2.4 Klasifikasi dan Tingkah laku Ikan Tongkol
2.4.1 Ikan tongkol
Taksonomi ikan tongkol dapat digolongkan sebagai berikut Saanin 1984: Phylum: Chordata
Kelas: Pisces Ordo: Perchomorphi
Sub-ordo: Scombrina Famili: Scombiridae
Genus: Euthynnus Spesies : Euthynnus affinis,
Euthynnus alleterus, Auxis thazard.
Gambar 3 Ikan tongkol. Ikan tongkol termasuk ikan pelagis kecil karena panjangnya 20 - 60 cm
tetapi kadang-kadang bisa mencapai 100 cm Kriswantoro dan Sunyoto 1986. Berat maksimum ikan tongkol dapat mencapai 13,6 kg. Makanan Ikan tongkol
adalah teri, ikan pelagis dan cumi-cumi. Ikan tongkol bentuknya seperti torpedo, mulut agak miring, gigi-gigi pada
kedua rahang kecil, tidak terdapat gigi pada platinum. Kedua sirip punggung letaknya terpisah, jari-jari depan dari sirip punggung pertama tinggi kemudian
menurun dengan cepat ke belakang, sirip punggung kedua sangat rendah. Warna tubuh bagian depan punggung keabu-abuan, bagian sisi dan perut berwarna
keperak-perakan, pada bagian punggung terdapat garis-garis yang arahnya ke atas dan berwarna keputih-putihan Wisnuwidayat 1977.
Pada famili Scombiridae lainnya, ikan tongkol cenderung membentuk kumpulan multi spesies menurut ukurannya, misalnya dengan kumpulan Thunnus
albacares, Katsuwonus pelamis, Auxis sp, dan Megalopis cardyla. Ikan tongkol umumnya hidup di Samudera Hindia dan Samudera Pasifik
bagian barat Nontji 2005. Ikan ini bersifat epipelagis berenang membentuk schooling dan umumnya hidup pada kisaran suhu 21,6
C-30,5 C FAO, 1983.
Pola tingkah laku ikan tongkol dan penyebarannya sering kali dibahas bersama- sama dengan ikan tuna Scombridae, kedua jenis ikan ini pemakan daging, hidup
dan berburu makanan dengan membentuk gerombolan. Ikan tongkol dan tuna biasanya bergerombol ketika ikan tersebut aktif berburu makanan. Sifat
bergerombol ikan tongkol disebabkan karena pada kulitnya terdapat suatu zat yang dapat menimbulkan rangsangan dan rangsangan tersebut dapat dirasakan
oleh ikan-ikan dari jenis ikan yang sama maupun yang berbeda De Beaufort dan Chapman; Postel; Nasoetion; dalam Nurjaelani 1991. Jenis makanan ikan
tongkol biasanya meliputi Crutacea, Mollusca, Anelida, Anthyphyta dan beberapa ikan pelagis kecil Stolephorus spp. Sardinella spp. dan Selar spp.
Beberapa sifat dan kebiasaan hidup ikan tongkol dikemukakan Unar dalam Nurjaelani 1991 sebagai berikut :
1 Tongkol umumnya adalah karnivor yang rakus 2 Dalam ruayanya, tongkol kadang-kadang berhenti untuk mencari makan
3 Terdapat di daerah tropis yang berkadar salinitas tinggi 4 Bergerak dalam gerombolan besar di lautan bebas dan dapat beruaya dengan
jarak yang sangat jauh. Gerombolan ikan tongkol bermigrasi untuk memenuhi tuntutan dari siklus
hidupnya selain untuk menghindari tekanan kondisi lingkungan perairan dimana ikan ini berada. Hela dan Laevastu 1970 menyatakan faktor oseanografi yang
mempengaruhi pola distribusi ikan jenis tuna dan tongkol adalah suhu, arus dan salinitas. Dinyatakan juga oleh Nikolsky 1969 bahwa ada tiga alasan utama ikan
tongkol melakukan migrasi, yaitu: 1 Untuk mencari makan
2 Mencari tempat memijah 3 Mencari kondisi lingkungan yang sesuai dengan tubuh suhu, arus,salinitas
2.4.2 Daerah Penyebaran Tongkol