Hubungan suhu permukaan laut dengan hasil tangkapan Penentuan daerah penangkapan ikan potensial

3.4.3 Hubungan suhu permukaan laut dengan hasil tangkapan

Untuk mengetahui hubungan suhu permukaan laut dengan hasil tangkapan dilakukan analisis korelasi. Analisis korelasi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel. Semakin tinggi nilai r mengindikasikan bahwa hubungan yang semakin erat Walpole 1995. Kisaran nilai korelasi: -1 r +1 Korelasi erat jika : r 0.7 dan r - 0.6, dan Korelasi tidak erat jika: -0.6 r 0.7

3.4.4 Penentuan daerah penangkapan ikan potensial

Untuk menentukan daerah penangkapan ikan DPI potensial digunakan metode skoring berdasarkan pada tiga indikator, yaitu jumlah hasil tangkapan, ukuran panjang ikan, serta sebaran suhu permukaan laut pada daerah penangkapan. Penilaian kriteria panjang ikan berdasarkan sebaran ukuran ikan tongkol untuk memijah di perairan tropis, yaitu umumnya memijah di atas ukuran 40 cm Ismajaya, 2007 vide Girsang, 2008, sebagaimana yang disajikan pada Tabel 9. Tabel 9 Kriteria kelayakan hasil tangkapan berdasarkan ukuran panjang ikan Ukuran panjang cm Penilaian x 30 cm; x 40 cm Tidak Layak Tangkap 30 cm ≤ x ≤ 40 cm Layak tangkap Sumber: Ismajaya, 2007 vide Girsang, 2008. Penilaian jumlah hasil tangkapan dilakukan berdasarkan pendekatan CPUE selama 3 bulan. Dengan perhitungan tersebut diperoleh kategori hasil tangkapan sedikit, sedang, dan banyak sebagaimana disajikan pada Tabel 10. Tabel 10 Penilaian jumlah hasil tangkapan Jumlah HT kgTrip Penilaian ≤ 200 Kg Sedikit 200 Kg ≤ HT 400 Kg Sedang ≥ 400 Kg Banyak Data evaluasi daerah penangkapan ikan dikategorikan dalam tiga kelas, yaitu; potensial, sedang dan kurang potensial. Penentuan bobot atau scoring terhadap tiga indikator dijelaskan dalam Tabel 11. Penilaian terhadap setiap indikator didasarkan pada: 1. Untuk kategori jumlah hasil tangkapan: - Jika jumlah hasil tangkapan banyak, diberi nilai bobot 6. - Jika jumlah hasil tangkapan sedang, diberi nilai bobot 4. - Jika jumlah hasil tangkapan sedikit, diberi nilai bobot 2. 2. Untuk ukuran panjang ikan: - Jika diperoleh ukuran layak tangkap, diberi bobot 6. - Jika diperoleh ukuran tidak layak tangkap, diberi bobot 3. 3. Untuk sebaran suhu permukaaan laut: - Jika DPI didominasi oleh SPL optimum untuk penangkapan, maka DPI tersebut dapat dikategorikan sebagai DPI yang baik dan diberi bobot 6. - Jika DPI tidak didominasi oleh SPL optimum, maka diberi bobot 2. Setelah diperoleh nilai bobot untuk masing-masing indikator pada suatu DPI tertentu, selanjutnya bobot tersebut dijumlahkan. Dalam hal ini ketiga indikator diasumsikan memiliki pengaruh yang sama terhadap penilaian suatu DPI. Langkah terakhir dalam penentuan DPI ini adalah dengan cara mengelompokkan nilai bobot gabungan yang merupakan penjumlahan ketiga indikator menjadi tiga, yaitu: 1. Jika nilai bobot gabungan berada pada kisaran tertinggi, maka DPI tersebut dapat dikategorikan sebagai DPI potensial. 2. Jika nilai bobot gabungan berada pada kisaran menengah, maka DPI tersebut dapat dikategorikan sebagai DPI sedang. 3.Jika nilai bobot gabungan berada pada kisaran yang rendah, maka DPI tersebut dapat dikategorikan sebagai DPI yang kurang potensial. Tabel 11 Penilaian indikator DPI Indikator DPI DPI CPUE kgsetting Ukuran cm Suhu Permukaan Laut C Kategori DPI Banyak n=6 Layak Tangkap n=6 Optimum n=6 Sedang n=4 DPI ke-i Kurang n=2 Tidak Layak n=3 Tidak optimum n=2 Interval untuk DPI potensial ditentukan berdasarkan sebaran nilai 4 HASIL 4.1 Hasil Tangkapan Ikan Tongkol 4.1.1 Jumlah hasil tangkapan Data hasil tangkapan ikan tongkol yang dikumpulkan dari delapan kapal payang memiliki sebaran yang berbeda untuk berat dan rata-rata ukuran panjang tiap bulannya. Jumlah tangkapan untuk Bulan Maret 2008 mencapai 10.130 kg dengan CPUE sebesar 241 kgsetting. Jumlah hasil tangkapan ikan tongkol untuk Bulan April meningkat menjadi 14.100 kg dengan CPUE sebesar 328 kgsetting. Selanjutnya pada Bulan Mei, jumlah tangkapan ikan tongkol meningkat lagi sebesar 27.490 kg dengan CPUE sebesar 482 kgsetting. Untuk lebih lengkapnya nilai CPUE dan persentase hasil tangkapan dapat dilihat pada Gambar 5. Bulan 19.59 53.15 27.26 100 200 300 400 500 600 Maret April Mei CPUE Kgsetting = CPUE Kgsetting = Persentase dari total tangkapan Gambar 5 CPUE dan persentase hasil tangkapan Bulan Maret-Mei 2008. Jumlah hasil tangkapan total untuk Bulan Maret sampai Mei 2008 adalah 51.720 kg. Hasil tangkapan terbanyak didapat pada periode Mei, kemudian April dan Maret. Hasil tangkapan untuk tiap-tiap bulannya memiliki perbandingan sebagai berikut; 19.59 atau sebesar 10.130 kg pada bulan Maret, 27,26 atau sebesar 14.100 kg pada Bulan April, dan 53,15 atau sebesar 27.490 kg pada Bulan Mei. Pada Gambar 6 terlihat bahwa CPUE secara keseluruhan memiliki kecenderungan meningkat dari awal bulan. CPUE pada Bulan Maret memiliki nilai terbesar pada tanggal 22 Maret yaitu sebanyak 368 kgsetting dan terendah pada tanggal 8 Maret yaitu sebanyak 87 kgsetting. 100 200 300 400 6 8 12 14 15 16 20 22 23 26 27 30 Tanggal C P U E K g s e tt in g CPUE Kgsetting Gambar 6 Catch Per Unit Effort CPUE perhari pada Bulan Maret 2008. Pada Gambar 7 terlihat pola yang fluktuatif. Nilai CPUE terbesar didapat pada tanggal 27 April sebanyak 398 kgsetting dan nilai yang terkecil sebanyak 150 kgsetting pada tanggal 3 April. 100 200 300 400 2 3 4 7 9 10 13 15 20 22 25 27 Tanggal C P U E K g s e tt in g CPUE Kgsetting Gambar 7 Catch Per Unit Effort CPUE perhari pada Bulan April 2008. Pada Bulan Mei 2008, nilai CPUE secara keseluruhan cenderung meningkat hingga akhir bulan. CPUE terbesar didapat pada tanggal 29 Mei sebanyak 980 kgsetting dan nilai terkecil pada tanggal 4 Mei sebanyak 180 kgsetting dengan nilai rata-rata CPUE sebesar 482 kgsetting Gambar 8. 200 400 600 800 1000 1 2 4 5 9 10 12 13 14 15 17 20 22 25 28 29 Tanggal C P U E k g s e tt in g CPUE Kgsetting Gambar 8 Catch Per Unit Effort CPUE perhari pada Bulan Mei 2008.

4.1.2 Ukuran size hasil tangkapan