuhi  oleh  jamur.  Pertumbuhan  miselium  yang  paling  bagus diantara masing-masing perlakuan yaitu pada hari ke-5.
Pleurotus  EB9  menunjukkan  pertumbuhan  miselium  yang  tidak  merata pada media pulp pada hari ke-5. Miselium hanya tumbuh di beberapa bagian pulp
dan  mengumpul  di  satu  tempat.  Warna  putih  miselium  cukup  jelas  terlihat  dan menebal  Gambar  2d.  Pertumbuhan  miselium  meningkat  yang  ditandai  dengan
hampir  seluruh  media  pulp  ditumbuhi  jamur  pada  hari  ke-10  dan  warna  putih miselium  tampak  jelas  terlihat  di  sekeliling  media  pulp  Gambar  2e.
Pertumbuhan miselium tidak memperlihatkan perubahan pada hari ke-15 Gambar 2f.  Secara  visual  hampir  sama  dengan  hari  ke-10.  Masing-masing  perlakuan
menunjukkan pertumbuhan miselium yang paling bagus pada hari ke-10.